Assalamu'alaykum...
Belum terbiasa meng-update blog dengan si pinky-ipad ini, saya merasa lebih asyik berada di depan layar computer abang Azzam, tapi apa boleh buat, beberapa hari ini, pc 'dikuasai' mereka :-D (si #TrioKids ) buat menonton berbagai film kartun, 'main beberap game', juga menonton video-video lama yang durasinya hanya beberapa menit~namun jumlahnya banyak, terutama video sewaktu bang Sayyif masih bayi :-).
Beberapa hari ini, di Kuwait sangat banyak razia, bisa dibaca-baca di berbagai surat kabar Kuwait. Razia ditujukan untuk menangkap para pendatang illegal, namun banyak juga orang yg tak bersalah menjadi terkena getahnya, meskipun ekspatriat menengah ke atas, terutama orang India yang berkulit hitam. Lengkap suasananya deh, cuaca panas membakar hingga 50 degrees, banyak pemeriksaan dan razia, sering badai pasir dan musim flu pula... *Subhanalloh, what a crazy life here, itu kutipan kalimat seorang teman American* ^_^
Kami juga turut bersedih dan berempati terhadap orang-orang yg menjadi korban diskriminasi di Kuwait. :-( Meskipun saya tak berkulit hitam, dan lebih 'aman' sebagai muslimah di negeri (yg menyatakan diri sebagai) negara Islam ini, namun hati kecil saya dan keluarga tentu merasakan perih melihat banyaknya pelanggaran hak asasi manusia di Kuwait khususnya, dan di negara-negara GCC secara umum.
Di area elit Salmiya, tempat kami tinggal pun, setiap hari mobil polisi tampak memeriksa 'posko ibu-ibu Bangladeshi' yg terbiasa menjajakan jasa 'house cleaning-part time', sehingga sekarang posko itu sepi. Ada teman India yg langsung ditangkap dan dideportasi hanya gara-gara tidak membawa ID-card padahal dia berada di kedai yang berdekatan dengan appartemennya. Ada juga orang-orang yg disuruh wajib lapor-diri di kantor polisi karena pas kena razia, dia menampung temannya di dalam mobil (kebiasaan nebeng mobil teman, kan wajarlah ya...) tapi dituduh membawa penumpang gelap.
Ada juga yang sudah bawa dokumen lengkap, tapi tetap dibawa ke penjara gara-gara ada aplikasi di hp-nya yg dicurigai merugikan negara, semisal skype dan viber (gila banget deh, ini dimuat di harian Kuwait Times, orang mencak-mencak sebel baca beritanya...:-D). Tetapi yg kukatakan tadi, police-officer merazia kaum berkulit hitam, it's not fair! Mereka kan bayar visa juga, halal untuk tinggal disini! (Sekedar info, untuk membayar visa keluarga kecil : 1 istri dan dua anak, urusan dari tanah air sampai prosedur visa di Kuwait, kalian harus menyediakan sekitar 2100 €, minimal segitu lah...malah mungkin lebih mahal kalau kurs di India)
Jadi, teman kantor Abu Azzam, yang tadinya cuek terhadap pemberitaan razia, akhirnya harus 'kena getahnya' juga, gak bisa saling membantu 'memberikan tebengan mobil' sebab merasa ngeri-berurusan sana-sini kalau ditangkap (yg kemudian gak ada kejelasan tentang tuduhannya...). Gara-gara yg terbaru, ada orang India yg ditangkap karena gak bawa SIM, langsung dideportasi tanpa pemberitaan kepada keluarganya, trus ketika sudah sampai di tanah airnya, barulah dia menelepon anak dan istrinya (yg masih di Kuwait), then anak& istrinya menyusul pulang kampung.... :-( it's really not fair, tidak ada kompensasi terhadap pelanggaran HAM itu.
Bahkan ada lagi suami istri India yang diambil ID-nya oleh polisi karena keduanya tidak membawa surat nikah... (Padahal, untuk membuat civil ID, salah satu syaratnya adalah dokumen buku nikah, yg sudah diterjemahkan ke bahasa Arab dan juga dilegalisasi departemen-departemen berwenang lho friends... :-)), memangnya suami istri kudu bawa buku nikah kemana-mana, opo?!
