Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh...
Ya Allah...
Sepulang umroh tatkala jelang ramadhan yang lalu, kita dikejutkan dengan berita kudeta militer di Mesir. Penculikan Presiden Mursi disana tentu memancing reaksi rakyatnya. Apalagi ketika kian banyak tuduhan keji dan fitnah yang ditujukan kepada pimpinan SAH di negeri tersebut. Media sangat hebat dalam mendukung konspirasi biadab itu. Fakta di lapangan amat mudah dibolak-balik dengan aliran dana besar dari para 'pemain catur' perusak kedamaian bumi.
Demonstrasi rakyat yang tadinya aman-aman saja, ternyata harus melalui banyaknya tekanan dan kebengisan dari pihak militer. Militer #Egypt paling keji di dunia ini, sebab militer adalah pasukan utama yang harus siap di barak-baraknya demi menjaga keamanan 'rakyat di wilayah tsb', namun militer yang ini merupakan kaum pengkhianat bangsa Mesir, naudzubillahiminzaliik!
*Militer negeri lain, please mohon jangan ditiru yah... :-)*
Rakyat Mesir yang terus menerus membanjiri jalan-jalan utama menunjukkan kecintaan mereka terhadap Presiden Mursi, mereka sahur dan berbuka puasa dengan bekal 'secuil saja'. Dalam peristiwa memuncak tatkala jumlah rakyat 'ProMursi' kian mendamba kebebasan presiden mereka, militer menutup jalan-jalan pendemo itu, tidak boleh ada asupan logistik, tidak bisa didukung donasi makanan/ minuman meskipun waktu sahur atau berbuka puasa. Hari-hari 'penuh tekanan militer itu' dilalui dengan sabar dan teguh oleh rakyat #Egypt. Para mahasiswa dan wartawan muslim bersaksi, "Rakyat yang tumpah ruah itu selalu rukuk, sujud, dan lidah mereka tak henti-henti membaca qur'an dan dzikrulloh. Sesama saudara perempuan atau saudara lelaki, mereka saling suap makanan meski hanya secuil roti di saat sahur atau buka puasa. Subhanalloh!"
Sementara, sekelompok minoritas yang terdiri dari wanita-wanita pengumbar aurat, para lelaki kasar yang membenci Islam, mereka juga ber'demo' melakukan perlawanan di area lain. Mereka memberi kabar bahwa mereka adalah rakyat tertindas, mereka benci dengan Mursi karena takut kalau tambah banyak penutupan cafe dan bar, mereka kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran ~gara-gara punya presiden yang alim. *Bagian ini, perih...*
Kelompok ini melakukan pemerkosaan di jalan-jalan, meneguk minuman keras sesuka hati dan berpelukan antar-lawan jenis yang bukan mahram.... Dan apa bagian terburuknya?
Justru televisi barat menyorot perlakuan kasar dan tak bermoral tersebut sebagai "kelakuan rakyat yang 'ProMursi' tadi", astaghfirrulloh, kejamnya fitnah!
Masjid-masjid dibakar oleh militer, penembak jitu bersiap-siap di setiap sudut, ya Allah, suasana mengerikan itu diceritakan dengan nada 'amat miris' oleh teman-teman yang ada di Mesir.
Pada awal pembantaian terjadi, internet mati, bahkan efeknya terasa di seluruh GCC, kami di Kuwait City pun tidak bisa ber-skype ria selama 3 hari, dan koneksi internet benar-benar menyebalkan, off. :-'(
Ternyata akhir minggu itu memang penuh darah... Laporan televisi dan surat kabar sampah menyebutkan bahwa rakyat ProMursi melakukan penyerangan terhadap militer. Padahal, kesaksian brothers dan sisters di lokasi, "Militer sebagian berpakaian preman dan tiba-tiba menyemprotkan gas air mata, sekaligus menembak dengan membabi-buta..." Astaghfirrulloh, rakyat tak bersalah itu menjadi korban keangkuhan militer pimpinan Asisi. Ribuan korban bergelimpangan, dinyatakan 'hanya ratusan' jumlahnya, media barat cs melakukan kolusi atas fakta yang terjadi, innalillahi wa inna 'ilayhi roji'uun...
