Photobucket

Tuesday, June 25, 2013

Meraup BerkahNya di Setiap Pilihan

Meraup BerkahNya di Setiap Pilihan

Pertemuan dengan seorang teman sholihat membuahkan cengkerama penuh hikmah. Ia bertutur, “Saya gembira sist, setiap bulan, dua atau tiga kali seminggunya, orang tua datang berkunjung, atau kami yang kesana…” padahal jarak tempuh rumahnya dengan rumah orang tua lumayan jauh dan lalin selalu macet, sekitar dua-jam an di luar Jabotabek. “Alhamdulillah, senang sekali tentunya yah, sedangkan hampir setiap minggu kita dapati berita meninggalnya orang tua teman-teman lain…” Masya Allah, antrian kita kian dekat yah, bisikku.

“Kamu masih ingat kan, sist… orang tuaku menjual es lilin dan kue-kue demi kelancaran sekolah anak-anaknya. Kan beda dengan orang tuamu yang di perusahaan minyak, hihihi…” celotehnya lagi.

“Iya, ingat banget… Subhanalloh! Es lilinnya juga pernah masuk ke perutku, hehehe… Eh tapi bapakku sebelum kerja kan kudu menyelesaikan sekolah. Kamu lupa yah, waktu zaman baru-baru merdeka itu, bapakku ‘nyari’ duit sendiri buat bayar sekolah. Beliau juga pernah menyemir sepatu, mencuci mobil orang di jalan raya, dan menjajakan koran… Wajar kan kalau anak-anaknya ketularan semangat dan ketangguhannya, hehehe..” memoriku mengingati perjuangan bapak semasa kecil. “Haah?! Masa’? kamu pernah cerita gak sih?” temanku terkejut.

“Ya…ya….mungkin saya lupa, ih. Ternyata memang semua yang diraih oleh setiap orang, selalu ada perjuangan dan semangat tangguh dalam kerja kerasnya, yah…Ya Allah, subhanalloh…Jadi ingat sama sobat kita yang yatim dan mamanya jualan cabe, tapi anaknya lulus sarjana semua.” tambahnya lagi.

Masih dia menyambung kata, “Dan sekarang saya bingung sekali. Anakku kok pemalas banget, disuruh apa-apa~ogah. Dimintai tolong sedikit, ngomelnya panjang lebar…padahal orang tua dan kakek neneknya punya perjuangan yang gigih, dia sudah diberi keteladanan, diajak-ajak berteman sama anak-anak sholih juga, tapi yah gitu deh…”

“Lho…. Kan anak-anak, jeng. Masih sepuluh tahun, yah? Lagi usianya aja barangkali… Terus-terusan aja diajak-ajak kerja sama, jangan disuruh-suruh, ‘diajak’ say… “ celetukku seraya bercanda.

“Bukan gitu say… Kalau ada tamu atau teman-teman, anakku sikapnya buruk, malu deh. Tetapi saya lihat anak-anakmu meskipun gak bisa diam, kejar-kejaran, bisa nurut dan baik-baik deh, gak ngomel-ngomel kalau ortunya minta tolong atau ngingeti sesuatu…kamu pakai jurus apa say?” ia tertawa. Aku juga tertawa, “Mana ada yang instant. Anak-anakku juga sering ngomel, Si sulung bisa banyak complain. Aku berusaha sabar aja, kalau ngobrol sama anak, harus siap mendengarkan. Sama-sama mendengarkan, ajak untuk sama-sama saling mengingatkan. Buat kesepakatan gitu, ‘janjian yok, kita ngingetin kalau pas kamu atau ummi salah, …’ bikin kesepakatan cara ngingetinnya, apalagi pas di depan umum…”

Percakapan panjang, ditutup sebuah penyesalan dari teman sholihat ini. Beliau adalah temanku yang kreatif, pebisnis aktif dan jujur, disukai banyak pelanggan. Beberapa tahun bisnis yang dijalankan, rupiah mengalir deras, omset mencapai ratusan juta. Karena benar-benar sibuk, bayi dititipkannya di tetangga jauh, duh, padahal rumahnya dekat masjid. Sang bayi dititipkan di ‘day care’ area pasar. Lingkungan pasar tradisional membesarkan masa balitanya.

Aku turut terkejut ketika si kecil tersebut bisa berkata-kata kotor di usia lima tahun, kosa kata yang kasar dan biasa diucapkan preman. Usia enam tahun-an, dia bisa cerita soal ‘om itu selingkuh…’, tante itu mandul, ‘orang itu bunting tapi gak ada suami’, dan kalimat khas ‘sinetron’ lainnya. Membuat temanku tertelungkup di balik bantal dan banjirlah wajahnya karena air mata.

Tak sampai disitu, kejutan lain hadir. Memasuki usia yang masih muda, masih di bawah 35, namun sang suami ‘terdeteksi’ jantung dengan komplikasi penyakit lainnya. Waduh, temanku kian perih, dan ia berkata, “Aku gak target-targetan lagi, say… kalau waktu bisa diputar ulang, ooh, labanya malah dipakai buat berobat dan harus mulai serius memperbaiki akhlak anakku ini….”

Waduh, dimana kita bisa membeli obat buat memperbaiki akhlak? Innalillahi wa inna ilayhi rojiuun…


“Subhanalloh, aku tetap yakin, kamu dapat melalui semua hal ini, kamu pasti kuat…” aku bersyukur menatap wajahnya yang memang tak pernah pesimis.

Ada lagi yang lebih parah, teman yang sedang menemani anaknya menjalani therapy karena mengidap kanker, sedihnya… Di saat ujian kian menerpa, ia malah mengkhianati kepercayaan banyak rekan bisnisnya. Ia pergunakan dana teman-teman tak hanya untuk pengobatan, itu pun tidak berakad jelas, ‘pinjaman sampai kapan, entah…’ dengan alasan ‘sayang anak’. Ia membeli apa-apa yang anak inginkan, bahkan game-game terbaru yang tidak mendidik, “Takut kehilangan” katanya. Alhasil, hidup sederhana ditinggalkannya, mencari celah pinjaman dana kesana-kemari dengan menggunakan “alasan kanker si anak”.

Buntutnya, suatu hari ‘seolah’ terjadi kericuhan di antara kaum ibu tatkala corak permasalahan anak menjadi makin beragam, ibu yang banyak job di luar rumah vs ibu yang full job di dalam rumah. Ibu-luar rumah berkata, “Makanya kerja, bu! Punya penghasilan sendiri, donk! Jangan mengandalkan suami, jangan nitip anak sembarangan… Pakai baby-sitter yang oke atau titip ke neneknya nih seperti saya…”

Sedangkan ibu-dalam rumah berujar, “Lho, penghasilan kita juga banyak bu! Gak mengandalkan suami, rekening saya mungkin lebih besar dari pada anda. Anak-anak diurus sendiri, bisnis jalan lancar. Gak mau deh nanti ‘anak jadi anaknya nenek atau anaknya baby-sitter’, ogah bu…Apalagi kalau anaknya jadi doyan narkoba…” Ibu-ibu lain pun bersuara. “Eh, siapa bilang ibu yang kerja di luar, gak bisa punya anak sholeh…? Anak saya lulusan pesantren lho, kuliah di Mesir, masuk pesantren jadinya hafidz qur’an…”

“Saya juga kerja di luar dan banyak bisnis, anak-anak happy saja. Tetanggaku yang ibu di dalam rumah, malah anaknya sudah tau video porno. Malah anak-anaknya kelihatan kurus, lusuh, gak happy, dan dijauhi teman-temannya…Ibunya banyak utang…” Pihak lainnya yang melihat ada kesempatan saat ibu-full job rumah kian disindir, berkata, “Makanya ikut bisnis saya aja bu… Sambil ngurusin anak, gak masalah, tinggal pencet BB, FB, WA, asyik deh bisnisku… Jadi gak perlu ngutang lagi, yakin deh….Kasih tau tetangganya itu, bu…”

