Photobucket

Friday, November 30, 2012

Tugas Praktek Azzam (Home Schooling)

Assalamu'alaykumWrwb...



Tak terasa, sebentar lagi ujian sekolah, :-). Pengumpulan tugas-tugas praktek pun mendekati 'dead-line'.

Berikut beberapa praktek sederhana Azzam, yang mengikuti pendidikan jarak jauh (di Sekolah Indonesia), di tengah kesibukannya beraktivitas di sekolah Inspiracja Krakow, Polskie... :-)

Matematika : Menghitung Uang Belanja Alat Tulis

Link IPA : Perubahan Wujud Benda

Link Praktek PKN : Persatuan & Kesatuan Bangsa, Filosofi Lidi :-) serta Indonesia Raya---Lagu Kebangsaan kita, :-)

Juga di postingan sebelumnya, sudah saya sharing tentang praktek sholat subuh di tugas Pendidikan Agama Islam.

Bacaan dongeng sebagai tugas praktek bahasa Indonesia : Kisah Do'a Sepasang Selop

Semoga anak-anak Indonesia lainnya senantiasa bersemangat pula dalam belajar dan meningkatkan prestasi, aamiin...

Barokalloh selalu, semoga tetap tersenyum dalam segala aktivitas kebaikan, aamiin... Salam Ukhuwah dari Krakow, teman-teman! ^^

Wassalamu'alaykum, :-)

^^ Sudah follow twitter @bidadari_azzam,kan? ;-)) Walhamdulillah...



Tuesday, November 27, 2012

Audisi "I love Islam, I love Masjid", Tantangan Menulis 5 Hari!

Assalamu'alaikum wrwb

Bismillahirrohmanirrohim...

"I love Islam, I love Masjid"



"I love Islam, I love Masjid"

Salam hangat sobat-sobat hebat yang berada di segala penjuru dunia. Ada kabar gembira, Saya membuka audisi menulis untuk memilih naskah yang akan disisipkan dalam buku bertemakan masjid Eropa yang sedang digarap :-).

Temanya adalah : Momen-momen ketika merasa hidup kian bermakna dan terarah saat menjadi aktivis masjid.

Naskah yang disarankan dengan mengangkat kisah :

1. Jalan Taubat

2. Makin Berprestasi di Jalan Dakwah

3. Rezeki Kian Deras

4. Banyak Teman dan Sahabat

5. Penyelesaian Konflik yang Mendewasakan

6. Tidak Takut atas penilaian Manusia (sebagai efek media)

7. Makin Cinta Masjid (di tengah modernisasi saat ini)

(Silakan kreasikan ide lain bila ada) :-)

Naskah berupa pengalaman unik dan menarik serta kaya akan hikmah, yang kalian ingat selamanya, (jadi, ini adalah kisah sobat sendiri, sebagai aktivis masjid atau eks-aktivis masjid), *yang alumni juga hayuuuuk*. ^^

Untuk peserta :

Sobat-sobat silakan add akun pribadi saya disini atau page ini. Juga follow twitter @bidadari_azzam :-) untuk memudahkan komunikasi.

Juga share info ini, dan 'colek' 7-10 teman aktivis masjid yang kalian ketahui.

Aturan teknis:

1. Panjang naskah 4-5 halaman (tidak lebih), huruf Times New Roman, 12pt, spasi 1,5, margin 3-3-3-3.

2. Tidak mengandung unsur kebencian terhadap komunitas tertentu,

3. Disampaikan dalam bahasa yang ringan, dan tetap menggunakan EYD

4. Batas akhir pengiriman naskah 2 Desember 2012 jam 24.00 WIB.

5. Naskah yang lolos akan diumumkan pada pertengahan desember 2012.

6. Naskah dikirim ke ummuazzam1983@gmail.com,

dengan subject LoveIslamLoveMasjid-[Judul]-NamaPena

7. Setiap partisipan terpilih akan memperoleh souvenir menarik (naskah yang belum cocok untuk buku ini, tetapi tulisannya inspiratif, akan dipertimbangkan untuk buku selanjutnya). Sedangkan naskah yang masuk akan mendapatkan diskon khusus ketika buku terbit, dan bingkisan* cantik dari saya + sumbangan pulsa sebesar masing-masing @50 ribu rupiah. Bingkisan hadiah akan dikirimkan pada pertengahan januari 2013, tidak ada pembagian royalti, & buku tsb kami terbitkan secara indie serta memang semua royalti akan disumbangkan untuk Masjid Krakow + masjid Al-Falah Berlin.

