Lanjutan yang kemarin, lho, friends...
Tak peduli setinggi apa nilai akademik yang telah diraih, sebanyak apa pun bintang penghargaan yang tertempel di badan, seberapa kali pun berhaji, umroh dan berkurban, sepanjang apa pun gelar sarjana, master dan professor pun, kita tetap manusia yang merupakan hamba-Nya nan lemah. Tanpa iman, kita terhina, tiada arah tujuan hidup. Tanpa saling menasehati, hati hampa dan amat mudah terjerumus ke lembah neraka.
Silakan baca di link Oase Iman-Eramuslim ini yah :-)
Semoga kita terjauh dari hal sedemikian, amiin...
Semua kita bisa lupa, bisa lalai, kejadian seperti mereka bisa saja menimpa semua insan. Namun, tentunya kita harus optimis, harus mengokohkan kekuatan hati bahwa Allah ta’ala senantiasa melimpahkan perlindungan terbaik-Nya. Hamba-Nya yang terbaik bukanlah yang tiada berdosa, bukan yang tidak pernah salah, melainkan hamba yang senantiasa bertaubat. Semoga kita merupakan golongan hamba-Nya yang selalu bertaubat, yang saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran, aamiiin, yaa Robbi.
Dan menapaki hari harus tetap bersabar, banyak ujian, godaan, silih berganti celaan, dan juga hiburan. Semua itu dapat kita lalui dengan kesabaran. Allah SWT memang selalu mengingatkan kita untuk bersabar, “Dan bersabarlah dirimu untuk selalu bersama orang-orang yang menyeru kepada Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (Karena) mengharap perhiasan dunia...” (QS. Al-Kahfi [18] : 28)
Wallahu’alam bisshowab.
Salam Ukhuwah (^-^)
5 comments:
sebhannalloh isi blognya bagus2 mba buat pembelajaran diri....mba tinggal dikrakowya...dulu saya tinggal di ciechanowe...salam kenal farisvanjava@blogspot.com
Fine post. I think will be enjoyable to everyone.Thanks.
Beautiful writings. Good thinking. Keep going. Thanks.
Nice article. Unique thinking. Thanks.
Thank you for shariing
Post a Comment