... Sambungannya baca langsung di link-Islampos pada judul tersebut di atas, yah dear... :-)




Sebaiknya kita azzamkan bahwa hasil pertemuan, diskusi dan segala aktivitas yang kita lakukan adalah upaya untuk senantiasa meraup berkahNya. Semua makhlukNya diciptakan dengan tujuan manfaat, begitu pun diri tiap individu, masing-masing kita adalah anugerah bagi yang lainnya. Kita perlu saling mengingatkan, menasehati, serta mendukung kebaikan, bukan saling berkomentar dengan kesan ujub, menghina, apalagi berbuah pertengkaran dan percakapan sinis. Kadang setan memasuki diri melalui pintu kecongkakan dikarenakan seseorang dipuji kepandaian, sabda Nabi SAW, “Bencana ilmu adalah kecongkakan.” (HR. Baihaqi) Demikian pula dalam ayatNya “…Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl:23)

Ketika sosok-sosok mulia para ibu kian banyak berbagi ilmu, berbagi semangat serta nasehat, mari kita bergembira dengan tambahan ilmu dan pencerahan yang didapat. Namun, tetaplah harus kritis dan menyadari bahwa pegangan kita hanya bertumpu pada dua wasiat ; Qur’an dan sunnah rasulNya. Pilihan apa pun di setiap pijakan langkah, harus selalu berlandaskan kedua pedoman kita ini, sejalan dengan cita ukhrowi nan selamat.

Ujian yang terjadi di setiap jalan pilihan tak perlu dihindari, apalagi jika fase peranan kita sudah menjadi orang tua, kita harus hadapi problema dan berusaha menemukan solusi tepat, tentu hal ini menyebabkan diri kian matang dalam bersikap. Anak-anak pun memerhatikan dan meniru gaya penyelesaian problema orang tuanya. Ucapkan terus terang kepada anak-anak bahwa ibu dan ayah juga pernah keliru, pernah salah, namun bisa memperbaiki diri. Sehingga anak-anak juga punya rasa optimis dan tidak malu saat diajak berbenah diri.


Barokallohu fiikum , semoga kita senantiasa menularkan manfaat,
Salam Ukhuwah dari Kuwait ... ^-^ ❤

Tetap saling do'a yah...^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^

Wassalamu'alaykumWrwb... :-)


Orang Poland Juga Mengenal Istilah Sunni Dan Syiah

Brothers Krakow



Islam adalah agama sempurna, agama keselamatan, agama mulia yang ummatnya berpegang teguh pada dua wasiat, yaitu kitabulloh (al-Qur’an) dan sunnah rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam (al-hadits). Atas kuasaNya, di negeri-negeri yang mayoritas katholik atau yahudi pun, selalu ada ummat islam berkecimpung dan berprestasi disana.

Demikian pula di kota Krakow, dan kota kecil lainnya di Polandia, jumlah ummat islam (baik pendatang, maupun muallaf) selalu meningkat. Allahu Akbar!

Muslimah muallaf di Krakow sempat syok tatkala menyaksikan budaya ‘memukuli diri sendiri’ di sebuah stasiun televisi eropa, yang mana mc-nya berkata, “Inilah budaya islam di negeri ini….” Ia dan mamanya saling berpandangan. Sang mama histeris dan langsung terjadi perdebatan sengit, mamanya tidak terima jika suatu hari kelak, si anak ikutan tradisi sedemikian.

Sister kita itu baru beberapa bulan memeluk islam. Dengan air mata berlinang, ia mencari informasi tentang tradisi yang ditontonnya barusan. Semalaman dia bingung, bertanya ke sister atau teman muslim lainnya, namun email tak segera berbalas. Sampai pada website yang memberinya informasi bahwa tradisi itu dilakukan oleh kaum syi’ah.

Sejak saat itu, dia jadi punya ‘kebiasaan baru’, kalau berkenalan dengan orang Islam, ia bertanya, “Kamu sunni atau syi’ah…?” Sister ini malah tertawa sendiri, “Is it funny, right?”

Saya pun meyakinkannya, “Muslim yah muslim, dear… Syi’ah lain, bukan Islam…” banyak muallaf muslimah yang terkecoh, mereka ada yang dinikahi secara mut’ah oleh kaum syi’ah, namun tatkala ‘memamerkan’ hubungan pernikahan itu, mereka mengatas-namakan “pernikahan islami”. Sungguh hal ini fitnah yang keji.

Ketika suatu hari naik taxy, saya tak menyangka pula bahwa si sopir mengetahui tentang hal ini. “Are you sunni, or syi’ah?” katanya dengan muka antusias seraya memperhatikan bayiku. Subhanalloh, saya terperanjat, dia satu-satunya sopir taxy yang bertanya seperti itu. Biasanya sopir taxy yang baru kenalan, menanyakan seperti ini, “You are Malaysian? Or Kazakhtan, Pani?” melihat identitas hijab muslimah yang kupakai.

Maka saat ditanya apakah syi’ah or sunni, ada rasa miris dan sedikit kesal, karena yang kutahu, Syi’ah bukanlah ajaran islam! Sehingga saya jawab, “I’m muslim…”

Supir taxy mengajak berdebat, “Yes… I know, muslim…there are two part, sunni, and syi’ah, right?” “No.” jawabku. “What?! I have a lot of friends, Pani… From Iran, from Libya, Lebanon, etc… I know that’s different, sunni is sunni, syi’ah is syi’ah…” sesekali ia menolehkan wajah seraya tetap menyetir taxynya. Dialeknya tampak kasar.

“Muslim is muslim. Syi’ah is syi’ah, different, Pana…” ujarku lagi. “Hmmm, so, you are sunni…right…?” dia menyimpulkan sendiri, dan saya berharap tidak menaiki taxynya lagi.

Ternyata kaum syi’ah memang ramai menghuni Eropa, termasuk di Polandia. Beberapa sisters yang memperkenalkan teman ‘muallaf’ lainnya pun, ketika semakin akrab, kuketahui bahwa teman tersebut adalah syi’ah. Biasanya mereka menjadi syi’ah karena pernikahan kontrak tadi. Bahkan menurut sister Aisha, ada lelaki syi’ah yang pernah menawarinya untuk ‘menikah dalam masa dua minggu’ saja, astaghfirrulloh, pelecehan!



Di saat masjid Krakow baru diresmikan, ada tiga pemilik restoran yang didatangi oleh Doctor Hayssam. Ketiga orang itu ternyata syi’ah. Dua di anatara mereka enggan memberikan donasi untuk Islamic Centre. Satu orang syi’ah memberi bantuan dana sewa, sambil berkata, “Kami (yang syi’ah) boleh juga ke masjid, dan berceramah?” Lantas brother Hayssam bertanya kepada Abu Azzam dan mempersilakan Abu Azzam untuk menjawabnya, “Please, answer, brother Sheikh…” katanya.

Abu Azzam menegaskan, “Tentu boleh sholat disana, Islamic Centre kan terbuka untuk siapa saja yang merindukan ukhuwah islamiyah, atau pun yang ingin berinteraksi dengan ummat islam… kaum syi’ah, kalau mau datang, yah silakan datang dan sholat. Tapi tidak boleh berceramah dan tidak bisa menjadi imam.” Brother Hayssam mengangguk setuju, pemilik restoran itu berusaha memahami, ia bercerita bahwa di tanah airnya, banyak masjid yang dipergunakan bersama oleh syi’ah dan umat muslim lain.