8. Cantumkan biodata singkat, alamat, nomor telepon, akun FB/twitter di akhir naskah.

Diperbolehkan meletakkan foto yang terkait dengan naskah.


Terimakasih atas segala perhatiannya. Ditunggu kisah inspiratif sobat-sobat yang kian cinta Islam, cinta masjid... :-).

Wassalamu'alaykumwrwb...

-ry (bidadari_Azzam)-

*PS : Bingkisan souvenirs sesuai stok yang tersedia, insya Allah bermakna, halal dan berkah, :-)

Saturday, November 24, 2012

Practice Subh Prayer



Assalamu'alaykum...^^ Dear brata i siostro in Islam, to jest practice subh prayer (2 rakaat), by Azzam, :-) ❤ "Practice Subh Prayer"

:-) happy learning ^^

Barokalloh always!



(^-^)
Kunang-kunang di malam sunyi

Jiwa teduh menyulam mimpi

Hati senang sudah pasti

Sholat subuh awali hari


Wassalamu'alaykumwrwb... :-)



Monday, November 12, 2012

HUT Poland 11-11

:-) Assalamu'alaykum....

Dalam Sejarah Polandia, teritori Polandia telah dikuasai oleh berbagai negara. Seperti pada abad ke-16, Persemakmuran Polandia-Lituania, merupakan negara terbesar di Eropa, sebelum Rusia. Polandia memperoleh kemerdekaannya tahun 1918, setelah selama lebih dari seabad dikuasai oleh tetangganya (jangan sebut-sebut melulu negara tetangganya ini di depan pribumi Poland yah, :-D, bikin mereka tersinggung... :-)), tetapi perbatasannya berubah setelah Perang Dunia Kedua.

Di berbagai kota dan wilayah pedesaan Poland, kita bisa dengan mudah menemukan banyak patung, taman, air mancur atau danau, juga museum, ratusan jumlah museum di Krakow, puluhan yang sudah dikunjungi bang Azzam. :-D

Setiap hari libur resmi termasuk ketika kemerdekaan Poland dirayakan yaitu di tanggal 11 November (dan ada satu hari kemenangan militernya di bulan mei), seluruh toko tutup, kantor dan sekolah libur, tram dan bus pun amat jarang. Penduduk sering ramai-ramai ke museum, bikin acara di jalan-jalan, berdo'a di depan segala jenis patung Pahlawan, dan berombongan sekeluarga atau satu sekolah menghadiri acara theatre atau galeri-galeri kepahlawanan.

Berikut beberapa foto di tanggal 11 kemarin, di sekitar Old-Town Krakow pun banyak pengibaran bendera 'Putih Merah' (berasa kayak di Indonesia juga, gara-gara warna bendera sama, :-P), tetapi tak ada celah untuk memotretnya, :-D

Kalau foto Istana dan prajurit-prajurit bule Polskie ini, gak sama kan? :-p

Happy independence day Polska, :-)...

Thanks, we always give 50% salary for your "emerytem" monthly,;))

dziękuje :-))














Kemajuan di Poland yang kita nikmati, salah satunya adalah dengan berdirinya Islamic Centre Krakow tahun 2011 lalu, :-) Barokalloh selalu, semoga tetap semangat dalam segala aktivitas kebaikan, aamiin... Salam Ukhuwah dari Krakow, buat semua sahabat yang kucintai karena Allah! ^^

Wassalamu'alaykum, :-)

^^ Sudah follow twitter @bidadari_azzam, kan? ;-))



Tuesday, November 6, 2012

Surga di bawah telapak kaki ibu? (yakin, bu?!)

Assalamu'alaykumwrwb...

