Photobucket

Thursday, January 20, 2011

Waspadalah.... Kesenangan Lenyap Seketika

Pic : Nuansa sunyi sebuah jalan setapak,@Zoo-Krakow

Semoga artikel ini dapat bermanfaat selalu, :-)

Satu keluarga itu bernyanyi riang gembira di musim semi tahun lalu, masuk ke mobil mereka, kemudian tampak anak-anak menikmati beberapa snacks, dan orang tuanya mengobrol mesra. Tak sampai semenit kemudian saat mereka memasuki jalan raya, “gedubraak!”, tabrakan maut eterjadi, entah kenapa mobil itu menabrak tiang besar lalu 'menyenggol' bus panjang yang sedang melaju dari arah berlawanan. Pemandangan itu sangat meyeramkan, kami segera berlalu dari riuhnya situasi jalan raya tersebut, seraya menyebut nama-Mu, ya Allah…

Senyuman, tawa, cerah ceria dapat lenyap seketika atas izin dan kuasa-MU.

Sama halnya kala kuingat tentang seorang tante Laura, usianya sangat muda, masih belum kepala empat. Tahun lalu di kala beliau berlibur dari sumatera ke Bandung, Jakarta dan sekitarnya, tiba-tiba tawa lenyap dari wajahnya saat merasakan nyeri dan lemas badan, langsung ke emergency, beberapa jam kemudian tubuhnya sudah membiru, malaikat maut telah menjalankan tugasnya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un… tak ada suami yang mendampingi, juga anak dan keluarga lainnya, persis seperti nasehat ustadzahku dahulu, “Bahwa tak ada tempat kita bergantung setiap waktu, kecuali Allah SWT. Di kala maut menghampiri, kita harus menghadapinya sendirian, tiada mama papa, tiada suami, anak-anak, saudara, siapa pun tak dapat menolong, kita hanya ditemani oleh belaian-NYA. Cuma Dia yang dapat memudahkan jalan menuju kesana, begitu pun saat memasuki alam kubur, hanya amalan di dunia yang kita bawa.”


“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran [3] : 185), dulu kalimat itu sudah tak asing di telinga Rara. Namun saat karirnya melesat bersama suami, ia malah lupa pada semangat juangnya, ia malah lalai mengingatNYA. Target-target amal jariyyah yang biasa ia buat sudah terkubur seiring menumpuknya target proyek kerja di kantornya, ia lebih teliti pada tampilan fisik atau zahir dibandingkan dengan berkaca diri atau muhasabah atas kualitas pribadi. Ia lebih banyak mengontrol baby-sitter dari pada menemani hari-hari sang buah hati. Tiba-tiba di hari itu, teman Rara mengabarkan padaku, “Ri… Kamu tau Rara, kan…? Sekarang ia janda, kemarin suaminya meninggal dunia karena kecelakaan tragis,” Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un… Ya Allah, secepat itu suatu kesenangan hidup lenyap. Anak-anak yatim jadi bertambah, perencanaan alur hidup jadi berubah. Sungguh Maha Kuasa, duhai Robbi…


Semoga hari ini selalu lebih berkualitas dari kemarin, Lanjutkan bacanya di link oase iman-eramuslim ini yah... ;-) Always barokalloh, salam ukhuwah... Waspadalah...Kesenangan Lenyap Seketika, atas kuasaNYA... ❤

2 comments:

Anonymous said...

sedih, :-(

syukron ukhti

bidadari_Azzam said...

tetap optimis di kala sedih, yah sobat... :-)