Dalam praktek keseharian, brothers di Krakow membiarkan teman syi’ah mengikuti sholat berjama’ah, namun tidak menerima mereka sebagai imam sholat. Pernah suatu waktu saya dan sisters sedang berada di masjid, dan waktu sholat ashar telah tiba. Seorang brother masuk ke tempat wudhu, salah satu sister berkata, “Nanti sholat berjama’ah yah brother…”

Ternyata dia menjawab, “Hmmm, but I’m syi’ah….” Sister pun menjawab, “Ooh, okay… thanks…” dan kami sholat berjamaah (bersama sisters saja).

Biasanya kaum syi’ah yang ikutan sholat di masjid Krakow, melaksanakan sholat lagi dengan gaya berbeda, ada bacaan-bacaan dzikir khusus (yang belum pernah kami dengar sebelumnya). Mereka juga tidak mengharuskan ‘sholat lima waktu’. Namun dengan kelemah-lembutan mereka, biasanya mereka tetap teguh mengatakan “I’m muslim too…”

Beberapa bulan yang lalu, hadir pula masjid lainnya di Krakow, masjid khusus Syi’ah, lokasinya tak jauh dari halte Nowy Kleparz.

Alhamdulillah dengan kedewasaan diri, muallaf Krakow dan orang-orang Poland secara umum dapat membedakan ajaran Syi’ah dengan ajaran Islam yang murni. Setidaknya dalam level yang paling ‘tidak mengerti’ pun, mereka membedakan dengan istilah Muslim Sunni dan Syi’ah.

Sedangkan ketika kami berada di Kuwait ini, ternyata ada tempat-tempat yang memiliki dua bangunan masjid berdampingan—yang satu masjid ummat muslim, yang satunya lagi adalah tempat ibadah buat Syi’ah. Muslimah biasanya memakai hijab berwarna hitam, coklat tua, atau warna gelap lainnya. Wanita syi’ah bercirikan memakai kerudung bermotif, warna-warni pakaian yang mencolok.

Teriring do’a semoga mereka segera bertaubat, memperoleh hidayahNya dan dapat memperbaiki nama baik kaum muslimin. Sungguh banyak berseliweran info yang salah, ragam fitnah, dari sikap dan prilaku kaum syi’ah ini. Hal itu tak hanya membahayakan generasi muda islam, namun juga menjadi info bias buat para muallaf, serta masyarakat secara umum. Hasbunalloh wani’mal wakiil…

(@bidadari_azzam, Sya’ban 1434)

Barokalloh! Yoook tetap semangat dalam segala aktivitas kebaikan, aamiin...

Salam Ukhuwah dari keluarga Muslim Krakow, teman-teman! ^^

twitter : @bidadari_azzam ^-^

Monday, June 24, 2013

Ide Kreatif #TrioKids di Cuaca Panas



Assalamu'alaykum watohmatullohi wabarokatuh... :-) Hampir tak ada waktu buat meng-update blog saat ini, saya sekeluarga sedang mempersiapkan keberangkatan umroh di penghujung sya'ban. Keinginan untuk membeli beberapa keperluan dan persiapan umroh terhambat oleh transport dan cuaca terik, subhanalloh... siang di Kuwait-summer begini, bisa mencapai 56 sampai 60 derajat celcius, euy...

Alhamdulillah setelah perlahan menyelesaikan 'benang-kusut' satu-persatu (iqomah, Umroh-tickets, visa...hmmm packingan, dsb), sekarang kira-kira tinggal meriksa 'perbekalan cemilan' buat di jalan dan kudu mencuci sandal-sandal yang mau di bawa, hmmm...yup, mohon tetap dido'ain yah, semoga segalanya lancar. Makanya beberapa hari ini sampai ramadhan nanti, kemungkinan saya online-an jarang...


Siang garang di Kuwait

Pinggir pantai dan jalanan sekitar Salmiya, Kuwait ~berkabut debu pasir

Anak-anakku alias tiga jagoan super aktif tampak sangat bosan 'pas gak keluar- na spacer'. Pernah bergantian si kecil ikut saya belanja, membeli buah semangka, mangga, biskuit, atau keperluan lainnya. Tiga puluh menit keluar saja, saya capeknya luar biasa, berhadapan dengan debu pasir dan tamparan garang matahari, apalagi sport-jantung saat menyeberang jalan karena disini TIDAK DISEDIAKAN trotoar, :-) astaghfirrulloh... Namun ternyata jagoan kecilku tidak lelah. Tidak puas jalan keluar cuma sebentar seperti itu, jadi mereka harus melakukan "pengeluaran energi" di dalam rumah, ya sudahlah, yang penting happy, :-D hehehe. Kegiatan anak-anak selain origami dan mencoret-coret kertas, antara lain : membantuku beres-beres rumah (meliputi kegiatan lipat selimut, rapi-rapi ruang tidur, dan si sulung udah bisa pegang vacum-cleaner...), menyusuni sandal dan sepatu (yang doyan diberantakin oleh si bungsu Azizi), membantu menyiapkan makanan dan berjemuran baju, sesekali di sore hari 'PDKT' dengan teman-teman baru di appartemen ini. ^-^ ❤

Dengan seabreg kegiatan itu, ternyata belum juga lelah, anak-anak 'mantengin' komputer, memutar film-film kartun lama, termasuk beberapa video waktu mereka bayi. Bang Azzam sesekali main game, kalau sudah 'setoran hafalan' qur'annya. Sedetik pun tidak ada 'duduk diam' yang kayak boneka, hihihihi, tiga jagoanku ini sibuk banget, lebih dari kesibukan ortu mereka. Dan ketiganya lebih jago 'ngotak-ngatik' ipad/ tablet dibandingkan emaknya... >_<

Hari itu, saya meminjam komputer abang sebentar, mau melihat beberapa file foto, tiga jagoanku tentu harus mengalah (ini kan komputer buat muter film mereka, main game, nonton video, dll...)dan sepertinya seri Timmy-Time di ipad-(yg udah babak belur itu) mulai membosankan, mereka jadi main silat-silatan di ruang tamu... "Ooooh, kayak lagi syuting film-film pendekar deh di sini..." ujarku, bang Azzam terbahak. :-P

Kain-kain dan selimut tipis biasanya dipergunakan sebagai 'mantel superman' untuk membuat penampilan 'pendekar-pendekar-an' jadi lebih "wah" (Gak tega deh motret kehebohan 'parah' mereka, hehehe, ntar #TrioKids tambah banyak fans pula! hihihihi...)

Kata Sayyif, "Rumahku, tempat mainku!"

Gaya Zuhud



Kalau sudah makan siang dan sholat, jeda jilat-jilat ice-cream, trus mompa bak mandi imutnya (Dapat appartemen di Kuwait, yang tanpa bath-tub, :-D jadi nampak kangen tuh sama bak gede :-p), hmmm kalau panas begini, kayaknya lebih kangen lagi sama kolam renang yah.... ^-^

Segar!

Beberapa bantal dan kasur tipis, dibangun menjadi tenda-tenda, diotak-atik seharian sampai #TrioKids puas....



Duh, cantik tenda-tendanya...

Subhanalloh, asyiknya menjadi anak-anak... (buktinya kita pasti kangen masa kanak-kanak...:-P)

Satu terlelap, yang lain ikutan...:-D

Barokalloh! Yoook tetap semangat dalam segala aktivitas kebaikan, aamiin...

Salam Ukhuwah dari kami sekeluarga, teman-teman! ^^

twitter : @bidadari_azzam ^-^

Bersatu Menikmati Flu

Assalamu'alaykum...

Belum terbiasa meng-update blog dengan si pinky-ipad ini, saya merasa lebih asyik berada di depan layar computer abang Azzam, tapi apa boleh buat, beberapa hari ini, pc 'dikuasai' mereka :-D (si #TrioKids ) buat menonton berbagai film kartun, 'main beberap game', juga menonton video-video lama yang durasinya hanya beberapa menit~namun jumlahnya banyak, terutama video sewaktu bang Sayyif masih bayi :-).

