Menurut Syeikh Muhammad Solih al-Munajjid, terdapat beberapa faktor penting yang dilihat dapat membantu umat Islam untuk bangun supaya melakukan solat di tengah malam seperti di bawah ini, antara lain :
1. Ikhlas kepada Allah SWT dalam setiap tindakan yang dilakukan guna meraih keridhoan-Nya, yaitu melakukan sholat malam dengan merahasiakannya dari pengetahuan orang lain, ia bertujuan supaya tidak ada rasa riya' dalam diri.
2. Hendaklah bagi orang yang melakukan sholat malam itu, mempunyai perasaan "yakin dalam jiwa" bahwa Allah SWT mengundangnya untuk bangun di tengah malam.
3. Mengetahui sedalam-dalamnya ilmu mengenai kelebihan bangun di tengah malam berdasarkan kajian ilmu dan perbincangan.
4. Memperhatikan kesungguhan individu-individu terdahulu yang kita saksikan bahwa mereka adalah generasi terbaik dengan menjadi perantara atas perkembangan al-Islam sehingga sampai kepada kita. Mereka yang istiqamah dan iltizam melakukan qiyamullail ( Sholawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW, generasi khusus para sholihin di kalangan para sahabat dan ulama...), biasanya mereka tidur "tidak terlalu malam", dan baca mengenai kebiasaan mereka.
5. Tidur di atas lambung sebelah kanan akan memudahkan seseorang itu untuk bangun di tengah malam seperti yang ditunjukkan oleh baginda Rasulullah SAW.
6. Tidur dalam keadaan berwhudu seperti ditegaskan oleh Rasulullah SAW, “Apabila kamu hendak masuk tidur, berwudhulah seperti untuk menunaikan sholat.” Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari al-Barra Bin Azib.
7. Bersegera masuk tidur terutama lepas solat Isya' seperti amalan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
8. Berzikir dengan wirid-wirid yang Ma’thur seperti Ma’thurat sebelum tidur, sebagai benteng diri dari kejahatan Syaitan dan membantu untuk mudah bangun, atau ayat-ayat pilihan dari al-Quran, baca doa tidur, membaca tiga Qul dan sebagainya.
9. Sebisanya tidur sebentar di siang hari yang dikenali sebagai ‘Qailulah’, yaitu sebelum masuk waktu Dzuhur atau selepasnya, ala kadar setengah jam namun tidur yang berkualitas.
10. Jauhi banyak makan dan minum, kerana bisa mengurangi hasrat untuk bangun di tengah malam.
11. Bertekad sedaya upaya untuk bangun malam dalam setiap keadaan.
12. Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat, karena dikenal-pasti sebagai penghalang pertama dan utama dari kebiasaan untuk mudah bangun di tengah malam.
13. Membuat perhitungan diri (muhasabah) jika tidak mampu untuk bangun di tengah malam.
Ketahuilah wahai saudara-saudaraku ...
Qiyamullail adalah ibadah yang mempererat hati kita dengan Allah ta'ala, selain adalah sunnah muakkada yang sangat dianjurkan oleh Nabi SAW. Baginda SAW bersabda, yang artinya, “Hendaklah kamu lakukan sholat di tengah malam, sesungguhnya ini merupakan kebiasaan kepada orang-orang sholeh sebelum kamu, mendekatkan kamu kepada Tuhanmu, juga sebagai penghapus segala dosa, penghalang daripada terjebak kepada maksiat dan dosa, penawar atas penyakit yang ada di tubuh.” Hadis riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi.
Secara pribadi, saya sendiri 'ada rasa tak tenang' kalau tidak bangun malam, maksimal sejam sebelum adzan subuh, biasanya jadi 'lelet dan telat' dalam beraktivitas paginya kalau melewatkan jam qiyamullail. Mungkin karena sejak kecil, kakek dan orang tua memang membiasakan hal ini.
Kalau 'absen', seringnya saya merasa berdosa, mungkin ini cara Allah SWT melimpahkan didikan dan penjagaan terbaikNya kepada hamba. Biasanya prestasi (sejak di zaman sekolah dahulu...) akan berbanding lurus dengan kedisiplinan saat bangun qiyamullail (juga dhuha-time), dan seolah hari yang dijalani 'terasa berat' kalau absen. >_<
*Ini hanya berbagi tips, semoga tak menjadi suatu sikap berbangga diri, aamiin*
Ada satu hal kecil yang menjadi wasiat ortuku, "Alarm alami...".
Apakah alarm alami yang khusus itu? :-D hihihi... Alarm alaminya adalah malaikat-malaikat yang diutus Allah SWT di sekitar kita.
Sejak kecil, kubisikkan kepada 'mereka' ini sebelum tidur, "Assalamu'alaykum malaikat-malaikat yang baik, aku sudah wudhu dan berdoa kepada Allah, supaya kalian membangunkanku pada jam ____, terima kasih yah..." (Kemudian perbanyak istighfar...)
Dan qadarulloh, biasanya kita (maksudnya bukan hanya saya, tapi juga ortu, kakek, dan anggota keluarga lainnya yang praktikum dengan alarm alami ini hehehehe) bangun dengan pas di jam yang kita sebutkan itu, termasuk penyebutan 'sekitar jam ini', masya Allah La hawla wala quwwata illa billah... :-)
Jadi, buat yang cinta taubat, cinta Islam, cinta akan cita-cita akhirat dan berharap segala doa dikabulkanNya, yoook mari teruskan kebiasaan qiyamullail sebagai tameng dan kekuatan kita dalam menghadapi ragam fitnah atas ghazwul fikr yang kian terjadi, wallohu'alam bisshowab.
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh. :-)
2 comments:
Alhamdullilah membaca tulisan ini semakin bertekad untuk bangun tengah malam, dan rajin.
Terima kasih sudah mention, Ummi:)
selalu berusaha untuk tidur yang berkualitas, meskipun setengah atau satu jam.
makasih sudah share artikelnya :)
Post a Comment