Keji, sungguh perih, pasti mata setiap manusia membanjir jika mengetahui kejadian yang sebenarnya. Bayangkan, sebagian korban (yang ditembaki itu) diculik jasad-jasad mereka, dan dipakaikan pakaian militer, jenazah mereka difitnah sebagai militer yang menjadi korban penyerangan rakyat. :-'( sadis... >_<
Penduduk non-Egyptian yang ada di berbagai belahan dunia, termasuk kita pun, memiliki tanda sakit jiwa jika tak peduli. Karena hal ini bukan problema Rakyat Mesir saja, bukan pula perkara antara muslim dan penganut koptik serta yahudi doang, melainkan permasalahan seluruh manusia di dunia, karena militer Mesir telah memporak-porandakan nilai kemanusiaan. Bahkan setan pun mungkin kalah kejam dengan tindakan biadab ini. Naudzubillahiminzaliik...
Hari-hari selanjutnya, dilalui rakyat dengan terus bertahan memprotes Asisi, dan mengharapkan keadilan. Mereka juga tak henti mengurus jenazah saudara-saudari yang bergantian dibunuh setiap waktu oleh Asisi cs. Puncak kebiadaban yang terjadi adalah saat mereka membakar masjid dan rumah sakit, mengerikan sekali, mereka menantang Allah SWT dengan lantang, laknatulloh Asisi cs.
Sist Volha, brother M, dan beberapa wartawan lainnya ada yang meliput di wilayah lain selain Cairo tentunya. Memang tak semua wilayah Mesir yang terdengar dar-der-dor tembakan, tak semua wilayah yang menjadi lautan darah dan membanjirnya jutaan pendukung #R4BIA ... Namun benjir air mata meliputi seisi bumi. Apalagi kisah di #Syria kian memanas, senjata kimia digunakan oleh Assad demi menutup mata dan membisukan rakyatnya, "11-12 lah si Assad dan Asisi ini, sama-sama dilaknat oleh Allah SWT..." Bahkan bagaikan 'berlomba' membunuhi rakyatnya sendiri, mengejar aliran dana dan subsidi dari para konco musuh-musuh Islam... Naudzubillahi minzaliik...
Bagi brothers/sisters yang datang langsung ke lokasi, keanehan dan kejaiban datang bertubi-tubi. Contohnya ketika ada pemuda yang syahid, keluarganya tidak teriak-teriak dengan tangis histeris seperti budaya kita, mereka berserah diri kepada Allah SWT, menguruskan jenazah (yang berwajah tenang itu), dan selanjutnya turun kembali ke jalan, memprotes Asisi tanpa kenal lelah.
Seolah tidak ada letih dan capek, padahal makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh rakyat sangat minim, mereka memilih lebih banyak berpuasa.
Hal ajaib lainnya, tidak pernah kehilangan senyum. Tangis dan perih hati mereka, namun selalu tampak senyum optimis bahwa Allahu ta'ala selalu membersamai perjuangan ini, subhanalloh! Apalagi, banyak jenazah yang menampakkan muka begitu damai, tentram, dan tentu membuat tambah sebal para pembunuh itu, "kok dibunuh, malah senyum sih?!" Kira-kira begitu yah omelan militer biadab tersebut... ^_^
*betapa beruntungnya manusia-manusia yang tangguh berjuang, hidup dalam kemuliaan & mati syahid selalu menjadi cita... maka rakyat Mesir, rakyat Syria, bagai mengulang sejarah pembantaian yg terus terjadi di wilayah Palestina, :-((*
Mereka menjadi inspirasi muslim sedunia, meski banyak ummat Islam sendiri yang sudah tergoda dengan gaya hidup kaum 'Sepilis', dan tak mencoba mengetahui sejarah Islam dengan lebih baik.
Saya teringat dua sisters Krakow- dari bangsa Yahudi yang menjadi muallaf sejak 4 tahun lalu, mereka masuk Islam karena "merasa bahwa Islam adalah agama yang benar, namun selalu ditindas!" Awalnya, mereka membaca sejarah perkembangan Islam di Arab, meluas di Eropa dan seterusnya, hingga pengkhianatan dan perampokan tanah oleh negara illegal Is***l. Justru dengan doktrin dari kakek-nenek yg yahudi---yg sejak kecil selalu melancarkan gerakan anti terhadap Islam, mereka malah tambah berbalik mencintai Islam. Masya Allah, *_^ *I am very proud of you, my sisters*
Sedangkan kita ini yang lahir sebagai muslim, namun masih banyak yang sholat fardhu bolong-bolong, enggan menceritakan tentang sejarah Islam kepada anak-anak, bermalas-malasan dalam menggali informasi akurat, bahkan tak khawatir terhadap diri sendiri yang sudah mengikuti arus skenario kaum sepilis itu, kita dibuat supaya lalai dan kian pemalas, mencintai materi duniawi dan tahta, semakin jauh dan melupakan kejayaan Islam, bahkan ada yang tidak tau sama sekali tentang perampokan tanah-tanah suci, dear... >_< faghfirlii...
