Nantikan Aku di Taman Surga
duhai pecinta di seberang pulau
puisimu sungguh memukau
pelupuk mata terbayang segala tentang dikau
dalam kenangan indah masa lampau
duhai pecinta nan pandai
kata indah senantiasa engkau rangkai
tulus suci hatimu berandai
raih mimpi indah dalam damai
duhai pecinta kubalas sapa
duhai pecinta kuhibur jua
duhai pecinta kubisikkan untaian kata
duhai pecinta tetaplah tegar tanpa lelah
kuukir kalimat dari sang kalbu
sungguh aku pun pendam sang rindu
tapi ingatlah Sang Pemilik Jiwa
cinta sejati hanya milikNya
(KL. 08.16pm. saturday, april 5th, 2008)
Saturday, April 5, 2008
"Untuk teman-teman yang dalam kebingungan akan Penantian"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
bagus puisinya.
saya tidak bisa bikin tulisan gitu. biasanya nungu jatuh cinta dulu baru bisa. stimulusnya nggak biasa ya hehehe :)
salam
cinta suci
nan hakiki
dalam naungan ilahi
Sang Pemilikmu nan sejati
cinta suci
lahir dari nurani
tanpa ragu jua resah hati
dalam berkah Robbul Izzati
(11.45pm, KL. 30-03-2008) wish u always success, bro...
>>>my collection as advise for us, answer my friend's poem, :)
"tapi ingatlah Sang Pemilik Jiwa
cinta sejati hanya milikNya". Menurut aku sih, kata Sang Pemilik itu udah menunjukan -Nya. he,he,he...
@nartono,
emang betul, pak... untaian kalimatnya emang pas banget, rima dan irama serta makna per barisnya berkolerasi menjadi satu kesatuan, :)
memang maksud-Nya = Sang Pemilik Jiwa, :) teruntai kata berirama, pak, ;)
waduh...nyeritain siapa tuh...
bukan saya kan.. ^_^ :D
Post a Comment