Beberapa hari ini, di Kuwait sangat banyak razia, bisa dibaca-baca di berbagai surat kabar Kuwait. Razia ditujukan untuk menangkap para pendatang illegal, namun banyak juga orang yg tak bersalah menjadi terkena getahnya, meskipun ekspatriat menengah ke atas, terutama orang India yang berkulit hitam. Lengkap suasananya deh, cuaca panas membakar hingga 50 degrees, banyak pemeriksaan dan razia, sering badai pasir dan musim flu pula... *Subhanalloh, what a crazy life here, itu kutipan kalimat seorang teman American* ^_^

Kami juga turut bersedih dan berempati terhadap orang-orang yg menjadi korban diskriminasi di Kuwait. :-( Meskipun saya tak berkulit hitam, dan lebih 'aman' sebagai muslimah di negeri (yg menyatakan diri sebagai) negara Islam ini, namun hati kecil saya dan keluarga tentu merasakan perih melihat banyaknya pelanggaran hak asasi manusia di Kuwait khususnya, dan di negara-negara GCC secara umum.

Di area elit Salmiya, tempat kami tinggal pun, setiap hari mobil polisi tampak memeriksa 'posko ibu-ibu Bangladeshi' yg terbiasa menjajakan jasa 'house cleaning-part time', sehingga sekarang posko itu sepi. Ada teman India yg langsung ditangkap dan dideportasi hanya gara-gara tidak membawa ID-card padahal dia berada di kedai yang berdekatan dengan appartemennya. Ada juga orang-orang yg disuruh wajib lapor-diri di kantor polisi karena pas kena razia, dia menampung temannya di dalam mobil (kebiasaan nebeng mobil teman, kan wajarlah ya...) tapi dituduh membawa penumpang gelap. 

Ada juga yang sudah bawa dokumen lengkap, tapi tetap dibawa ke penjara gara-gara ada aplikasi di hp-nya yg dicurigai merugikan negara, semisal skype dan viber (gila banget deh, ini dimuat di harian Kuwait Times, orang mencak-mencak sebel baca beritanya...:-D). Tetapi yg kukatakan tadi, police-officer merazia kaum berkulit hitam, it's not fair! Mereka kan bayar visa juga, halal untuk tinggal disini! (Sekedar info, untuk membayar visa keluarga kecil : 1 istri dan dua anak, urusan dari tanah air sampai prosedur visa di Kuwait, kalian harus menyediakan sekitar 2100 €, minimal segitu lah...malah mungkin lebih mahal kalau kurs di India)

Jadi, teman kantor Abu Azzam, yang tadinya cuek terhadap pemberitaan razia, akhirnya harus 'kena getahnya' juga, gak bisa saling membantu 'memberikan tebengan mobil' sebab merasa ngeri-berurusan sana-sini kalau ditangkap (yg kemudian gak ada kejelasan tentang tuduhannya...). Gara-gara yg terbaru, ada orang India yg ditangkap karena gak bawa SIM, langsung dideportasi tanpa pemberitaan kepada keluarganya, trus ketika sudah sampai di tanah airnya, barulah dia menelepon anak dan istrinya (yg masih di Kuwait), then anak& istrinya menyusul pulang kampung.... :-( it's really not fair, tidak ada kompensasi terhadap pelanggaran HAM itu. 

Bahkan ada lagi suami istri India yang diambil ID-nya oleh polisi karena keduanya tidak membawa surat nikah... (Padahal, untuk membuat civil ID, salah satu syaratnya adalah dokumen buku nikah, yg sudah diterjemahkan ke bahasa Arab dan juga dilegalisasi departemen-departemen berwenang lho friends... :-)), memangnya suami istri kudu bawa buku nikah kemana-mana, opo?!
Begitulah, sekarang ini sikon Kuwait lagi 'aneh bin ajaib' :-D


Back to topic, Cara kami sekeluarga menikmati flu pasca beberapa kunjungan silaturrahim beberapa hari yang lalu, antara lain adalah : 

1. Merendam kaki di ember berisi air hangat (plus garam), sebagaimana kebiasaan di Poland,

Pic: pemandangan berdebu dari balik jendela


2. Seraya menonton mobil polisi yang sering muter-muter area Salmiya (:-p hehehe...), biasanya kami saling pijat (bang Azzam mijatin ummi, Ummi pijatin abi, abi mijat dek Zuhud, dan seterusnya, hehehe). Tentu sambil minum teh hangat atau susu, atau jus. Biasanya teh hangat itu ditambah madu dan sedikit perasan lemon. 

Pic : suatu sore, razia di tempat parkir, terlihat dari jendela balkon kami...


3. Tengok jam pagi atau sore kalau tidak terlalu panas, 'berjemur, donk!' Biar lelehan ingus bisa mengalir dengan lancar, badan yang meriang pun bisa cepat segar kembali (hal ini susah lho, terutama bila kita terbiasa manja di tanah air, berselimut saja kalau dilanda flu...). Kalau kami, sejak di Krakow-Polskie, paling-paling hanya seharian kalau pas flu di weekend--- tiduran sampai kelaparan, :-D dan akhirnya harus menuju dapur, minimal membuat sup panas, segar!
Memang dokter-dokter di Krakow biasanya menasehati untuk mengonsumsi sup hangat dan minum air lebih banyak ketika flu, istirahat di rumah, tetapi jika muncul matahari dan cuaca hangat, sebaiknya berjemur:-). Virus-virus dan kuman tersebut tidak betah berlama-lama di tubuh yang aktif, kreatif dan segar. Biasanya kalau sudah berjemur dan banyak minum, banyak keringat yang keluar, selanjutnya jadi hadir selera makan, kemudian bisa tidur lelap. 

Pilihan berjemur gosong kalau disini, Pantai Kuwait...:-D 


4. Tidak apa-apa kalau gak bisa makan banyak, namanya juga lagi flu (biasanya kan masih sisa demam, batuk...tenggorokan sakit, lidah kelu, dsb) namun kami siasati dengan "camilan potongan buah segar". Buah apel, plum dan fir biasa selalu banyak stoknya di Krakow. Namun di Kuwait, yg paling mudah ditemukan (di supemarket Salmiya ini, dekat rumah...) adalah pisang, mangga, dan anggur. Yo wis, dipotong kecil-kecil, langsung dimakan dengan garpu. Atau disiram sedikit susu hangat, kemudian dinikmati sebagai sup buah, alhamdulillah... Beneran segar! 
(Note : kalau mau nafsu makan, saya 'maksainnya' dengan cara membuat sambal ekstra pedas... Apalagi kalau pas lagi ada bakso di kulkas...:-p)

5. Sebelum tidur dimalam hari, kami saling pijat kembali. Biasanya kita olesi leher, dada dan punggung dengan balsem atau minyak telon seraya dipijat lembut.
 
6. Sebelum tidur dan ketika bangun tidurnya, jangan lupa minum air putih. Alhamdulillah, my boys doyan minum air putih, sehingga ketika terkena flu~ tidak lama memulihkan kondisi tubuh. 

7. Keluarga kian mesra, akrab bersatu kala flu merupakan hikmah tersendiri, maka jangan lupa memperbanyak syukur dan do'a kepadaNya. Alangkah banyaknya orang di luar sana yang tak hanya terkena flu, melainkan juga terserang lapar yang mencekik leher, cacat kaki, lengan, bahkan deraan peluru di negeri-negeri terjajah. Bahkan pula hanya sendirian, tanpa keluarga yang berangkulan sebagaimana kita saat ini.