Back to topic, cerita sahabat-sahabat kami dari Mesir diwarnai dengan syahid anggota keluarga mereka, kekesalan terhadap sombongnya Asisi bagai melebihi Fir'aun, dan debat-debat dengan sesama Mesir (yg pro dgn kudeta militer). Di masjid-masjid Kuwait pun, ada beberapa masjid yang waktu itu mengadakan qunut nazilah, ternyata dua-tiga orang Mesir (yang pro kudeta) hadir di masjid itu. Sekitar 30 menit terjadi perdebatan, *Alhamdulillah jama'ah memang bisa bersabar untuk tidak main tabok terhadap orang-orang error tersebut, :-D* mereka berdebat saja, muslimin yang sedang sholat menunjukkan "care & love" terhadap saudara-saudari di negeri terjajah... Cuma bisa berdo'a, cuma dapat melantunkan harapan kepada Sang Khalik, namun setitik kemudahan do'a pun ternyata mendapat tantangan dan cemoohan dari kaum yang mendukung kudeta. ~_~
"I can't say anything... I am very shy because I could just cry and cry... #Gaza #Palestine #EgyptMassacre #AntiCoup #SaveKids #SaveEgypt #Syria #SaveHumanity ... I love all sisters and brothers because Allah..."
We are one body, One Ummah...
:-'(
Omongannya sama :
Apa yang jauh lebih buruk lagi? Dua negara Arab yang paling liberal mendukung kebiadaban Asisi :-'( bahkan Raja Saudi mengucurkan uangnya untuk militer Mesir, & memenjarakan para syekh, serta rakyatnya sendiri yang berani berkata, "Please stop it, Asisi! Kembalikan kekuasaan di tangan presiden yang sah, di tangan rakyatmu..."
>_<
Ah, kesombongan... *Tunggu saja perihnya sakaratul maut dan yaumil hisab kelak!* Naudzubillah!
Kita yang berada di area berjarak jauh, marilah terus memanjatkan do'a, menanti skenario terhebat Allah SWT dalam melimpahkan solusi atas pergolakan ini ---pergolakan yang bukan cuma 'masalah di Jazirah Arab', euy... Seluruh negara di dunia ini punya peranan, terutama pemain catur besar di Amerika, Russia dan Eropa, para pecinta dollar dan minyak yang sekarang tertawa renyah melihat suasana adu domba dan terorisme yang mereka ciptakan di belahan bumi Islam...
#Indonesia paling ditunggu-tunggu suaranya, lho... Karena negara RI ini memiliki jumlah muslim terbanyak di dunia. Begitu opini dari teman-teman di luar negeri, "Pernyataan presidenmu, masa' cuma prihatin saja? Is it serious? ..." >_<
Mudah-mudahan ada kalimat dukungan yang lebih menggugah dari pimpinan RI kelak, sebab saat ini seolah komunitas rakyat RI "berjuang sendiri-sendiri" dalam menunjukkan persaudaraan al-Islam, hmmm... Apalagi omong-omong, ada kejadian penting sebelum kudeta terjadi, lho, yang mana saat itu ada 'kelompok wakil rakyat' mengunjungi Is***l bertepatan dengan kunjungan kenegaraan dari negara lain yang "ngumpul di tanah penjajah tersebut", (bagian ini, tidak masuk di stasiun tv Indonesia, 'secret meeting pula!' :-)). Wallohu'alam pembahasan apa yang dirembukkan mereka saat itu. Karena kalau "pembahasan yang baik dan benar", seharusnya mereka ini menjumpai pimpinan Palestina, negara kita tidak mengakui Is***l, faktanya begitu. *Yaaaa Allah, tolong jaga hati ini supaya husnudzoon, aamiin*
Para sahabat dari #Turki yang lebih berani telah lebih dahulu menyatakan dukungan terhadap rakyat Mesir. Mereka sangat bangga karena barisan yang memprotes kebiadaban Asisi dihadiri oleh sang PM yang bijaksana, yang dengan lantangnya berkata, "Tidak perlu harus menjadi rakyat Mesir untuk peduli, cukup dengan menyadari bahwa kita manusia!" <3
Salam Ukhuwah dari Kuwait ... ^-^ ❤
Tetap saling do'a yah... ^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^
Wassalamu'alaykumWrwb... :-)
Tetap saling do'a yah... ^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^
Wassalamu'alaykumWrwb... :-)
1 comment:
Update terakhir bagaimana ya? Berita sudah tidak intensif. Terakhir ttg rencana pembebasan Hosni Mubarak
Post a Comment