Abdullah bin Ummi Maktum r.a
Lelaki renta itu, dengan kehalusan hatinya ingin berislam, masya Allah ia menjadi sebab turunnya ayat...
"Abasa watawalla", Rosul SAW pun ditegur oleh Allah SWT karenanya.
Seorang miskin lagi buta, bukan berarti tak lebih utama dari para pemuka negara.
Lelaki renta itu,
Pernah meminta keringanan untuk tidak ikut sholat berjamaah...
Karena dia buta
Karena dia sebatang kara
Karena masjid jauh sekali dari rumahnya...
Tapi tanya Rosululloh SAW,
"Apakah engkau masih mendengar adzan?"
Saat dijawabnya masih,
Maka kata Rosululloh SAW, "kalau begitu berangkatlah."
Lalu, tunduk patuh ia pada perintah
Sekalipun tak pernah ia sanggah
Tiap sholat lima waktu, dirinya sholat berjamaah
Meski fajar masih pekat...
Dan jarak masjid tak dekat
Ia meraba-raba dalam gelap.
Hingga suatu saat,
Kakinya tersandung bongkahan batu
Badannya terjerembab jatuh
Mukanya tersungkur di runcingnya batu-batu
Berdarah-darah... Ya Allah
Setelahnya,
Selalu datang seorang lelaki
Menuntunnya dengan ramah
Pergi dan pulang sholat berjamaah
Setiap hari, setiap lima waktu...
Hingga suatu saat,
Lelaki tua ingin sekali tahu
Siapa gerangan lelaki penolongnya itu
Karena ingin ia doakan
Atas kebajikannya selama ini...
Tetapi kata lelaki itu,
"Jangan sekali-kali kau doakan aku
Dan jangan sekali-kali kau ingin tahu namaku
Karena aku ini adalah iblis."
Sontak lelaki renta itu terkejut,
"Bagaimana mungkin Engkau menuntunku ke masjid, Sedangkan dirimu menghalangi manusia untuk mengerjakan sholat?"
Iblis menjawab, "Ingatkah dulu saat kau hendak sholat subuh berjamaah,
Kau tersandung batu,
Lalu bongkahannya melukai wajahmu?
Pada saat itu aku mendengar ucapan malaikat,
Bahwa Allah ta'ala telah mengampuni setengah dosamu...
Aku takut kalau engkau tersandung lagi,
lalu Allah SWT menghapuskan setengah dosamu yang lain.
Maka aku selalu menuntunmu ke masjid
Dan mengantarmu pulang".
Lalu, saat tubuh itu merenta...
Makin menua dimakan usia
Datanglah seruan perang Qaddisiyah....
Sang Khalifah Umar r.a mengumpulkan segenap lelaki
Dari seluruh penjuru negeri
Terselip ia, berbaris bersama
Ingin sekali ikut berperang di medan laga
Demi cita-cita mulia
Khalifah Umar r.a melarangnya...
Bagaimana seorang buta lagi renta akan ikut berperang?
Bagaimana jika dia langsung celaka terkena tombak?
Atau justru mencelakai temannya karena tak mampu mengenali sesiapa?
Tapi, lelaki tua itu bersikukuh,
"Tempatkan aku diantara dua pasukan yang berperang
Aku akan membawa panji kemenangan
Aku akan memegangnya erat-erat untuk kalian.
Aku buta, karena itu aku pasti tak akan lari."
Khalifah tak lagi mampu menghalangi.
Lalu semuanya,
Berangkatlah lelaki tua itu ingin menepati janjinya
Dengan baju besi yang dikenakannya
Dan bendera besar yang dibawanya
Dia berjanji akan mengibarkannya senantiasa,
Atau mati terkapar disampingnya.
Lewat pertempuran Qaddisiyah
Persia yang congkak pun kalah
Tapi kemenangan itu tak murah
Dibayar dengan nyawa ratusan syuhada
Terselip diantara mereka
Jenazah lelaki tua
Terkapar berlumuran darah
Sambil memeluk erat sebuah bendera
Sungguh, dia telah menepati janjinya...
Wahai lelaki mulia,
Sesak dadaku membaca kisah hidupmu
Menyungai sudut mataku mengenangmu
Engkau buta, sebatang kara, dan renta
Tapi itu tak membuatmu pasrah dan diam
Meski udzur telah membolehkanmu
Untuk tak kemana-mana, dirumah saja.
Lalu, bagaimana dengan diriku ini?
Aku masih muda
Aku bukan fuqara
Aku tak buta
Jua tak sebatang kara
Tapi kenapa,
sering sekali ada alasan
Untuk tak bersegera?
Lelaki sepertimu,
Dengan segala keterbatasan
Terus mencari-cari alasan
Agar mampu mengambil peran!
Sedang aku, kita...
Dengan segala kemudahan
Sering mencari-cari alasan
Agar boleh tak ikut berperan...
Lalu,
Dengan apa akan kita buktikan
Bahwa kita ini #Islam?
Belajar darinya,
Abdullah bin Ummi Maktum r.a.
#Reminder Sebuah nasehat dari banyak sahabat sholih dan sholihat, Barokalloh!
Faghfirlana, Salam Ukhuwah!
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. :-) 💖
No comments:
Post a Comment