Barokallohu fiikum , semoga kita senantiasa menularkan manfaat, 
Salam Ukhuwah dari Kuwait ... ^-^ ❤

Tetap saling do'a yah...^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^

Wassalamu'alaykumWrwb... :-) 


Wednesday, June 19, 2013

Secarik Kalimat Hari Ini

Assalamu'alaykuum...


*Tidak ada kue ultah lho di rumahku....* #Info, hehehe... Alhamdulillah, baru mau sarapan nasi panas dengan telur dadar dan sambal terasi, yoook... ;-))

Alhamdulillah 30 tahun hidupku ini berada dalam curahan kasih sayangNya, tak pernah kuprediksi bahwa di usia ini aku telah menimang tiga permata hati, mampir di puluhan bandara internasional bersama kekasih halal~11 tahun bahtera suci kami jalani, menginjakkan langkah di beberapa benua, dan menundukkan wajah di rumahMu dengan kerinduan yang tak terbendung.

Semua itu tak lepas dari iringan do'a teman-teman pula...

:-) Duhai Allah, mohon bimbing dan mantapkan nurani dalam ketaatan padaMu. Semoga diri tetap mengingat antrian menuju mati... Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata,

“Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

Ø£َÙƒْØ«ِرُوا Ø°ِÙƒْرَ Ù‡َاذِÙ…ِ اللَّØ°َّاتِ ÙŠَعْÙ†ِÙŠ الْÙ…َÙˆْتَ

“Perbanyaklah mengingat perusak kelezatan-kelezatan, yaitu mati.” (Hadits Hasan Shahiih; diriwayatkan Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban).

“Jadilah di dunia seakan-akan engkau adalah orang asing atau seorang pelancong.” (HR Bukhari dan Ahmad).
Usia biologis bertambah, sungguh harus sadar diri bahwa jatah hidup kian berkurang :-), Faghfirlana...


Duhai Allah, semoga rasa syukur kian teguh, selamatkanlah kami semua dalam melalui cabaran dunia, hingga berada di kampung akhirat kelak, Allahumma'aamiin... Barokalloh sahabat-sahabat fii sabilillah... ^-^

Some people die while dancing in the night club. Others have died while reciting the Qur'an... #Reminder for myself ~_~

Death can come anytime. In the next minute or next hour, wallahu 'alam ..Be ready, oh myself. #Reminder #Loveislam

Our life came from ALLAH, belongs to ALLAH and will return to ALLAH, Thanks Allah #Alhamdulillah

Allah is Sufficient for us, and He is the best director of all affairs #LoveIslam #Alhamdulillah *already realize it*

حسبنا الله ونعم الوكيل

Hasbuna Allah wa ni'amal wakeel #LoveIslam #KeepSharing

'Aaamiiin' atas segala do'a sholihin dan sholihat, semoga Allah ta'ala melimpahkan berkah dan rahmatNya serta ganjaran kebaikan nan berlipat ganda buat kalian, barokalloh!

Besok selalu menjadi misteri... hanya dapat menikmati 'takut' dan 'harap' kepadaNya, janganlah bosan untuk menegur dan menasehatiku, yah teman-teman (^_^)

Duhai diri, semoga kian cinta kepada Robbul 'izzati, semoga kian merendah di rumahNya nan suci, semoga kian tunduk patuh pada aturan Sang Cinta Hakiki, semoga makin sadar bahwa kian dekat pada antrian menuju mati, dan kelak berbaris di hari pertanggung-jawaban ~semoga bisa selamat hingga kampung akhirat yg menjadi cita selama ini... Selamatkan kami, yaa Robb...aamiiin...

Walhamdulillah, nanti sambung lagi yah.... ^^Salam Ukhuwah dari Krakow Kuwait, ^-^ 

Berikut beberapa pose saat 'menyewa' pulau buatan di Kuwait, beberapa jam 'berjemur' latihan tawaf teramat khusyuk, sebab hanya kami sekeluarga penghuni Green Island itu seharian (orang sini ogah keluar kalau panas...)

Green Island, Kuwait


 Saya memakai gamis terlama yang kupunya, gamis ini menemaniku di masa remaja, hingga 4 kali masa hamil& melahirkan :-)


The eldest one, now almost 10 years old...


 The baby-Kuala Lumpur, he loves beach!



Pepohonan Zaitun dengan buah-buahnya yang hijau ranum menyehatkan... *_^


Maaf lahir batin, ya...

(twitter : @bidadari_azzam)

:-) Wassalamu'alaykumwrwb.



Wednesday, June 12, 2013

Barokalloh My Mom








Assalamu'alaykum, Juni dan Ramadhan adalah identik dengan 'kekompakan muhasabah diri' bagiku dan mama', alias Ombay Azzam, ;-)). Kami sama-sama lahir di bulan-bulan romantis itu (Juni~hitungan secara masehi, dan Ramadhan secara Hijriyyah...)

Di blog ini-archieve 2008, Aku pernah menguntai puisi buat mama'. Tidak bosan kalau kubaca-baca ulang, senang sekali mengenang masa kecil, kalimat dalam puisiku tetap relevan sampai kapan pun :-), tentang kehebatan ibu di mataku. Subhanalloh, my mom is very inspiring woman!

Ku re-Post disini yah :

The Language of Your Love



Dearest Mama

You speak it from within your heart only

But everyone can hear

You teach me everything in our special room

But everyone can know

Everyone see our journey

And give you an enormous thumb up

'coz my beautiful life now? actually, No

That thumb up for you

'coz your language for me

I understood 'coz of you

Your beautiful language

The language of your true love

(my old-file KL.11.43 am, march,18,2008)

I am remembering that my mom have said, "I believe that your children are like you...look like you in physics, also in habbits..." wooow! :) that's alright, sure mom, you'r great... and the language of your love, It's very special for me, for my brothers & sisters also, so meaningfull, We love you always, forever... :)


Hmmmmm, Membicarakan ibu, tidak akan habis bahasannya. Karena tema tentangnya adalah tentang ketulusan cinta. (Contoh kecilnya adalah jika kalian mengalami masa awal pengantin baru, dan deg-deg-an karena baru saat itu merasakan getaran cinta dahsyat antara suami istri. Namun begitu kalian hamil, melahirkan, apalagi menyusui pertama kalinya, 'deg-deg-an' masa awal pengantin berasa 'gak sebanding dengan kecamuk rasa kala menjadi ibu' di momen tersebut. Karena kehadiran anak adalah hadirnya permata ketulusan cinta, hadir amanah besar dariNya untuk senantiasa memupuk cinta, maka jutaan rasa antara suami istri 'gak deg-deg-an' kayak pertama kali bersua, namun bukan berarti rasa cinta itu berkurang :-D. Justru ketika si buah cinta hadir, suami istri kian merasa sejiwa, jadi fokus memikirkan buah cinta, ego-ego diri terkikis perlahan, 'deg-deg-an' saat banyak kejutan yang dibuat oleh si permata hati-lah ~nan lebih dahsyat dari awal pengantin baru. Cinta nan tulus memerlukan pengorbanan, ya kan? Sosok ibu adalah wanita yang paling setia dalam mendukung cita perjuangan anaknya, *_^ insya Allah, ibuku sedemikian, mungkin kamu dan aku juga?! Wallohu'alam, mempelajari ketulusan cinta adalah pelajaran setiap masa...)

Jadi tambahan secuil tips buat teman-teman yang stuck ketika menulis :

1. Bayangkanlah senyuman ibunda

2. Tulislah tentangnya, pasti banyak kalimat yang kamu bisa rangkai ketika sekelebat bayangan ibunda hadir... (contoh kecil, ketika saya menuliskan tentang beliau, baru saja setengah jam, tidak terasa sudah 12 halaman ~ketak-ketik, hihihi... belum ditambah air mata, dan beberapa tisu harus disiapkan :-D) Yah, sosok wanita yang urat-urat dan ototnya mengalami perubahan ajaib ketika melahirkan kita, amat wajar kalau setiap anak yang mengenang ibunya~menjadi banjir air mata, >_< termasuk aku. Ya Allah, berkahilah ia di dunia dan akhiratMu. aamiin...

