pic : long time ago, Bang Azzam ^^, semasa masih ikut aq kuliah di kelas...
pic : Western day, Poland
;-) ia suka biola...
cieeee, :-)
pic : Jagain adek...
Gak terasa udah beberapa tahun terlewati 'nge-blog' :-D, udah lima tahun-an kami berada di luar wilayah nusantara, dan tentunya pengalaman Bang Azzam kecil sebagai anak pertama merupakan pengalaman hebat baginya. Ia mengawali sekolah 'TK pertama' di Bangkok, melanjutkan Taman kanak-kanak lagi dua kali (berpindah lokasi TK) dengan dua bahasa berbeda di Kuala Lumpur, kemudian melalui sekolah dasar di Krakow, Poland. Dan sekarang masuk Klasa II. Di Poland, 'SD'nya dimulai dari kelas 0 (Zero) lho, :-) jadi SD disini adalah 7 tahun (7 grade).
Congratulations, abang Azzam! (^-^)
Bang Azzam ini jago Matematika dan English, :-) Tapiii, karena dia gak ikut religia "misa-katholik" di sekolah (karena kan hanya abang yang muslim di sekolahnya) maka abang Azzam biasanya 'hanya meraih' juara 2 di kelas (raportnya). Khusus nilai 'religia' itu yang didispensasi, :-)
Saya dan suami tidak menuntut apa-apa dalam hal pendidikan anak, kami mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaannya, mengarahkannya jika ia mengajak diskusi, memfasilitasi minat dan bakatnya, serta memberikan motivasi jika dia merasa sedih atau kesal terhadap suatu materi pelajaran di sekolah. Pokoknya mah, kita ini ortu yang 'sohib-an' banget sama anak-anak. Bagaimanapun anak kita (apalagi anak-anak kami trio mujahid lhoo..., jagoan-jagoan yang super aktif,hehehe), dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kami masih berusaha "mencintai tanpa syarat". :-) Duluuuu banget kan ada kata-kata, 'Harus jadi anak sholeh yah, harus gak boleh nakal yah, harus rapi yah...', dsb... Lantas ternyata anak-anak bisa saja berpikir, "Memangnya kalau lagi gak rapi, gak disayang yah...?", [Saya pernah menjawab, "Kalo' jadi anak sholeh, kan lebih disayang oleh Allah, oleh ummi, abi, dan semuanya...". Tapi itu dulu, sekarang Saya berusaha bersikap yah itu tadi, 'mencintai tanpa syarat'. Karena setelah Saya bercermin lagi, bukankah anak-anak juga "udah nasibnya" ketemu ummi begini (alias saya, yg cerewet, hehehehe). Maksudnya posisi hati, keikhlasan selalu diuji, Saya tidak ingin mengatur-atur anak : kudu begini-begitu, tapi Saya hanya bersikap sebagaimana memberitahukan bahwa "Terima kasih anak-anakku, sudah jadi anak-anakku dengan ikhlas...Jadilah anak-anak yang mencintai Allah, sebab kita semua selalu dicintai-Nya,.... " dan seterusnya.]
Udah dulu, kapan-kapan sambung lagi, moms... Happy schooling again buat anak-anak.... (^-^)
Tuesday, September 13, 2011
Abang Azzam (^-^) sudah 8 tahun githu lhooo...
Sunday, September 11, 2011
Tetap Bernuansa Ramadhan
“Balik lagi ke habitat asli, nih yeee…” sindir Dinda kepada saudarinya yang ‘ngartis’, pas lagi ramadhan, job bertaburan terutama sesi pemotretan model sebuah busana muslimah yang ‘trendy’. Saudarinya tertawa kecil, “Yeeee, namanya juga permintaan pasar dan sesuai keinginan produser, hehehe, nyantai aje…” jawabnya sambil segera berlalu.
‘Sama habitat asli’ pula kumpulan ibu-ibu atau para prt di kompleks perumahan sudut ibu kota itu, pagi-pagi ketika suami sudah berangkat kerja dan anak-anak bersekolah, ‘acara ngerumpi’ di tukang sayur kembali digelar, kan Ramadhan sudah selesai, di sela kesibukan sebelum memasak makan siang, kegiatan rutin yang biasanya ‘absen’ saat Ramadhan adalah ngobrol-ngobrol, yang tadinya bisa saja membawa manfaat semisal saling tanya resep masakan atau tentang tips merawat anak yang sakit, namun selanjutnya bisa menjadi panjang lebar dan amat luas, pembicaraan menjadi ghibah, bergosip sana-sini sampai memfitnah tetangga lain, naudzubillahi min dzaliik.
Apakah kita termasuk finalis-finalis Ramadhan 1432 Hijriyyah? Jawabnya ada dalam diri masing-masing, kita bisa memberikan perkiraan penilaian peningkatan kualitas pribadi ketika mengintrospeksi diri sendiri, atau juga menanyakan kepada kekasih hati (suami atau istri) yang merupakan teman seatap, melihat dengan jelas bagaimana keadaan amalan sholih kita sebelum dan sesudah ramadhan. Idealnya setiap bulan penempaan nan mulia tersebut usai, maka pribadi insan yang menjalaninya makin baik, kualitas iman bertambah, ada banyak kebiasaan buruk yang sudah hilang, dan bertambah banyak kebiasaan baik yang rutin dilakukan.
...Lanjutan artikelnya baca di TKP langsung, berikut link Oase Iman-Eramuslim, semoga bermanfaat :-), Semoga nuansa Ramadhan menghiasi jiwa kita hingga akhir desahan nafas... Allahumma amiin.
Salam Ukhuwah ya!(^-^)
Wednesday, September 7, 2011
Masih Suasana Syawal, 1432 Hijriyyah :-)
Foto-foto suasana berbuka puasa bersama di Islamic-Centre, Krakow
Assalamu'alaykumwrwb...
Sanubari berucap, Ramadhan, Janganlah Cepat Berlalu...
Namun mahalnya sang waktu, Ramadhan bahkan makin berlari...
Duhai jiwa-jiwa yang senantiasa menjaga rasa malu,
Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya nan meraih fitri...
Taqobalallohu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum...Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam bersabda,
"Umatku diberi lima keistimewaan pada bulan Ramadhan yang tidak diberikan kepada umat sebelum mereka : Bau mulutnya orang-orang puasa lebih wangi di sisi Allah dibandingkan bau minyak kasturi, setiap hari malaikat memintakan ampunan bagi mereka saat berpuasa sampai berbuka, Allah menghiasi surga untuk mereka kemudian berfirman, "Hamba-hamba-Ku yang saleh tengah melepaskan beban dan kesulitan maka berhiaslah”, setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa menggoda dan orang-orang puasa diampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir bulan Ramadhan." (HR. Ahmad, al-Bazzar, al-Baihaqi)
Subhanalloh...
Duhai Robbi, semoga kami mampu menghadapi segala cabaran usai bulan mulia saat penempaan diri ini, kuatkanlah kami, pertemukanlah kami kembali pada ramadhan-Mu selanjutnya, amiin, Allahumma amiin.
Salam ukhuwah dari Krakow (^-^)