Assalamu'alaykumwrwb...
Tadinya merasa amat tak nyaman dengan kondisi para suami-istri muda (ada pula sih para nenek dan kakek) yang sering mengomentari kelahiran bayi teman-temannya dengan kalimat yang menyiratkan makna kurang bersyukur, misalnya saat saya melahirkan mujahid ketiga kami, komentar yang langsung kuhapus itu adalah, "Whats?!!! cowok lagi? ckckck.... hayoo... tambah lagi, siapa tau ntar dapetnya cewek..." (*gubraks!* Kalau bayiku udah gede dan membaca komentar itu, bisa saja sakit hatinya. Dan memangnya kalau punya anak cewek itu sudah ada jaminan surga-kah? apa ada riwayat dan dalil yang menyuruh kita untuk harus punya anak cewek atau harus punya anak cowok, misalnya? Waduh, mentang-mentang Allah ta'ala Maha Pemurah, Maha Pemberi, kita sering memaksa-maksa untuk memperoleh sesuatu sesuai keinginan kita). Juga tatkala sahabatku lainnya yang melahirkan kembali, dan anaknya malah cewek semua, "Selamat yah.... gak apa-apa, cewek lagi, ntar kalau hamil lagi, mungkin dapet cowok deh...hehehehe", atau kalimat, "Wow! ayahnya belum ada saingan!", padahal bisa saja diubah dengan kalimat yang lebih baik, "Wah...ayahnya paling ganteng di rumah dan dikelilingi para bidadari...hehehehe, semoga selalu berkah dan solid, amiin".
Menjaga anak-anak adalah tugas berat, mendekap & merawat anak cowok atau cewek itu sama berat, amanah-Nya...
Tak menyangka akan dimaknai berbeda bagi beberapa pembaca, namun tentu diriku amat bersyukur, Alhamdulillah menerima saran dan kritikan, sebab dengan hal itu merupakan bukti cinta sebagai saudara dalam ikatan ukhuwah di jalan-Nya, :-) tulisanku tentang "Berani Memaksa Allah?" ini dapat dibaca langsung di Oase Iman Eramuslim yah... :-)
Sependek pengalaman hidup dengan menemui ragam peristiwa didikan-Nya, saya amat sering berdo'a, "Ya Allah, limpahkanlah segala yang terbaik buat diri hamba, yang menjadikan hamba makin dekat dengan-Mu, makin mencintai-Mu dan tetap taat pada-Mu...". Amiin.
Wassalamu'alaykumwrb, Salam Ukhuwah dari Krakow! (^-^)