Photobucket

Thursday, November 1, 2012

Taxy Kraków

Assalamu'alaykum Wrwb.... :-)

Edisi curhat ketika sempat, terbangun di tengah malam nih sobat ;-))

Ceritanya sabtu lalu, 27 Oktober 2012 (alias 11 dzulhijjah) kami akan berangkat ke Islamic Centre Krakow untuk dzuhur bersama dan makan siang bareng (the sisters), di saat the brothersnya sedang ke peternakan karena menyembelih hewan kurban.

Hari itu hujan lebat, hampir kami membatalkan rencana pergi, namun seorang sister sudah meneleponku berkali-kali (ia sudah datang dua jam lebih awal sebelum waktu dzuhur, dan memang ia "new sister", yang belum memahami kesibukanku dengan tiga anak, *belum kenal banget githu lho....* ).

Dengan menguatkan hati, "Yah masa' gara-gara hujan jadi batal? :-D lagi pula kami sisters disini cuma segelintir orang, bisa dihitung dengan jemari tangan, jarang kumpul, dan iedul adha kali ini udah memasak makanan dari rumah masing-masing....", kami bersiap-siap dan segera menelepon taxy.

Sayyif sedang rewel, satu hal penyebabnya~yang bagi kita tidak penting; tetapi baginya, penting banget! ^^, yaitu topi kesayangannya tidak ditemukan di tempat biasa, "Topiiii... Mana topi? Mana topi? hu hu hu....", sepanjang waktu kalimat itu mengalir dari bibirnya. Kami sudah mencarinya beberapa menit, dan memakaikan topi lain sementara waktu, namun Sayyif tidak mau,'ogah' pakai topi yang bukan topi topi fav-nya...

Setelah semua pakai mantel dan Sayyif tidak pakai topi, kutelepon Mega-Taxy, operator bilang, "Empat menit datang taxy, Pani...warna putih...".

Dalam hati, "Cepat sekali yah, empat menit, apa nih orang sembarangan sebut?! Soalnya sudah curiga juga, sebelumnya memang sering menelepon taxy ini, dan operator selalu bilang 'empat menit', tetapi kenyataannya empat kali empat menit alias ngaret....". Astaghfirrulloh, cepat-cepat kusingkirkan prasangka, kami berlima segera berjalan ke gerbang appartemen,hujan ternyata kian deras. Si mega taxy kutelepon lagi ketika lima belas menit sudah berlalu... :-(

Kata operatornya , "Mungkin macet, Pani....", *Aaaaargh*, hujan dan kami kedinginan di luar, "Kamu tau, anak-anak saya sudah basah, kami menunggu di gerbang karena kamu bilang empat menit!", dia minta maaf dan menyuruh menanti taxy, sementara the baby Zuhud sudah melemparkan topi kupluknya ke comberan, dan kertas pembungkus makanan sudah rusak terkena hujan.

30 menit berlalu, kutelepon lagi Mega-Taxy, "Cancel....". Maksudku, biarkan aku menelepon taxy lain yang bisa lebih cepat datang dari pada tidak ada kepastian menanti taxynya.

Kutelepon 'iCar', yang bisa bahasa Inggris dan kita sudah berbaik hati merekomendasikannya kepada teman-teman yang jadi turis ke Krakow ini.... :-)

. Kami kembali ke teras appartemen, (sekitar 70 meter dari gerbang) Sayyif tidak mau digandeng, Zuhud juga meronta-ronta (masya Allah....), kebat-kebit pikiranku karena sudah terlambat datang ke masjid :-(.

Operator iCar bilang "Tujuh menit taxy datang....", meskipun dia datang setelah 15 menit, kami tidak marah. Tetapi justru aneh tapi nyata, si sopir yang sudah manula melotot dan menolak kami. Seumur-umur, baru sekali ini ditolak sopir taxy yang udah kita pesan via telepon, :-D.

Terlepas dari masalah sopir itu mungkin seorang gay yang benci sama anak-anak, dengan sikap menolaknya kayak bencong begitu (tentu jauh levelnya di bawah nilai-nilai manusia normal).... atau mungkin alasan kuat adalah dia gak mau taxynya basah, namun saya tersinggung dan sakit hati karena dia bilang, "Haaaa? Berlima?! Anaknya banyak! kamu harusnya nyewa auto-bus, gak boleh naik taxy! No! no!", bentaknya.

Padahal kita baru sehari sebelumnya malah "benar-benar bertaxy berlima dengan teman", pas hari iedul adha, Sayyif dan abang Azzam sekolah, jadi yang di taxy : 4 dewasa +bayi (alias Zuhud), sopirnya tidak error seperti itu, baik-baik saja :-)

Jadi saya bilangin, "Pak... ini namanya kita bertiga, dan dua balita....", *memang semua bermantel tampak gede-gede badan, apalagi Sayyif kan gak mau digendong*, dia sudah duduk duluan di taxy, dan Sayyif DIUSIR! (Ohhh, dziadek! how bad your attitude!) Hope you remember about that day, you must accept the punishment for all you've done! (Allahumma aamiiin....)

In another time, you can ask another taxy-drivers, we always feel them like the friends and give more payment (because love).


