Photobucket

Tuesday, January 8, 2013

Cobaan Berat di Akhir Tahun

Assalamu'alaykum WrWb...

Tahmid wa sholawat,

Kemarin saya bilang bahwa 'gak update karena sakit, kaaan...' (serius, sakit hati dan badan, say....^^)

Ceritanya bermula sebulan lalu anak-anak gantian panas-dingin, malam demam-siangnya gak, dst, batuk pilek alias kudu memperoleh perhatian ekstra supaya segera lincah kembali. Dokter mereka mengingatkan kembali tentang tambahan vitamin C dan D (astaghfirrulloh, memang lupa ngasih vitamin....), seharusnya di saat kehebohan angin kencang dan seringnya turun hujan saat winter ini, asupan vitamin C dan D gak boleh absen. (Terutama vitamin D tuh, mataharinya kan kebagian sedikit saja di belahan bumi Krakow, hehehehe)

Dimulai dari Bang Sayyif~yang kemudian menularkan batpil ke bang Azzam dan Dek Zuhud, umminya pun merasa meriang, tapi langsung menghantam lemon teh panas dan tetap banyak minum air putih, seminggu-an itu ummi bertahan. Tetapi ternyata yang ketularan lemas dan ambruk adalah abi, hu...hu...hu.... Kasihan abi, batuknya kering, seluruh tubuh panas, harus melalui masa gak nyaman itu~gulung-gulung di selimut, trus lari ke kamar mandi supaya puas batuk-batuk, trus mingkem lagi ke selimut, berusaha minum teh hangat dan makan beberapa cubit roti, lemas tiga hari.... *Work from home seharian, lucky pas sakitnya weekend*



Naah, di penghujung tahun lalu (beberapa bulan sebelum akhir tahun), si ummi kan mengirimkan beberapa paket hibah/ hadiah ke beberapa yayasan di sekitar Krakow. Mumpung ke kantor pos pula, sekalian kukirimkan paket wakaf qura'an dan buku kepada masjid 'Warga Indonesia' di Berlin. Ada satu majalah ummi-edisi lama, ikut kukirimkan pula. Biasanya, tidak kupotret, namun paket kali ini, sempat kufoto di hari pengiriman.

Untuk paket ini, saya nelpon masjid tsb, tidak diangkat. Saya kirim pesan ke pengajian ibu-ibunya, tidak dibalas. Jadi lumayan tersendat-sendat nih pengiriman, saya pernah beberapa kali mengirimkan 'celengan dana' sebagai bentuk dukungan masjid di Berlin tersebut (maksudnya yang bukan celengan bareng dgn suami, sejak ada posko sumbangan dari Bangkok 5 thn lalu.... :-p), cuma sesekali menengok websitenya, tidak pernah di update lagi, 'janji dari seorang muslimah WNI' untuk bisa mudah melihat laporan dananya ternyata tak terbukti.

Bulan oktober saya perjelas pesan kepada seorang muslimah WNI (yg saya yakin sholehah dan baik hati, ia sahabat dari sahabat saya juga... ), "Mbak, Saya cuma minta tolong pastikan, Siapa nama penerima di alamat masjidnya? Supaya paket buku dari Poland ini, mudah nyampenya, Tolong tanyain yang di masjid.... Kalau memang gak ada orang di masjid, titip ke alamat mbak aja, kan lebih pasti..."

Ia bilang bahwa, "Oh, itu alamat yang kamu lihat di website, sudah benar, gak usah nulis nama siapa-siapa. Nanti siapa pun yang ada di masjid, bisa menerimanya, pasti nyampe' kok!"

Oke, siaaaap!

Paket ini meluncur dari Krakow, pertengahan oktober 2012. Ongkos Poczta sekitar 25 Euro (ambil dana belanja sendiri-lah...), :-)





Kemudian hari-hari berjalan dengan amat padat rutinitas seluruh anggota keluarga. Saya pun mengunjungi beberapa teman, mendapat kunjungan teman lainnya, dan berbagi ke beberapa yayasan lagi disini (tanpa sempat foto-foto. hehehehe...*edisi sudah mulai liburan orang Poland, kalau memasuki november-desember)

Tiba-tiba di saat kedatangan seorang sister muallaf, tanggal 27 desember 2012 ke appartemen kami, selembar kertas Poczta mampir di kotak pos saya. (Jadi dia bisa bantuin menerjemahkan kertas Poczta gitu lho...)

Bunyinya kira-kira, "Pelanggan yang terhormat, barang anda harus diambil kembali di kantor pos blok 22, pada hari ini pukul 6 sore".

"Barang yang mana yah?" pikiran saya langsung menebak-nebak, sekaligus sedih, "Masa' iya sih, gak nyampe'?"