Pas mudik maret lalu, ada tiga teman masa sekolahku yang baru saja kehilangan ibunda. Aku juga jadi ikut berurai air mata, karena ketiga mama sobat kecilku ini juga tersimpan sebagai kenangan masa kecil. Kalau kami bermain atau mengerjakan tugas kelompok, mama-mama mereka pasti menyiapkan kue-kue atau nasi & lauk pas makan siang. :-) Menu halal yang disiapkan oleh mereka berarti sudah pernah mampir ke perutku pula, aku masih sangat hafal raut wajah ketiga mama temanku ini. Semoga Allah SWT melapangkan kubur mereka, aamiin...

Tambah banjirlah mata temanku tatkala membaca bait-bait ini yang kutulis dalam kumpulan puisiku, "Sajak Mengeja Masa"

Pesan Ibu

(bidadari_Azzam, #SajakMengejaMasa)



Senyum untuk jiwa

Tenang hadirkan damai

Segala solusi adalah cinta

Problema datang bila janji belum tunai



Lagi dan lagi ibu berpesan

Ketika berbuat tanpa penghargaan

Disitulah letak keikhlasan

Ketika berkorban namun hadir pengkhianatan

Suka rela hati nantikan hari perhitungan

Tak pernah ada gelisah

Jika pancaran tulus tersirat pada wajah

Balasan Allah Selalu Maha Sempurna



Diam saja jika tak mampu berkata hal baik

Prilaku terpuji jangan ternoda serapah

Panjatkan do’a dimana saja

Dari pada terbuai sumpah dan caci

Kenang dan resapkan dalam dada

Segala kebaikan di sekeliling kita

Tiada guna merekam keburukan sesama

Cukuplah direnungkan sebagai pelajaran menuju dewasa



Usah balas amarah

Hadapi maki dengan karya

Sebarkan senyum meski banyak nan menghina

Karena pasti lebih banyak nan mencinta



Mentari selalu hangat

Hujan selalu sejuk

Rembulan tetap cantik

Dan engkau pun harus tetap berprilaku apik

Karena engkau berteman semesta

Karena engkau bersiram hidayah-Nya

Jaga diri di atas bumi

Bahkan penghuni langit menguntai doa buatmu



Oh Ibu

Pesanmu selalu hadir dalam kalbu

Cambuk diri di setiap waktu

Bagai rengkuhan sukma nan utuh

Oh Ibu

Selalu kurindu

Oh Ibu

Terima kasih atas segalanya

(bidadari_Azzam, Salam ukhuwah dari Krakow, malam 30 des 2012)

Mama'ku adalah orang yang paling excited kalau membaca puisi atau artikelku, (seraya terisak pula....) like mother ~like daughter bisa jadi pas saling merindukan, kami menangis di tempat yang berbeda... :-D

...Lanjut lagi nanti, ;-))

Barokalloh selalu, semoga tetap semangat dalam segala aktivitas kebaikan, aamiin...

Kalau punya niat melakukan kejahatan, cobalah ingat-ingat lagi pada ibu yang sudah letih dan lelah melahirkanmu. "Kasihanilah orang tuamu ketika ditanya Robbul 'izzati di saat laporan pertanggung-jawaban kelak, rugi banget kalau tidak berusaha menjadi anak yang baik, kerugian di dunia sampai akhirat....sure!"

Salam Ukhuwah, teman-teman! ^^

^^ Sudah follow twitter @bidadari_azzam, kan? ;-))

*Puisi di atas pernah dimuat pula di dua media islami

:-) Wassalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh...

Monday, June 3, 2013

Sekilas Kesan & Info Suasana di Kuwait






Assalamu'alaykum dear friends!:-)

Sewaktu tiba pertama kali di Kuwait, saya sudah 'nulis sekilas' di link ini yah (^-^)... 






Pics : View from my window, in Al-Salmiyah, then in Al-Rai, in Sultan street...Kuwait


   Dengan mata sehat, walhamdulillah, kita dapat melihat keindahan pemandangan tersebut. Saya memotretnya hanya dari balik jendela, :-) karena suhu di luar sudah di atas 50 derajat Celsius...

Beberapa hal yang saya catat selama 2 bulan ini di Kuwait :

1. Pengurus bandara Kuwait sangat baik, bayangkanlah... saya menolak dan tampak ketakutan saat banyak petugas di bandara (dengan seragam khusus) yang mau membantu membawa barang-barangku. Begitu saya dan anak-anak memasuki Kuwait, ternyata ratusan penumpang pesawat yang kami tumpangi "tidak bersama kami lagi" alias transit saja, mereka rata-rata bertujuan ke Jeddah dan Eropa. Jadi, hanya sekitar 5 keluarga penumpang yang barengan menanti barang di bagasi, saya dan anak-anak tertinggal di belakang mereka. 
Untungnya ketiga jagoan sudah tidak mengantuk lagi, jadi abang Azzam memegang tas kabin dan mendorong kereta baby Zizi, sedangkan Sayyif memegang tas kecil dan berdiri di dekat abangnya. Saya mengumpulkan barang- barang bagasi sendirian, :-). Sudah beberapa orang petugas bilang, "Madam, can I help you?" Namun saking takutnya di tempat yang baru (saya kira mereka calo hehehe) saya jawab, "No, thanks, please, don't disturb me, I can... Thanks..."

Eh, :-D pas sampai di pintu keluar (momen ketemu dengan mas Angga), seorang petugas seorang bandara menyapa dengan ramah dan tersenyum, dia kebingungan kok saya mendorong trolley sendirian. Ternyata bantuan dari petugas-petugas disana adalah gratis! *faghfirliii* Lagi pun, ada orang Melayu di antara petugas-petugas tersebut (tadinya dia berbahasa Malaysia dgn saya, "Saye bantu yah, akak..." But I'm afraid...:-/ semoga Allah ta'ala mengampuni atas dzon ini, aamiin....)

2. Di Kuwait, mobil adalah kebutuhan primer. Semua urusan prosedur (formality) tidak di satu tempat. Jadi kita harus ke banyak tempat di cuaca panas dan antrian banyak orang, :-). Namun, budaya "lady and kids first" berlaku, jadi bawalah anak-anak kemana-mana supaya lebih didahulukan orang.

3. Untuk SIM mobil, lebih lelet urusannya dibandingkan urusan iqomah (civil ID). Kalian harus membuat istimara dengan menyertakan ijazah dan work-permit, kemudian latihan mengemudi dan tes SIM yang berulang-ulang. *suamiku mendapat kemudahan saat membuat istimara ini, meskipun sudah 'ngotot-an' sebab orang Kuwait bisa salah nge-cap ijazah kita lho... (Sedangkan ijazah asli kita yg dikeluarkan oleh Universitas atau sekolah di Indonesia tidak boleh kita tambah-tambahi cap lainnya.)*
Kami tidak melanjutkan pembuatan SIM dan tidak tertarik untuk membeli mobil, kami mengandalkan taxy karena tidak mau tinggal terlalu lama disini. :-)

4. Di Kuwait, orang aslinya hanya 30 %. Kebanyakan penghuni Kuwait adalah pekerja pendatang dari ragam negara, termasuk dari Indonesia, Malaysia, Eropa, Amerika dan negara Arab miskin di sekitarnya.

