Photobucket

Monday, November 15, 2010

Secoret Kisah Muslimah Turkey


Assalamu'alaykumwrwb...


Secoret Kisah Muslimah Turkey


Hari itu kami mulai mengulang kajian ayatNYA, tentang makna surat Al-Fatihah. Sedari awal, kami sudah merasakan getaran cinta makna ayat pertama,
Bismillahirrahmanirrahim , “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”. Merasakan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada kita semua, membayangkan semua nikmat yang telah kita terima dariNya. Nikmat udara saat bernafas, nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, adanya keluarga, teman-teman, nikmat sehat jiwa dan raga.

Apakah kita sudah berterima kasih padaNya ? Benar-benar berkaitan dengan kondisi kami saat ini, merasakan kasih sayang dan sifatnya yang maha pengasih serta pemurah, dengan skenario hebatNYA nan terindah kami dipertemukan satu-persatu sehingga dapat merasakan jalinan cinta persahabatan yang paling indah, ukhuwah Islamiyah. Rasakan pula getaran itu dihati anda, hingga dapat timbul dorongan untuk menangis. Merasakan bahwa rasa syukur kita hanyalah setitik bila dibandingkan dengan selangit anugrah dan rahmatNYA selama ini.

Kemudian setelah berlanjut pada ayat demi ayat indahNYA, Yasmin, sahabat kita dari Turkey (Turki) ikut berbagi kisah. Beberapa hari lalu adalah puncak “hot news” di Turki, yang mana pemerintah akhirnya mencabut “Larangan Memakai Kerudung (menutup aurat) Bagi Mahasiswi”. Yasmin dan semua muslimah Turki tentunya bersujud syukur dan merasa sangat bahagia dengan keputusan tersebut. Allahu Akbar!

Beberapa tahun lalu, suami Yasmin yang merupakan salah satu mahasiswa berprestasi, berombongan dengan puluhan mahasiswa lainnya yang berbeda bangsa di seluruh dunia, mengikuti study banding ke Indonesia dan Malaysia (jadi lucu juga kalau membaca berita tentang ibu pertiwi, koq malah anggota dewan sedang berebutan study banding ke eropa…padahal yang dari Eropa malah “mupeng banget”(muka kepengen,maksudnya) ingin mengunjungi Indonesia, termasuk untuk study banding).

Dalam lawatan itu, brother kita yang dari Turki sungguh merasa terkaget-kaget melihat semaraknya pendidikan di kedua negara. Anak-anak di sekolah TK, SD, SMP, SMU sudah memakai pakaian yang sangat islami lengkap dengan kerudung (yang sering dikenal masyarakat sebagai jilbab), sedangkan sahabat kita itu menyebutnya “scarf”, karena memang kain kerudung yang biasa dipakai sering pula dijadikan syal. Mereka di Turki selama ini memang tidak memiliki kebebasan memanjangkan kain kerudungnya, jadi bentuk jilbabnya yah yang sebatas leher, urusan bentuk tubuh lainnya “diakali” dengan pakaian yang longgar dan tetap syar’i. Jadi kita ini sebagai muslimah Indonesia jangan malah “jadi mundur” dong, koq dulu kerudungnya panjang dan bebas menutup aurat, eh…sekarang malah bahannya menciut, kainnya transparan, diikat sebatas leher bahkan bisa sesak nafas lho, malah sering kebanyakan hiasan dengan alasan “modis, modern, dan trend sesuai fashion”. (naudzubillah…)

Kelanjutannya, baca ke Oase Iman ~Eramuslim ini yah :-)

salam ukhuwah!

1 comment:

Zulfadhli's Family said...

Gw suka banget baca tulisan2 Mbaa Sri. Alhamdulillah Mba gw yang dulunya pake jilbab model ABG (kerudung dililit di leher ampe bengek kambuh, jeans, baju kaos ketat), sekarang mulai menggunakan dress2 terusan longgar. Walopun sesekali masih menggunakan jeans tapi atasannya longgar. Dengan membaca artikel Mba membuat gw semakin banggaa dengan cara berjilbab yang benar. Syukron Mba :-)

NB: Gimana kehamilannya? Dah ga morning sickness lagi kan?