Saya tidak bisa langsung pergi ke poczta hari itu, sehingga keesokan harinya baru kucoba, Azzam libur skul~jagain Zuhud, Sayyif menemaniku. Soalnya Sayyif kan bosan karena hari itu tidak sekolah (ada acara kiermars-Polskie di skulnya). Salju turun deras, angin pun kencang, blok 22 si poczta itu "terasa lebih jauh" (ya iyalah, jalan kaki dengan menggandeng anak 3 setengah tahun! :-D), Jalanan di blok appartemen sekitar kami area bukit dan lekukan pula. Pokoknya jadi "Perjalanan hampir 2 jam", padahal cuma jarak dekat lokasinya, 1,2 km kira-kira dari rumah ke Poczta.

Sesampainya di kantor pos itu, terhenyaklah saya, setelah antri tiga orang, paket ini disodorkan buatku, dengan syarat harus membayar ganti rugi kembali, sekitar 6 Euro-an

Paket Cobaan Banget: Tempelannya 5, Bahasa Poland, Bahasa jerman, Bahasa 'Londo Menurut si ibu di kantor pos, "Tidak ada yang mengambil paket ini, Pani..." :-(

Ada catatannya memang "Jika barang tidak diambil pemiliknya selama sebulan, maka akan dikembalikan lagi ke alamat pengirim..." :-( Itu kan paket 3,14 kg (yang artinya sudah tiba di Berlin, bulan november). Tidak ada bilik kotak surat yang bisa langsung "melahap pos" seberat itu. Biasanya di Poland, kalau kami menerima paket seperti ini (misal : beli online, hadiah teman dsb...), kami hanya mendapatkan surat (selembar, a note). Dengan surat itu, kami menuju kantor pos dan mengambil barang yang harus diterima. Bila barangnya kecil dan ringan (mudah dibawa oleh pak pos), ia akan mengetuk pintu sekitar jam 11am- 1pm. (Kalau pintu gak dibuka, yah dia kasih 'a note' juga), kita bisa ambil barang sesuai waktu yang kita kehendaki.

Hari itu, salju sibuk mengerumuni jaketku dan Sayyif, terseok-seok membawa kembali paket 3,14 kg ini ke rumah, dengan melayangnya 30-an Euro pula, hehehe... wuuuuush (oh, Allah.... kalau buat bayar listrik Emak-bapak kan lumayan tuh.... :-P)

Sesampainya di rumah, kudiskusikan dengan sister "itu" (untung FBnya lagi OL) "Bagaimana kabar masjid tu?" Gak ada orang yang mengambil paket ini, kemana ajeee yg di masjid "nasionalisme bangsa" itu,

Ooooh, Ow....enteng sekali dia bilang, "Kayaknya aku lupa deh ngasih tau juga....Kalau telpon masjid, memang lagi rusak! Maaf ya, pasti ada hikmahnya walaupun nyesek juga, begitulah kalau mau berbuat baik..." seharusnya yang berkata itu adalah ..... (?)

Oh, Allah! Faghfirlanaaa.... Cobaan berat di Akhir Tahun, ada barang-hadiah berupa kitabMU, Kalamullah---yang DITOLAK oleh muslimin sendiri (Wakaf qur'an adalah sumbangan masyarakat Indonesia), buku-buku adalah seutas kenangan dariku (:-p jadi merasakan "dikerjain", kayak dianggap pecundang, beneran!Suer!), sedangkan teman-teman non-muslim malah senang dan ceria menerima hadiah buku islami atau hijab untuk dicoba pakai sesekali, Subhanalloh!

>_<

Alhamdulillah, kalau di Poland~untuk libur akhir tahun, sejak tanggal 20 des sampai 1 Januari, :-D. Maka sepulang dari Poczta, paling asyik bergulung di selimut "menikmati badan meriang",meski di kanan ada Sayyif, di kiri ada Zuhud,&keduanya merengek-rengek, hehehehe.... Walhamdulillah 'ala kulli hal! ^^



Lagi-lagi saya tancapkan ingatan di dada, oh duhai nurani, simpanlah selalu jamu kesabaran dengan dosis tinggi, sering kali ada kejadian mendadak yang mengharuskan kita meminumnya segera! :-)


Barokalloh selalu, semoga tetap semangat dalam segala aktivitas kebaikan, aamiin... Salam Ukhuwah dari Krakow, teman-teman! ^^

^^ Sudah follow twitter @bidadari_azzam, kan? ;-))

5 comments:

fitri3boys said...

kasus paketnya nyebelin jg ya jeng...stok sabar mesti dibanyakin..sudah pada sehat smua kah skrg?

bidadari_Azzam said...

:-* Thankyou mbaaaaak :-).

Sedang recovery, 2 hari ni bersalju lagi, -10 degrees hari ni say.... ^^ masih tepar.... :-P

borescope said...

enak banget ya liburan panjang banget ke poland

timbangan said...

di poland kali hehehe, semog cepet sembuh ya jangan lupa vitaminnya

Anonymous said...

gila juga urusannya, ckckck... bunda hebat!

>_<