Photobucket

Wednesday, August 8, 2012

Tentang Seorang Bapak... kangen bapak? ;-)

Assalamu'alaikumWrWb...
Kalau brothers and sisters sering kangen gak dgn Papa...? Atau Ayah, atau Bapak ?

Love father every day... ❤

Cerita teman kita berikut ini, pengobat kangen yang "gue banget".....

Bapakku is the best, kangen selalu dgn segala perhatian beliau. Beliau punya 4 anak cewek, sekarang udah jadi emak-emak semua. Ketika menikahkan kami, selalu menitikkan air mata. Dan kata mamaku, sebelum acara akad nikah, selalunya bapak meriang dan gak bisa tidur malam, menangis lamaaa seraya berbaring di bantalnya. wuaaaargh, jadi tambah kangeeen.

Bapakku yang selalu beliin coklat dan ngasih surprise kalo' aq dirawat di RS dulu pas masa kecil, bapakku juga nyediain jasa antar-jemput kemana2, berusaha sekuat tenaga "mengabulkan" keinginan putra-putrinya, dan memang tegas banget memegang prinsipnya. wuaaargh... tambah kangeeen, bapaaaaak....

Kesamaanku dengan si mbakyu yang nyindir di cerita adalah bahwa bapakku memang amat mengkhawatirkan anak-anaknya... Sehingga daku sadar, takdirNya bahwa anak-anak beliau kudu berada di luar kota& luar negeri merupakan ujian besar buat bapak, beliau tuh pingin banget 'anak cucu berkumpul semua' deketan rumahnya kayak di daerah-daerah Jawa, tapi cita yang satu itu memang bablas tiada sisa...

Bapak harus merelakan anak-anaknya tersebar merantau dengan lapang dada dan berusaha ikhlas...

Paling patut kusyukuri tentang kehidupan masa kecil &remaja kami yang memiliki ortu tegas, kami anak-anak perempuan, gak boleh keluar malam---apapun alasannya! Terutama keluar komplek perumahan, :-)hal ini yang berbeda dengan sharing kisah di bawah ini...

Berterima kasihlah dengan sosok bapak kita, teman-teman...

-sorry jadi mellow, Ry-

Sosok Seorang Ayah bagi Anak Perempuannya


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya......Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya", Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang". Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!". Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja .... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.... Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir... Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut....Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu .. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa" Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti....Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa :)
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...Papa harus melepasmu di bandara.Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : " Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Papa tahu.... Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan akhirnya....Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia.... Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... Papa telah menyelesaikan tugasnya.... Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal

Sent from my BlackBerry®



smoga bermanfaat....


Terima kasih Bapak...

Izinkan daku menjadi sekuntum bunga,
Yang dihiasi dengan kelopak akhlaq mulia,
Harum wanginya dengan ilmu agama,
Cantiknya karena iman dan taqwa,

Namun keindahan zahirnya ku simpan rapi,
Biar menjadi rahasia yang kekal abadi,
Bukan perhatian mata ajnabi,
Yang menjadi puncak fitnah hati,

Ya Allah,
Timbulkanlah duri-duri nan memagari diri,
Agar diriku terpelihara dari noda duniawi,
Yang akan menghilangkan keharuman sejati,
Yang akan memudarkan kecantikan diri...
Jadikan hamba mujahidah sejati...


1 comment:

sasa said...

nggeh mb,bapakku jg termasuk orang yg tidak mengobral banyak kata2 tetapi stelah dewasa saya baru menyadari kalau beliau berusaha mengabulkan semua keinginan saya.bahkan stelah menikah pun beliau masih menyempatkan memberi sy sedikit uang katanya utk jajan. sy genggam uang itu sambil berfikir bpk masih saja mengistimewakan saya T_T