Tuesday, July 17, 2012
Setiap Problema Pasti Beriring Solusi
“Aku terus menyuapkan potongan bakwan kepada si kecil nan lucu ini, abangnya tak mau kalah, menyantap bakwan, panas-panas di tengah malam, puas, batinku. Hasil gorengan pertama (bakwan buatan dua jagoanmu) itu sangat gurih dan membuatku ketagihan, tentu diriku turut menikmati suapan mereka, tangan-tangan mungil bergantian menyuapiku, langsung kosong piring di tanganku yang tadinya penuh dengan bakwan dan saos sambal. Alhamdulillah….” tulisku pada saat “laporan” kepada kekasih halalku via video-call, Saya dan anak-anak tetap beraktivitas di Krakow, sedangkan suamiku sedang berada di Lausanne, Swiss. Karena di seberang sana ia sedang menikmati makan malamnya, kita saling memandang di web-came itu, sementara tangan sibuk mengetikkan pesan cinta.
Namun, sikap antusiasnya seolah harus ditahan, ia malah “melaporkan” urusan lain, meskipun diriku mengetahui bahwa ia selalu sangat antusias jika mendengarkanku bercerita tentang tumbuh kembang anak-anaknya. “Rugi deh abimu, nak…. Dua minggu gak ketemu kalian, jangan lupa doain abi yah seusai sholat, dan jaga ummi-mu baik-baik… Mmmmuach…” ujarnya subuh itu seraya menciumi permata jiwa, ketika harus terbang dari Krakow ke Swiss selama dua minggu. Waktu terlama baginya untuk ‘tugas kantor’ yang kudu meninggalkan keluarga sejak tiga tahun terakhir ini. Biasanya bisnis-trip hanya tiga sampai lima hari saja.
Ia menuliskan balasan di pesan instant tersebut :
Tiba-tiba teleponku tadi berdering, “Assalamu’alaykum, brother…” suara di seberang sana mengawali percakapan.
“Ya, wa’alaykumussalaam warohmatullohi wabarokatuh… What’s up brother?” jawabku cepat. Lalu meminta maaf karena teleponnya itu sudah yang kesekian kalinya berdering, namun baru kuangkat, aku sedang meeting.
Ahmad maklum, saudara kita yang menelepon malam itu. Ia bercerita bahwa dirinya sedang menanti kelahiran bayi pertama, namun rencana yang semula sudah ia beritahukan dengan jelas kepadaku harus berubah, “Istriku harus operasi, sekarang sudah di dalam ruangan, brother… Tolong do’akan yah, syukron.”
Jadi, sekarang anaknya sudah lahir, lho sayang, kamu mungkin belum tau, karena Ahmad bilang bahwa “Ummu Azzam masih bercakap di skype dengan istriku malam-malam ketika istriku tak dapat memejamkan mata di rumah sakit. Pasti Ummu Azzam terkejut kalau tau bahwa pagi hari usai begadang itu, air ketuban istriku mengalir, dan selanjutnya kejadiannya begitu cepat….”
... :-) Lanjutannya di link Eramuslim-Oase Iman yah ciiin...
Salam Ukhuwah dari Krakow, (^-^)
Barokalloh always!
Labels:
bidadari_Azzam,
Books,
Catatan CintaNya di Krakow,
Inspiring,
Syukur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
assalamu'alaikum mb ry, eno udah baca tulisan yg lengkapnya di eramuslim. entah karena apa, tulisan mb kali ini agak sulit eno cerna alurnya...walaupun eno paham maksudnya hehehehehehehe...
eno hanya menyadari (semakin menyadari) setelah membaca note ini bahwa, Allah tidak pernah memberikan problem/masalah melebihi kemampuan umatnya ^_^.
jadi setiap masalah yang kita hadapi, pasti sudah lengkap dengan solusinya.
wallahualam bi showab
salam cinta dari pontianak :)
assalamu'alaykumwrwb Mbak Eno, :-), dibaca2 ulang aja say, biar nemu keasyikan tersendiri, Sy berusaha menggambarkan suasana asli kejadian, kan say... sebab di setahun belakangan pas sy review tulisan2, sprtinya sy sering trllu cepat menceritakan kejadiannya sehingga kurang asyik/ kurang mengena, *nyalahin gak ada wktu luang yg bnyk dah*, hehehehe...
Tp btw alhmdulillah sudah memahami maksud hati sy, say... yg jelas, smoga yg membaca menyadari bnyk problem lebih pelik di belahan bumi lain, dan hrs sllu brsyukur atas segala problema keseharian, semua terdapat hikmah-Nya :-*
Salam sayang pula... wassalamu'alaykumwrwb...
Post a Comment