1.
Pagi cerah : detik-detik akhir musim dingin
alunan celoteh riang
dentang-denting di ruang jingga
dan di ufuk timur cemerlang
sungging bahagia
ranting berteman titik embun
derak sepatu kuda
langkah-langkah berayun
tenteng bekal dan bergandeng mesra
siapa engkau tarik selimut
atau coba terpejam lagi
bagai sang biru tertutup kabut
tanpa semangat nurani
tegarkan jiwa
tegakkan bahu
sambutlah kurnia-Nya
dengan rekah merahmu
jua lafadzkan obrolan mesra
usai dua rakaat subuh
(Krk,fri.9.09am)
{pesan dari Lifespirit : Keberhasilan penyair pada karya ini; dengan diksi sederhana dia mampu meraciknya dalam tautantautan kalimat yang bernafas, tanpa mesti kehilangan pesan makna.
goodjob.
salam lifespirit!}
2.
Pagi Berkah : Nikmati pemandangan sembari mereguk susu coklat, nikmat...
Pagiku cerah adalah Rahmat
telah terlupa segala penat
selubung dekapan hangat
Dia selalu bisikkan semangat
sambut rekahan senyum sahabat
hilanglah titik-titik pekat
terus berlari cepat
jalankan segala harap
dalam rancang bulatan atap
disokong tatap-tatap memikat
Denting mesra itu
Sambut senin merdu
Secangkir susu coklat
sungguh nikmat
(Krk, mon 9.48 am)
3.
NikmatNya Hari Selalu Berganti?
seteguk susu hangat
berteman roti bakar
pagi nan nikmat
bersisian senyuman tegar
semua berseri
di awal musim semi
walau masih deras salju
dan suhu kian tak menentu
tatap padang hijau
dan kicau merdu
serta semburat jinggaMu
jua arak awan di langit biru
dan di jalan panjang ini
kadang kami gundah atau berduka
kadang tertawa bahagia
jua sungging bangga
dunia indah
penuh warna
tak pantas berkeluh
atas samudera karuniaMu
(Terima kasih duhai Robbi, Krk, 9.53 am)
:-) :-) :-)
Tuesday, July 20, 2010
mengulang pagi.... :-) kusimpan disini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
mampir baca2 puisinya
Post a Comment