Sopir itu tetap teriak-teriak mengomel, yang diomeli adalah sesuatu yang sudah jadi kebesaran Allah : yaitu pilihanku untuk menjadi ibu dan punya amanah berupa anak-anak, yang sekarang masih balita, :-), dan tentunya bukan urusan dia! Bahkan saya tidak meminta makan sama dia, malah sebagian besar gaji disini adalah menyumbang untuk kehidupan manula seperti dia yang telah bebas dari komunisme beberapa tahun ini, :-), "Mana rasa syukurmu, oh driver!" (O iya, saya memang lupa, sebab kamu bukan muslim, yah dziadek ... Tapi saya punya banyak teman non-muslim yang bisa 'bersyukur' koq.... cuma memang bukan kaum homo sepertimu yang berani menghina-hina Sang Pencipta :-D)

Okay, *tutup kuping*, let's enjoy our smile!

Lima puluh menit terbuang sudah, ujian kesabaran menghadapi Mega Taxy dan iCar itu. Kami kembali ke teras apartemen dan menenangkan diri, kuputuskan untuk masuk rumah saja, dan menyuruh suami untuk naik bus ke masjid sembari membawa makanan. Saya sempat menjawab beberapa telepon kala "menanti keputusan" rencana selanjutnya itu.

Namun Abu Azzam bilang, "Gak.... kita gak boleh mengalah dengan kondisi, say.... Ngapain semangat untuk ke masjid langsung hilang gara-gara si sopir?! Kan gak boleh, biarin aja... kita cari taxy lain atau kita naik bus aja yooook.... Sudahlah, coba cari nomor taxy lama, langganan kita dulu...", kita browsing sebentar, menemukan orange/mpt taxy yang armadanya banyak namun langka digunakan orang lokal~karena tarifnya lebih mahal.

Saya telepon operator orange-taxy, dia bilang "Sepuluh menit, Pani....", suamiku menunggu sendirian di depan gerbang sementara kami berteduh di teras apartemen. :-) Ternyata taxynya datang lima menit kemudian, (^^)walhamdulillah.... jam 12:53, kami meluncur ke Islamic Centre Krakow, Taxy-nya melaju kencang dan sopirnya ramah, kami tiba di masjid pada pukul 12:59 saking 'ngebutnya' pak sopir.

Alhamdulillah, setiba di masjid, kami sholat dzuhur berjama'ah, dan makan siang sederhana dengan lauk ayam bumbu & ayam bakar (masakan ayam dengan bumbu beda-beda, karena yang masak juga beda-beda).



Namun, Zuhud jadi batuk dan muntah-muntah (memang tidak ada pemanas di masjid, mungkin dia kedinginan...), oleh-oleh hari itu adalah Zuhud dan Sayyif jadi demam, :-) semoga hal ini merupakan 'tambah kuatnya' kondisi tubuh mereka dalam menerima serangan virus, bakteri, dan cacian keji dari orang-orang tak bernurani (seperti sopir iCar tersebut).
High-fever, perjalanan pulang di orange-taxy seusai ashar 11 Dzulhijjah 1433

Btw, ternyata naik orange-taxy "gak beda jauh" tarifnya koq, dasar orang sini aja yang memang sudah gelap hati kalau urusan satu-dua zlotyh PLN doank.... :-)

:-) Thanks a lot for Mega Taxy and iCar, I hope... really really hopefully that there is no reason for me to use your services again, so I do not feel hurt like that day... :-), Thanks for fever, kids! ^^


Now, my kids are fine, happy snowing and happy busy days! ^^ then I can "make notes" here. ;-)

Barokalloh selalu, semoga tambah semangat mengukir prestasi! ;-) aamiin...

Salam Ukhuwah dari Krakow ^^

❤ Wassalamu'alaykumwrwb.

6 comments:

weather station said...

hihi ceritanya lucu kayak anak2nya

timbangan digital said...

selalu suka nih baca artikelnya

enozahra said...

subhanallah....ujiannya cuma buat datang ke mesjid dan bersilaturahim dengan saudara2 se aqidah ya mb. yang di Indonesia, menuju mesjid mudah...mesjida betebaran dimana2 eh malah malas *malu*.
ada ketangkapa lho perasaan gemes dan kesal mb di beberapa kalimat....:)

fitri3boys said...

kok sopir taksi begitu yah....masak nolak penumpamg gt ..gak sopan skali

bidadari_Azzam said...

Iya mbak Fitri.... dulu tmn2 di Bangkok pernah bilang, kalo di Thailand kan susah cari taxy jika pake'nya deket-an, atau ada anak2, sopirnya gakmau kalau anak2nya ribut/maem...

Tapi ini, di EROPA.... (Please, Mega Taxy,even iCAR, it's danger for your marketing also, you are in Europe!), bukannya kita nyetop di tengah jalan, kita nelepon dengan resmi, gila aje, dia "nolak gara-gara" anak aq 3! (padahal yg dua bayi!), Belum tau aja dia kalau anak teman-teman kita bisa selusin, hahahaha....

Begitulah Mbak Eno, dag-dig-dug terus hati ini, kalau mau ke masjid tuh yah, cobaan selaluuuu ada, kan pas baca-baca artikelku di eramuslim, ketauan amat kan yah, "Koq si Riry ini, adaaaa aja kejadian 'anehnya'....", subhanalloh.... (yah kita cuma bisa memujiNya, yah say....), hehehehe

Barokalloh :-)

Timbangan said...

Sopir taxi nya pingin pipis kali xixixi