5. Tidak ada tukang parkir di Kuwait, tidak ada garasi mobil yang digembok, :-). Mobil-mobil mewah terkapar dimana-mana, harga mobil disini amat 'murah'. Misalnya 1/5 dari harga mobil di Indonesia, ada juga mobil mewah yang disini harganya hanya 10% dari harga jual mobil itu di Indonesia.

6. Harga appartemen adalah stabil sepanjang 5 tahun tinggal. Namun, harga sewa appartemen disini adalah 2 X lipat lebih mahal dari pada harga sewa appartemen di Krakow, alias 4 X lipat lebih mahal dari pada sewa appartemen di Malaysia.

7. Makanan dan kebutuhan pokok amat murah meriah, banyak yang disubsidi pemerintah. Bensin sekitar 2rb rupiah, jus dan susu UHT harganya 1/2 dari harga biasa jus atau susu UHT di Indonesia. Keju, roti, gandum, susu murni adalah sama murah dengan harga di Polandia. Di Indo, mahal semua, kan...

8. Barang elektronik amat murah, kayak beli kacang goreng, :-D
Watt-tinggi kalau elektronik, listrik jor-joran, boleh dipakai sebebasnya, air pun demikian. Listrik& air gratis. 

9. Hampir semua perusahaan (negeri dan swasta) memiliki budaya kerja yang sama, "lelet, malas, lemot euy..." Lagi pula, ada peraturan pemerintahnya yang memberikan gaji pada Kuwaiti (pribumi) harus 2 atau 3 kali lipat dari gaji karyawan non-Kuwaiti (secerdas atau setinggi apa pun karya kerja keras sang karyawan). Tambahan lagi, semua Kuwaiti memang dikasih jatah bulanan dan logistik yang besar dari Pemerintah, sehingga seringkali membuat mereka semena-mena dalam bersikap dan bekerja.

10. Dimana-mana ada masjid, sekitar tiap 400meter selalu ketemu masjid. Namun tidak penuh shaffnya, kecuali hari Jum'at. Yang alim, yang rajin sholat ke masjid, yg ramah biasanya non-Kuwaiti, non-Arab... Wallohu'alam kenapa bisa begini, hehehe... Namun ada juga Arab yang ramah dan baik hati jika sudah 'open minded' dan memahami Islam dgn baik, seperti Harits (penjaga appartemen) kami.

11. Mayoritas WNI di Kuwait adalah perawat. Sepertinya gaji perawat disini adalah yang tertinggi di dunia, kemudahan dan kelancaran fasilitas bagi perawat disini amat banyak. Subhanalloh... Banyak anak-anak Indonesia yang menjadi tahfidz qur'an~ dibesarkan secara baik dengan lingkungan yang baik disini, meskipun ayah dan ibu mereka sibuk dinas sebagai perawat. Salut!

12. Visa untuk PRT buat WNI tidak ada lagi. Adapun jika memerlukan bantuan asisten RT, ibu-ibu Bangladeshi sering 'nongkrong' di tikungan, termasuk di ujung jalan depan appartemenku. Atau mereka akan mengetuk pintu appartemen dan menawarkan jasa 'beres-beres rumah'. Saya tidak berani menggunakan jasa mereka, 'tidak sreg di hati'. 

13. Sampah-sampah sering dibuang sembarangan di jalan-jalan (terutama oleh Kuwaiti:-(. Ada ciri khusus mobil mereka yang besar dan bentuk pick up, khusus mobil buat Kuwaiti). Mereka seenaknya melempar sampah dengan kasar dari dalam mobil, amat sering. Bahkan seenaknya buang botol atau sisa makanan di tempat umum, 'tidak etis dan jorok...', menurutku.

14. Banyak orang atau pihak yang tidak bisa dipegang omongannya~ disini! Beda dengan budaya kita kerja di Eropa, 'everything must on-time...' Sedangkan disini, "on-time is very amazing! Antar orang yang terbiasa on-time saja yang dapat saling percaya..." :-)

15. Filipine women amat banyak. Dan ketika kamu membuka website apa saja di Kuwait, rata-rata muncul iklan si Filipine, yah penjualan body mereka. Forum-forum perdagangan wanita cukup bebas, Naudzubillahiminzaliik...
Padahal masuk Kuwait amat ribet persyaratannya, lagi pula orang sini banyak yang beristri sampai 4 (poligami), mungkin saking besar syahwatnya, hingga memerlukan pembelian 'calling-girls' tersebut, naudzubillahi minzaliik... No offense dgn Filp, namun 'records' mereka memang kurang baik. Sejak saya tinggal di Bangkok, KL, Poland, banyak teman yang saling 'curhat' tentang ulah mereka Filp. Mereka sangat 'American-style' doyan kumpul kebo, sering 'nyomot suami orang' (banyak perceraian teman WNA juga gara-gara ulah Filp girl yang mengganggu RT mereka), doyan "morotin" orang. Namun tetap saja ada orang baiknya donk, :-) Saya tetap mengenang teman Filp muslim yang di Bangkok, juga guru pertama Ekkamai KG school tempat Azzam sekolah, Miss M (Filp woman). Ciri khasnya yang beneran orang baik dan tulus bisa dirasakan oleh nurani, sob! ^_^

16. Semua bisa dibeli Online, termasuk menu sarapan, maksi, makan malam, mainan anak, popok, dan keperluan sehari-hari---tapi toko-toko OL disini tidak sedisiplin yang di Eropa, :-). Mereka sering lama mengantarkan pesanan, kadang harus ditelepon dua atau tiga kali ulang. :-/

17. Bagi penggemar ikan atau menu masakan laut, disini tempat yang enak. Kalau di Poland, sea-food mahal... Kuwait dikelilingi laut, jadi appartemenku dekat pantai.
Bahkan pemerintah mengelola air laut dengan dana yang besar untuk menjadi air bersih yang dapat digunakan masyarakat (air dari kran telah aman untuk diminum).
Di Kuwait, banyak menu ikan, udang dan yang lainnya, mudah ditemukan. Buat penggemar menu Indonesia, India-Pakistan kuliner, juga menu asia lainnya, disini komplet dan murah. :-) Alhamdulillah...

Oh,ya... Kuwait ini amat toleransi pergaulannya, di appartemenku banyak orang asing (yang bukan muslim), orang Arab pun jika bertemu kalian~jangan langsung mengira bahwa Arab=muslim, sebab di Kuwait (dan GCC pada umumnya) ada banyak umat kristen dan Yahudi. Sering pula kaum nasrani dan yahudi memakai busana khas negeri Teluk, :-) Great !
Jadi di Kuwait, kalian bisa melihat banyak wanita bercadar atau tertutup seluruh tubuh (pakai sarung tangan) hingga hanya bola-matanya saja yang tampak dan bisa juga melihat banyak wanita yang pakaiannya minim. *dianggap sudah biasa* :-'( Begitu pun pria, banyak yang menggunakan jubah khas Arab, namun banyak juga yang seliweran bercelana pendek plus baju ngepas-badan.

Yah harus kian bersyukur setiap waktu, Allah selalu menuntun kita untuk menemukan hikmah di setiap peristiwa, #CatatanCintaNyadiKrakow ;-)

Nanti sambung lagi yah, barokalloh!
Walhamdulillah, nanti sambung lagi yah.... ^^Salam Ukhuwah dari Krakow Kuwait ^-^

(twitter : @bidadari_azzam)

:-) Wassalamu'alaykumwrwb.



Saturday, June 1, 2013

Cap (Verifikasi) Visa di Embassy Kuwait (Jakarta)

Assalamu'alaykum, lanjut...

Hari senin pagi, usai beberapa urusan di rumah, kami melaju ke Embassy Kuwait di Jakarta. Karena harus mengambil hasil terjemahan SKCK (dan pak Ahmad sedang ada rapat) kami baru tiba di embassy tersebut sekitar 15 menit sebelum jam 12 siang (waktu yang sangat mepet lho...), 'perjalanan dari Tangerang, tentu membuat anak-anak mengantuk', zzzz... sampai si Zuhud tidak pakai sepatu karena ikut turun denganku sehabis berbaring selonjoran di mobil (sewaan) :-D.