Ingin lebih memahami makna kalimat yang dihembuskan kembali oleh seorang teman : "Surga di bawah telapak kaki (semua) ibu", maka diriku mencoba mencari makna lebih dalam akan hal itu, sebab menurut dosenku dulu, kalimat itu bukan hadits, jadi kalau kita mau menyebutkan kalimat itu, kita harus bilang bahwa kalimat tsb adalah kata-kata mutiara, biasa.

Telah begitu populer hadits yang berbunyi:

اَلْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأُمَّهَاتِ، مَنْ شِئْنَ أَدْخَلْنَ وَ مَنْ شِئْنَ أَخْرَجْنَ



"Surga itu di bawah telapak kaki ibu, siapa yang ia kehendaki maka akan dimasukkan dan siapa yang ia ingini maka akan dikeluarkan". (Silsilah al-Ahâdîts adh-Dha’îfah, no. 593)

Maka hadits dengan lafazh di atas adalah PALSU. Dan ada juga yang lemah. (lihat: Dha’îf al-Jâmi’ ash-Shaghîr, no. 2666)

Jika lafazhnya seperti itu maka ini adalah ucapan manusia semata (bukan hadits) Hadits ini hadits maudhu’ (palsu). Telah diriwayarkan oleh Ibnu Adi (I/325) dan juga oleh al-Uqaili dalam adh-Dhu’afa dengan sanad dari Musa bin Muhammad bin Atha’, dari Abul Malih, dari Maimun, dari Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu’anhu... Kemudian al-Uqaili mengatakan bahwa hadits ini munkar. Bagian pertama dari riwayat tersebut mempunyai sanad lain, namun mayoritas rijal sanadnya majhul.





LAFAZH LAIN BERDERAJAT HASAN

Perlu diketahui, ada riwayat lain yang semakna dengan hadits di atas dengan lafazh yang berbeda yang berderajat hasan. Yang mana secara maknanya menunjukkan bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Berikut bunyi hadits tersebut:

عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السَّلَمِيِّ أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ، وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيْرُكَ. فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا

Dari Mu’wiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi shallallahu alaihi wasallam lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: “Apakah engkau masih mempunyai ibu?” Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya.”


Syaikh al-Albani berkomentar: “Diriwayatkan oleh an-Nasa`i, jilid 2, hlm. 54, dan yang lainnya seperti ath-Thabrani jilid 1, hlm. 225, no. 2. Sanadnya Hasan insyaAllah. Dan telah dishahihkan oleh al-Hakim, jilid 4, hlm. 151, dan disetujui oleh adz-Dzahabi dan juga oleh al-Mundziri, jilid 3, hlm. 214.” (as-Silsilah adh-Dha’ifah wa al-Maudhu’ah, pada penjelasan hadits no. 593)[3]

Dan ada hadits lain yang lafazhnya berbeda dengan yang di atas...

UCAPAN ULAMA SEPUTAR HADITS DI ATAS

Ketika mensyarah hadits ini, Imam Ali al-Qari rah mengatakan: ”Maksudnya yaitu senantiasalah (engkau) dalam melayani dan memperhatikan urusannya”. (Mirqat al-Mafatih Syarh Misykat al-Mashabih, jilid 4, hlm. 676)

Ath-Thibi mengatakan: ”Sabda beliau: ”…pada kakinya…”, adalah kinayah dari puncak ketundukan dan kerendahan diri, sebagaimana firman Allah ta’ala :

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan…”. (Ibid, (IV/677).


Sedangkan as-Sindi mengatakan: ”Bagianmu dari surga itu tidak dapat sampai kepadamu kecuali dengan keridhaannya, dimana seakan-akan seorang anak itu milik ibunya, sedangkan ibunya adalah tonggak baginya. Bagian dari surga untuk orang tersebut tidak sampai kepadanya kecuali dari arah ibunya tersebut. Hal itu karena sesungguhnya segala sesuatu apabila keadaannya berada di bawah kaki seseorang, maka sungguh ia menguasainya dimana ia tidak dapat sampai kepada yang lain kecuali dari arahnya. Allahu a’lam. (Hasyiyah Sunan An-Nasa-i, karya as-Sindi, jilid 6, hlm. 11, dalam nuskhah yang dicetak bersama Zuhr ar-Rabaa ’Ala al-Mujtabaa, karya as-Suyuti)

Ibu... duhai ibu, beberapa tahun lalu saya pernah membaca artikel seorang bapak di oase iman eramuslim, beliau membahas "wanita yang ibu", dalam arti ternyata tidak semua wanita benar-benar berhati mulia sebagai ibu!

