Photobucket

Wednesday, February 20, 2008

Hmmm, lama gak nulis puisi

Dialog Jiwa

Hijau kutatap dari balik jendela
Biru memayungi segala
Penat badan hingga kepala
Segenap tanya merasuk dalam jiwa

Duhai teman di seberang sana
Gundah pernah kita rasa
Jenuh pun rayapi asa
Kian keruh dalam duka

Duhai teman di seberang sana
Saat itu terngiang di telinga
Menembus pori hingga dada
Betapa kita tak mampu berdusta

Dia Sang Pengasih Sang Penyayang
Kasih sayangNya tak terbilang
Setitik resah bukan alasan
NikmatNya tak terhitungkan

Duhai teman di seberang sana
Nafas kita berhembus lega
Kalbu dan raga berpadu mesra
Akankah syukur kita tunda ?

KL, 11.25 am, 20feb2008.

4 comments:

angin-berbisik said...

salam kenal nan hangat ya mbak....wah puisinya menyentuh sekali...nice...

Anonymous said...

jiwa demi jiwa
riang pun jenuh
tawa bahagia
juga sedih berkeruh

jiwa demi jiwa
terpanggil hati
beroleh hidayah cinta
hanya atas izin ilahi

;)

bidadari_Azzam said...

Duhai teman di seberang sana
meski kita terpisah benua
duka dan tawa tak tertangkap mata
bahkan mungkin belum pernah bersua
Semoga tetap hadir dalam do'a
Rajut ukhuwah meniti ridhoNya

(KL 19.58 03-03-2008)
makasih comment2nya, ;)

SANGKUR TIMUR THEATER said...

salam kenal uga untuk mbak azzam di malaysia,
puisinya bagus,,,
terus menulis...........