Saat memasukkan berkas di loket Embassy Kuwait, senin 15 April 2013

Setelah hasil kesehatan kita selesai, baru bisa dibawa ke Kedutaan Kuwait. Di Kedutaan persyaratan yang diminta ringan (karena cuma "verifikasi/ nambah stamps" di family-visa yang kita punya) :

Bawa Hasil General Check Up kita, Family Visa, Paspor Asli, uang Rp. 550.000/ perorang. Tambah uang sebesar 275 ribu rupiah yang buat stamps di SKCK-translate. Masukkan berkas sebelum jam 12 siang, dan bisa kita ambil jam 3 s.d jam 4 sore.


Info tambahan, Dibawah ini syarat Calling Visa (Diproses di Kuwait oleh sponsor yang sudah tinggal di Kuwait), misalkan kalian akan mengunjungi keluarga atau visa study banding ke sana, ini semua dilengkapi oleh keluarga atau saudara kita yang sudah berada di Kuwait (jadi ini sewaktu suamiku mengurusi family-visa dari sana ;-)), dan untuk 'urusan cap visa work permit' yang lelet, "itu saja!". Sedangkan buat family visa saat persayaratan di bawah ini mulai dikumpulkan sampai dengan keluarnya family-visa di Kuwait hanya membutuhkan waktu tiga hari:-) . Jadi urusan di Indonesia yang 'sudah diusahakan ASAP' ini masih kalah cepat :-D, saya hitung menjadi delapan hari sejak membuat pengantar RT dan seterusnya SKCK sampai di embassy Kuwait ini.

Family Visa:

Applicant passport copy

ID and residence Permit (Iqomah)

Work-Permit

ID Copy / The Sponsor's Passport

Sponsor's letter from Indonesia (wife, relative, guarantor, etc)

Married / Birth Certificate

Business/Conference/Study Visa :

Applicant passport copy

ID and residence Permit (Iqomah)

Copy booking return ticket copy

Bank Account Statement (minimum US@. 2000= KD. 600) (or work permit)

ID Copy / The Sponsor's Passport

Sponsor's letter from Indonesia (Business Partner)

Company's statement letter from Indonesia



Lima menit-an Pak Azhar mengecek semua dokumen yang saya serahkan. Adzan dzuhur telah terdengar sayup-sayup. Tadinya kami ingin ke arah Pd Kopi bersilaturrahim ke rumah sahabat saya, namun karena saat itu sudah jam 12 siang, sedangkan semua dokumen akan saya ambil lagi pada pukul 3~jadi tanggung waktunya. (Kalau ke arah Pd Kopi dari embassy bisa memakan waktu dua jam-an. Capek dong kalau besoknya ambil dokumen itu lagi, hehehehe. Biasanya banyak orang memang memasukkan berkas di suatu hari~ dan ambil lagi hari berikutnya atau minggu berikutnya karena berada di luar Jabodetabek). Kami memutuskan menanti dokumen selesai, tiga jam menunggu~ tentu kami manfaatkan untuk sholat dzuhur di MASK (Masjid Agung Sunda Kelapa), adikku+the babbies berfoto-foto dengan latar belakang gedung-gedung khas ibu kota, serta mencicipi menu makan siang di warung tenda halaman masjid agung, :-D Salah satunya "Tongsengnyo mantap..." kata bang Furqon via WA. Juga ada sate padang disana (^-^). #Alhamdulillah :-)


Dzuhur-time in MASK, Thanks Allah! (^_^)



Bunda, tetha dan baby Zaza :-)

Lanjut muter-muter area dekat situ, karena takut terjebak macet kalau jalan jauh-jauh, hehehe. Pada jam setengah tiga, kami sudah 'nongkrong lagi' di depan Embassy Kuwait-Jkt, loketnya sih sudah dibuka lagi, namun belum bisa mengambil berkas, "belum selesai..." kata si bapak.

Alhamdulillah ada penjual minuman lewat, bunda Azzam turun dari mobil, lalu membelikan kami minuman panas dan kita ngopi /ngeteh-ngeteh di mobil:-). Sempat dua kali satpam (yg berbeda) 'area Embassy' menyapa, karena tidak boleh parkir di area itu (harus ke area parkir yang agak jauh). Namun setelah kami menjelaskan bahwa kami cuma menunggu sebentar sampai jam 3 seraya menunjukkan loket Embassy Kuwait di depan mobil dan memperlihatkan keempat bocah mungil yang berada di mobil, satpamnya jadi maklum. :-D Kasian bayi-bayi ditinggal emaknya kalau si emak jalan kaki jauh dari parkiran sampai ke embassy tersebut...




Finally, di Embassy Kuwait, urusan visa selesai :-)


Jam tiga lewat lima belas menit, alhamdulillah welldone, selesai urusan family-visa, yang lucu itu di Embassy ada cap dan tanda 'stamps' double di passport lhoo... (buang energi) karena stamps itu tidak diperlukan, tidak terpakai sama sekali. Ketika memasuki Kuwait visa yang berlaku itu yang bentuknya kertas HVS, mereka (imigrasi Kuwait) tidak melihat stamps di passpor alias tidak menganggap itu 'sah'. Tetapi begitulah Indonesiaku, kegiatan menghamburkan dana, membuang energi dan merusak banyak hutan (akibat banyak membuang kertas) selalu dianggap 'asyik aja', :-( hal penting malah diremehkan, sedangkan hal yang tidak perlu~ malah dipentingkan, "...asal ada projek, asal ada dana kian besar yang masuk.... yah, tau sama tau-lah..." ;-))


*Kudu banyak berdzikir*, faghfirlanaa... naudzubillahi mindzaliik semoga kita terhindar dari kejelekan-kejelekan sedemikian, aamiiin...



Zaza dalam perjalanan, ketiga abangnya sudah 'teler', bobok siang :-D

Seraya BBM-an dengan kangmasku, saya melaporkan padanya "Every thing is okay..." sudah, dia pun "oke-in" tiket kami. Kupilih hari kamis berangkat ke Kuwait, bertepatan dengan 'pas tiba di Kuwait subuh' hari jum'atnya adalah hari lahir bang Sayyif :-p '4 years old, boy!'. Senin sore itu kami meluncur ke Pd Kopi dan berjumpa dengan sobatku sekeluarga, (^-^). Sholat ashar, magrib dan isya disana, serta 'join' makan malam dan mencicipi puding coklat serta kue buatannya, walhamdulillah... :-)

Sahabatku membekali beberapa herbal dan oleh-oleh sebelum kami pulang di malam yang hujan deras itu (tidak bisa menginap, kasian pak sopir kami~tetanggaku yang sudah manula). Alhamdulillah hujan berkah ini membuatku kian optimis dengan memperbanyak do'a kepadaNya, rasa hati lega dan tentram, kesejukan hujan seakan menyirami jiwa nan lelah...

Memang faktanya kekuatan do'a serta silaturrahim adalah obat yang nikmat buat jiwa raga kita ini (^-^)  

Zizi memeluk Zaza, "Dek, akhirnya abang mau ketemu abi lagi, deeeek, mmuach!" so sweet... <3 

Congrats and thanks for all my supporters (^-^), special for #TrioKids ~tired but happy, finally we did!
Masykur...


Semoga Allah ta'ala senantiasa melimpahkan kemudahan dalam semua urusan dan permasalahan yang dihadapi sobat semua, aamiin... Semangat beraktivitas!

Salam Ukhuwah dari kami sekeluarga!

@bidadari_azzam :-)