Senada dengan artikel tsb, saya pun beberapa kali berhadapan dengan pertanyaan "Ibu, benarkah surga di telapak kaki ibu? Maksudnya apa yah?".

Bagi ibu-ibu yang "ke-Ge-Eran" luar biasa sumringahnya, 'hadits palsu itu dipakai sebagai senjata untuk memerintahkan segala hal agar anaknya patuh', semisal ketika seorang teman yang "manut masuk jurusan akuntansi" demi kemauan ibunya, padahal dia mau kuliah di jurusan bahasa. :-D (ah, itu episode masa lalu, ciiin :-P), teman lain pun sama, sobatku itu ingin sekali masuk Sastra Inggris, ibunya 'tidak ridho', dia harus melanjutkan fokus kuliah di urusan keperawatan.

Ada lagi yang lebih parah dari itu, (dan jangan tanya detail tentangnya, duhai teman... karena dia adalah nara sumber yang dekat dgn saya, namun tentu saya tak akan mengurai aib dan celanya disini:-), pasti bisa berubah suatu hari nanti, do'akan saja...) dia seorang ibu yang nyata-nyata menyuruh anaknya untuk berzina! Dan hal itu ternyata karena dia sendiri adalah pezina! Bahkan teman si ibu ini (yang telah lama menjanda dan tak akur dengan eks-suami) terhadap anak lelakinya berkata, "Langkahi dulu mayatku atau setor 1 Milyar rupiah kalau kau mau menikah! Karena aku capek menghidupimu dan kamu harus ikutan tes di departemen X itu (menyebutkan departemen -tes-tes PNS-an lah, sejenis itu) supaya bisa ngasih ibumu ini duit! Surga di kaki ibu tau!", waktu itu, anaknya tersebut (group-mate saya) ingin menikah di usia 25 tahun, tetapi si ibu menyuruh anaknya untuk "lulus PNS dulu", dan ada alasan lainnya tentang calon pilihan si anak. (Apa kabar temanku itu? :-) Semoga ia selalu sukses dan bahagia, lama tak bersua di email atau blog kita).

Masih ada yang lebih parah dari ibu si teman, yaitu ibu-ibu penjual kehormatan anak kandungnya sendiri, anak dijual demi sepintil duit! Naudzubillah.... (100x)



Ibu adalah Madrasah pertama, bukan cuma 'tukang melahirkan', ibu adalah pendidik generasi. Sedari masa hamil, bayi di kandungan sang ibu sudah dididik untuk 'menikmati proses' tumbuh kembang selama 9 bulan lebih, di rahim yang sempit. Selanjutnya, ketika menyusui (predikat ibu menyusui amatlah besar peranannya dalam hidup seseorang), air susu yang lancar deras karena kurniaan Ilahi itu merupakan bukti cinta kasih seorang ibu, 'tidak instant' derasnya si ASI, ibu harus rela mengorbankan waktu, tenaga, (juga dana belanja dll :-D) agar ASI selalu berkualitas. Zaman sekarang, terutama di Eropa, pertanyaan yang paling banyak dari ibu menyusui (pas kutanya di bidanku) adalah : "Berapa gelas bir yang masih boleh diminum setiap hari?! Dan bagaimana dengan smoking, berapa batang yang diperbolehkan?!" (hohoho, gondok rasanya kan?!) :-D

Jangan gondok sih, "Amalmu yah amalmu... amalku adalah rahasiaku dengan Tuhanku. :-)"

Back to topic, ibu-ibu sholihat, benarkah (Semua) ibu 'berasa' ada surga di kakinya? (eh, koq malah berubah jadi kalimat pasif...:-P), langsung saja dah,say...