Begitulah, sekarang ini sikon Kuwait lagi 'aneh bin ajaib' :-D
Back to topic, Cara kami sekeluarga menikmati flu pasca beberapa kunjungan silaturrahim beberapa hari yang lalu, antara lain adalah :
1. Merendam kaki di ember berisi air hangat (plus garam), sebagaimana kebiasaan di Poland,
2. Seraya menonton mobil polisi yang sering muter-muter area Salmiya (:-p hehehe...), biasanya kami saling pijat (bang Azzam mijatin ummi, Ummi pijatin abi, abi mijat dek Zuhud, dan seterusnya, hehehe). Tentu sambil minum teh hangat atau susu, atau jus. Biasanya teh hangat itu ditambah madu dan sedikit perasan lemon.
3. Tengok jam pagi atau sore kalau tidak terlalu panas, 'berjemur, donk!' Biar lelehan ingus bisa mengalir dengan lancar, badan yang meriang pun bisa cepat segar kembali (hal ini susah lho, terutama bila kita terbiasa manja di tanah air, berselimut saja kalau dilanda flu...). Kalau kami, sejak di Krakow-Polskie, paling-paling hanya seharian kalau pas flu di weekend--- tiduran sampai kelaparan, :-D dan akhirnya harus menuju dapur, minimal membuat sup panas, segar!
Memang dokter-dokter di Krakow biasanya menasehati untuk mengonsumsi sup hangat dan minum air lebih banyak ketika flu, istirahat di rumah, tetapi jika muncul matahari dan cuaca hangat, sebaiknya berjemur:-). Virus-virus dan kuman tersebut tidak betah berlama-lama di tubuh yang aktif, kreatif dan segar. Biasanya kalau sudah berjemur dan banyak minum, banyak keringat yang keluar, selanjutnya jadi hadir selera makan, kemudian bisa tidur lelap.
4. Tidak apa-apa kalau gak bisa makan banyak, namanya juga lagi flu (biasanya kan masih sisa demam, batuk...tenggorokan sakit, lidah kelu, dsb) namun kami siasati dengan "camilan potongan buah segar". Buah apel, plum dan fir biasa selalu banyak stoknya di Krakow. Namun di Kuwait, yg paling mudah ditemukan (di supemarket Salmiya ini, dekat rumah...) adalah pisang, mangga, dan anggur. Yo wis, dipotong kecil-kecil, langsung dimakan dengan garpu. Atau disiram sedikit susu hangat, kemudian dinikmati sebagai sup buah, alhamdulillah... Beneran segar!
(Note : kalau mau nafsu makan, saya 'maksainnya' dengan cara membuat sambal ekstra pedas... Apalagi kalau pas lagi ada bakso di kulkas...:-p)
5. Sebelum tidur dimalam hari, kami saling pijat kembali. Biasanya kita olesi leher, dada dan punggung dengan balsem atau minyak telon seraya dipijat lembut.
6. Sebelum tidur dan ketika bangun tidurnya, jangan lupa minum air putih. Alhamdulillah, my boys doyan minum air putih, sehingga ketika terkena flu~ tidak lama memulihkan kondisi tubuh.
7. Keluarga kian mesra, akrab bersatu kala flu merupakan hikmah tersendiri, maka jangan lupa memperbanyak syukur dan do'a kepadaNya. Alangkah banyaknya orang di luar sana yang tak hanya terkena flu, melainkan juga terserang lapar yang mencekik leher, cacat kaki, lengan, bahkan deraan peluru di negeri-negeri terjajah. Bahkan pula hanya sendirian, tanpa keluarga yang berangkulan sebagaimana kita saat ini.
Barokallohu fiikum , semoga kita senantiasa menularkan manfaat,
Salam Ukhuwah dari Kuwait ... ^-^ ❤
Tetap saling do'a yah...^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^
Wassalamu'alaykumWrwb... :-)
Tetap saling do'a yah...^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^
Wassalamu'alaykumWrwb... :-)
No comments:
Post a Comment