Photobucket

Sunday, November 17, 2013

Pesimis VS Optimis


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 
 




Apa kabar qolbu-qolbu kita hari ini? Apakah senantiasa optimis dalam keimanan, ataukah rapuh dan berbalut rasa pesimis?

Pesimis adalah sikap manusia yang selalu didominasi oleh pikiran negatif, melihat segala sesuatu dengan fokus pada hal buruk dan jahat. Sedangkan Optimis adalah sikap manusia yang didominasi oleh pikiran positif, melihat segala hal dengan fokus pada kebaikan.

Orang pesimis biasanya cepat ragu dan gusar, sedangkan orang optimis biasanya selalu bersemangat dalam mempertahankan prinsip dan pilihan sikap hidup.

Orang pesimis senantiasa melihat kesulitan, kesusahan dalam setiap kesempatan, sedangkan seorang optimis langsung melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.

Orang pesimis selalu cepat berkata ‘tidak tahu’, tidak bisa, tidak mungkin. Sedangkan orang optimis senantiasa berkata, “belum, nanti akan saya cari tahu.” Atau belum bisa—nanti saya pelajari dahulu, dan selalu yakin mengenai segala kemungkinan yang akan terjadi dalam tiap perencanaan kerja.

Orang pesimis merasa selalu berduka, luka dan prahara dirasakan selalu hadir setiap saat, dan mengira bahwa hidup hanya berbalut rasa sakit. Sedangkan orang optimis senantiasa menyadari bahwa segala luka, lelah, dan sakit hanyalah sementara. Tak ada strategi paling mujarab selain ikhlas dalam menetapi kesabaran dan menjaga kesyukuran.

Orang pesimis menjadi sosok yang kurang percaya diri karena lebih banyak menghitung ‘hal yang tidak menyenangkan’, orang optimis memiliki keyakinan dan rasa percaya diri tinggi sebab merasa ada hal baik di setiap kejadian apa pun.

Bagi orang pesimis, Ciri lain yang melekat adalah sedikit-sedikit kecewa, sedikit-sedikit merasa langkahnya salah, lebih banyak keluhan dan mudah menyerah. Bagi orang optimis, ciri lain yang melekat adalah ketika ada kecewa atau tertusuk duri dalam melangkah, ia akan bersegera memperbaiki diri, mengobati luka dengan tetap ceria dan bersemangat dalam perjuangannya.


Si pesimis cenderung mencari untung untuk diri sendiri, mengutamakan kepentingan pribadi. Sedangkan si optimis mengorbankan kepentingan pribadi karena merasa bahagia jika menyenangkan orang lain.

Si pesimis seolah hidupnya penuh curiga, melihat kehidupan bagaikan warna hitam-putih saja. Si optimis merasa hidupnya penuh berkah, memandang kehidupan berwarna-warni dan selalu indah.

Si pesimis suka membesar-besarkan masalah kecil, namun enggan mencari penyelesaiannya, sedangkan si optimis berusaha untuk menemukan solusi atas masalah besar meski dengan langkah kecil.

Si pesimis gemar menunda pekerjaan dan merasa tak termotivasi, sedangkan si optimis tekun dan menyegerakan karya nyata secepatnya.

Dalam kondisi akut, orang pesimis berpikir congkak bahwa, “Saya lebih hebat dari pada dia dan dia…” Sedangkan si optimis tetap sederhana dan berpikir bahwa, “Saya harus selalu belajar dari dia dan dia…”

Ketika disodori setangkai mawar, orang pesimis langsung mencemooh ketajaman duri-duri si mawar. Sedangkan orang optimis tak peduli pada duri, melainkan terlebih dahulu memuji keharuman bunga indah tersebut.





Dalam situasi dikhianati rekan atau teman, si pesimis akan menggeneralisasi permasalahan, bersikap bagai bom meledak yang memuntahkan segalah amarah bagaikan tak ada secuil pun jasa teman yang dinikmatinya. Sedangkan sang optimis akan bersikap adil, menelaah dengan hati-hati dan berusaha menyelesaikan permasalahan itu dengan menyadari posisi, situasi dan keadaan yang dihadapi orang lain.

Orang pesimis di setiap tahap pekerjaannya selalu mendahulukan kemungkinan buruk, orang optimis dapat menjaga keseimbangan prediksi sesuai dengan optimal usahanya, fokus untuk meraih hasil terbaik.

Orang pesimis kurang banyak teman karena orang sekitar menjadi turut resah jika tertular kepesimisannya. Sedangkan orang optimis mudah memperoleh banyak teman dan sahabat baik.

Orang Islam tak punya kata pesimis dalam kamus hidupnya, karena pedoman yang telah dipegang teguh adalah al-Quran dan al-Hadits.

Pernahkah terpikir oleh kita bahwa segala rintangan, kesulitan yang dihadapi menjadikan kita kian ahli dan bertambah pengalaman dalam segala hal? Sungguh indah ayat cintaNya mengenai sikap optimis yang harus ditanamkan dalam diri kita, Alam Nasyrah, “… karena. sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.” (QS 94: 5-6)

Semoga kita dapat menghindari ciri-ciri pesimisme yang dapat meruntuhkan kepercayaan diri pada keindahan taufiq hidayahNya yang telah kita dekap erat-erat. Untuk menanamkan kegembiraan dan optimis di hati, hendaknya kita menyadari bahwa tugas diri hanyalah berusaha semampunya, mengoptimalkan ikhtiar dan memanjatkan pinta kepadaNya, sedangkan ketentuan dan hasil akhir adalah urusan Allah ta’ala. Penilaian dan ganjaran terbaik adalah milikNya semata. Wallahu’alam bisshowab.

(Salam Ukhuwah, semoga selalu optimis, sahabat! @bidadari_azzam, KL akhir dzulhijjah 1434h)

Barokallohu fiikum, Salam Ukhuwah ... ^-^ ❤ Yoook, silaturrahim via twitter : @bidadari_azzam

Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. :-)

3 comments:

fiu s said...

salam ukhuwah... qolbunya lagi gelisah nih bu ... kalo mnrt sy optimis emg harus, tapi buat positive thinking, kita juga harus bisa menempatkannya pada tempat dan keaadaan yang sesuai. gmn mnrt ibu ? http://choppie88.blogspot.com/2013/11/kisah-tentang-ibu.html

bidadari_Azzam said...

Assalamu'alaykum @fiu choppie, itulah makanya tingkatan optimis beda-beda, tergantung proses pengenalan dan muhasabah trhadap diri sndiri, serta kesyukuran kpd-Nya. :-)

Semerosot-merosotnya terguling jatuh, tetap jgn biarkan diri pesimis, :-) jadikan sabar dan sholat sebagai penolong, btw kalau prakteknya memang beraaaaaat, hanya kita yg merasakan langsung (mengalami) hal tsb yg 'tau banget rasa' gonjang-ganjing jalan hidup , sekaligus menikmati senang hati jika melalui saat-saat tersulit/pahit, hehehehe.... Ada segelintir yg dpt berempati dan memetik hikmah pula dr pengalaman orang lain, dan ini bs dijadikan ingatan sebagai motivasi u/ sllu optimis.

Lalui gelisah dgn baca quran yoook.... ^_^

fiu s said...

'alaikumsalam...

sipz bu, super sekali, bukan sabar namany kalo ada batasnya .... salam nya buat negara kuwait yah bu ... :^_^