Bahwa betapa tingginya kemuliaan sang ibu hingga nabi SAW waktu itu menjawab pertanyaan sang anak muda (riwayat yang di keluarkan oleh Imam Nasa’i dan Thabrani dengan sanad hasan, yaitu kisah seseorang yang datang menghadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam seraya meminta izin untuk ikut andil berjihad bersama beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bertanya, Adakah engkau masih mempunyai ibu? Orang itu menjawab, Ya, masih. Beliaupun kemudian bersabda...),

Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya (*)

Referensi Hadits ke 593 dari kitab Silsilatu Ahaaditsu Ad-Dhaifah wal Maudhuah wa Atsarus Sayyi fil Ummah karya Syaikh Al-Bany, edisi terjemahan, Silsilah Hadits Dhaif dan Maudhu jilid-2, cetakan Gema Insani Press

(*) Nabi mempertimbangkan anak tersebut untuk ikut berjihad karena belum dewasa.

Nah, "bagaimana ibu menyikapi kemuliaan yang disebut-sebut telah 'melekat' pada dirinya?!"

Yang memuliakan ibu adalah Allah SWT dan rasul-Nya SAW, maka tentu saja reaksi yang paling pantas sebagai ibu 'yang mengarahkan tapak-tapak aktivitas menuju surga' adalah Jadilah ibu yang dekat kepada Allah SWT, patuh dan taat kepada perintah-perintahNya yang telah jelas dalam qur'an dan sunnah.

Kalau ibu ternyata merupakan senior pel*cur, pecinta zina, atau penjual narkoba yang merusakkan generasi, mata dan hatinya penuh dengan garis-garis nominal mata uang alias materialistis kayak dunia ini (bagi dia) memang tujuan senyaman-nyamannya hidup, dan sejenisnya, apalagi memaksa anaknya untuk "menjalani karir yg sama sedemikian", maka anak-anaknya WAJIB menolak secara halus dan memohon perlindungan kepada Allah ta'ala atas efek buruk dari ibunya, tetaplah mendo'akan sang ibu (agar terbuka hatinya untuk bertaubat, tentu saja, aamiin....), dan kian memperbaiki diri agar kelak ketika berada di posisi orang tua (saat menjadi ibu atau ayah) menjadi lebih empati dengan situasi dan kondisi yang dihadapi anak-anak selanjutnya.

Btw, Pernah melihat seorang ibu mencubit anaknya supaya nangis dan mau meminta uang jajan kepada orang-orang di sekitarnya? (saya pernah menengok kejadian itu di pasar rawa mangun Jakarta, dulu, 7 thn lalu...:-P)

Ibu... oh ibu, ibu macam apakah diriku?

Ketika harapkan anak-anak khatam qur'an,

namun diri ini malas mengulang hafalan...

(malu...hu... hu... hu...)



Ibu... oh ibu, ibu macam apakah diri hamba?

Jika cemberut melihat raport ananda,

Padahal sepanjang hari tiada di sisinya

(malu... hu.. hu.. hu...)



Ini motivasi dan sindiran buat pribadi

Silakan tersungging atau tersenyum geli

Paling utama adalah fokus memperbaiki diri :-)




:-) Alhamdulillah ibuku nan sholihat itu (baca di Catatan CintaNya di Krakow donk;-)) senantiasa berada di sisiku (Always love you, mom.... :-*), terutama kala masa genting episode-episode hidupku, ibuku selalu kurindu, inspirasi sepanjang hari, pelipur kalbu setiap waktu...

Barokalloh selalu, semoga tetap semangat dalam segala aktivitas kebaikan, aamiin... Salam Ukhuwah dari Krakow, teman-teman! ^^

Wassalamu'alaykum, :-)

^^ Sudah follow twitter @bidadari_azzam, kan? ;-))



Thursday, November 1, 2012

Taxy Kraków

Assalamu'alaykum Wrwb.... :-)

Edisi curhat ketika sempat, terbangun di tengah malam nih sobat ;-))

Ceritanya sabtu lalu, 27 Oktober 2012 (alias 11 dzulhijjah) kami akan berangkat ke Islamic Centre Krakow untuk dzuhur bersama dan makan siang bareng (the sisters), di saat the brothersnya sedang ke peternakan karena menyembelih hewan kurban.

Hari itu hujan lebat, hampir kami membatalkan rencana pergi, namun seorang sister sudah meneleponku berkali-kali (ia sudah datang dua jam lebih awal sebelum waktu dzuhur, dan memang ia "new sister", yang belum memahami kesibukanku dengan tiga anak, *belum kenal banget githu lho....* ).

Dengan menguatkan hati, "Yah masa' gara-gara hujan jadi batal? :-D lagi pula kami sisters disini cuma segelintir orang, bisa dihitung dengan jemari tangan, jarang kumpul, dan iedul adha kali ini udah memasak makanan dari rumah masing-masing....", kami bersiap-siap dan segera menelepon taxy.

Sayyif sedang rewel, satu hal penyebabnya~yang bagi kita tidak penting; tetapi baginya, penting banget! ^^, yaitu topi kesayangannya tidak ditemukan di tempat biasa, "Topiiii... Mana topi? Mana topi? hu hu hu....", sepanjang waktu kalimat itu mengalir dari bibirnya. Kami sudah mencarinya beberapa menit, dan memakaikan topi lain sementara waktu, namun Sayyif tidak mau,'ogah' pakai topi yang bukan topi topi fav-nya...

Setelah semua pakai mantel dan Sayyif tidak pakai topi, kutelepon Mega-Taxy, operator bilang, "Empat menit datang taxy, Pani...warna putih...".

Dalam hati, "Cepat sekali yah, empat menit, apa nih orang sembarangan sebut?! Soalnya sudah curiga juga, sebelumnya memang sering menelepon taxy ini, dan operator selalu bilang 'empat menit', tetapi kenyataannya empat kali empat menit alias ngaret....". Astaghfirrulloh, cepat-cepat kusingkirkan prasangka, kami berlima segera berjalan ke gerbang appartemen,hujan ternyata kian deras. Si mega taxy kutelepon lagi ketika lima belas menit sudah berlalu... :-(

Kata operatornya , "Mungkin macet, Pani....", *Aaaaargh*, hujan dan kami kedinginan di luar, "Kamu tau, anak-anak saya sudah basah, kami menunggu di gerbang karena kamu bilang empat menit!", dia minta maaf dan menyuruh menanti taxy, sementara the baby Zuhud sudah melemparkan topi kupluknya ke comberan, dan kertas pembungkus makanan sudah rusak terkena hujan.

30 menit berlalu, kutelepon lagi Mega-Taxy, "Cancel....". Maksudku, biarkan aku menelepon taxy lain yang bisa lebih cepat datang dari pada tidak ada kepastian menanti taxynya.

Kutelepon 'iCar', yang bisa bahasa Inggris dan kita sudah berbaik hati merekomendasikannya kepada teman-teman yang jadi turis ke Krakow ini.... :-)

. Kami kembali ke teras appartemen, (sekitar 70 meter dari gerbang) Sayyif tidak mau digandeng, Zuhud juga meronta-ronta (masya Allah....), kebat-kebit pikiranku karena sudah terlambat datang ke masjid :-(.

Operator iCar bilang "Tujuh menit taxy datang....", meskipun dia datang setelah 15 menit, kami tidak marah. Tetapi justru aneh tapi nyata, si sopir yang sudah manula melotot dan menolak kami. Seumur-umur, baru sekali ini ditolak sopir taxy yang udah kita pesan via telepon, :-D.

Terlepas dari masalah sopir itu mungkin seorang gay yang benci sama anak-anak, dengan sikap menolaknya kayak bencong begitu (tentu jauh levelnya di bawah nilai-nilai manusia normal).... atau mungkin alasan kuat adalah dia gak mau taxynya basah, namun saya tersinggung dan sakit hati karena dia bilang, "Haaaa? Berlima?! Anaknya banyak! kamu harusnya nyewa auto-bus, gak boleh naik taxy! No! no!", bentaknya.

Padahal kita baru sehari sebelumnya malah "benar-benar bertaxy berlima dengan teman", pas hari iedul adha, Sayyif dan abang Azzam sekolah, jadi yang di taxy : 4 dewasa +bayi (alias Zuhud), sopirnya tidak error seperti itu, baik-baik saja :-)

Jadi saya bilangin, "Pak... ini namanya kita bertiga, dan dua balita....", *memang semua bermantel tampak gede-gede badan, apalagi Sayyif kan gak mau digendong*, dia sudah duduk duluan di taxy, dan Sayyif DIUSIR! (Ohhh, dziadek! how bad your attitude!) Hope you remember about that day, you must accept the punishment for all you've done! (Allahumma aamiiin....)

In another time, you can ask another taxy-drivers, we always feel them like the friends and give more payment (because love).


Sopir itu tetap teriak-teriak mengomel, yang diomeli adalah sesuatu yang sudah jadi kebesaran Allah : yaitu pilihanku untuk menjadi ibu dan punya amanah berupa anak-anak, yang sekarang masih balita, :-), dan tentunya bukan urusan dia! Bahkan saya tidak meminta makan sama dia, malah sebagian besar gaji disini adalah menyumbang untuk kehidupan manula seperti dia yang telah bebas dari komunisme beberapa tahun ini, :-), "Mana rasa syukurmu, oh driver!" (O iya, saya memang lupa, sebab kamu bukan muslim, yah dziadek ... Tapi saya punya banyak teman non-muslim yang bisa 'bersyukur' koq.... cuma memang bukan kaum homo sepertimu yang berani menghina-hina Sang Pencipta :-D)

Okay, *tutup kuping*, let's enjoy our smile!

Lima puluh menit terbuang sudah, ujian kesabaran menghadapi Mega Taxy dan iCar itu. Kami kembali ke teras apartemen dan menenangkan diri, kuputuskan untuk masuk rumah saja, dan menyuruh suami untuk naik bus ke masjid sembari membawa makanan. Saya sempat menjawab beberapa telepon kala "menanti keputusan" rencana selanjutnya itu.

Namun Abu Azzam bilang, "Gak.... kita gak boleh mengalah dengan kondisi, say.... Ngapain semangat untuk ke masjid langsung hilang gara-gara si sopir?! Kan gak boleh, biarin aja... kita cari taxy lain atau kita naik bus aja yooook.... Sudahlah, coba cari nomor taxy lama, langganan kita dulu...", kita browsing sebentar, menemukan orange/mpt taxy yang armadanya banyak namun langka digunakan orang lokal~karena tarifnya lebih mahal.

Saya telepon operator orange-taxy, dia bilang "Sepuluh menit, Pani....", suamiku menunggu sendirian di depan gerbang sementara kami berteduh di teras apartemen. :-) Ternyata taxynya datang lima menit kemudian, (^^)walhamdulillah.... jam 12:53, kami meluncur ke Islamic Centre Krakow, Taxy-nya melaju kencang dan sopirnya ramah, kami tiba di masjid pada pukul 12:59 saking 'ngebutnya' pak sopir.

Alhamdulillah, setiba di masjid, kami sholat dzuhur berjama'ah, dan makan siang sederhana dengan lauk ayam bumbu & ayam bakar (masakan ayam dengan bumbu beda-beda, karena yang masak juga beda-beda).



Namun, Zuhud jadi batuk dan muntah-muntah (memang tidak ada pemanas di masjid, mungkin dia kedinginan...), oleh-oleh hari itu adalah Zuhud dan Sayyif jadi demam, :-) semoga hal ini merupakan 'tambah kuatnya' kondisi tubuh mereka dalam menerima serangan virus, bakteri, dan cacian keji dari orang-orang tak bernurani (seperti sopir iCar tersebut).
High-fever, perjalanan pulang di orange-taxy seusai ashar 11 Dzulhijjah 1433

Btw, ternyata naik orange-taxy "gak beda jauh" tarifnya koq, dasar orang sini aja yang memang sudah gelap hati kalau urusan satu-dua zlotyh PLN doank.... :-)

:-) Thanks a lot for Mega Taxy and iCar, I hope... really really hopefully that there is no reason for me to use your services again, so I do not feel hurt like that day... :-), Thanks for fever, kids! ^^


Now, my kids are fine, happy snowing and happy busy days! ^^ then I can "make notes" here. ;-)

Barokalloh selalu, semoga tambah semangat mengukir prestasi! ;-) aamiin...

Salam Ukhuwah dari Krakow ^^

❤ Wassalamu'alaykumwrwb.