Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"Rezeki Anak-Anak"
Masih terasa suasana di Makkah dan Madinah, ketika di Kuwait dan KL juga #TrioKids sering memperoleh hadiah secara tak terduga. Bukan hanya mainan, permen, melainkan juga lembaran duit kertas. ~hehehe... sekarang karena sudah di Malaysia, 'back to Ringgit' yah!~
Ceritanya, pas sarapan di hotel tempo hari, Abu Hajj yang duduk di meja sebelah kami menyapa bang Azzam karena dari awal datang ke ruang sarapan, si abang menggendong adiknya dan melayani adiknya di meja makan. "Good boy, barokalloh!" Katanya seraya tersenyum.
Besoknya, ketemu lagi dengan beliau, terus beliau membagikan duit seringgit-seringgit kepada ketiga jagoan.
Barokalloh!
"Syukron jazzakumulloh abbah...", kata #Triokids (Beliau baca blog ini apa gak yah?! Hihihi....)
Dan ketika Zuhud menanti taxy di lobby siangnya, ada bapak-bapak yang gemes melihatnya mondar-mandir, terus si bapak itu mengeluarkan lembaran seringgit dan diberikan kepada anakku. Zuhud taunya itu buat dikipas-kipas, terus dikumpulin buat ditukar dengan es krim di kedai.
Pas sholat eidul adha juga nih, Zuhud tidur sehabis sholat (masih di gendongan ummi), ada ibu-ibu yang mendekat, "Nak bagi duit raye..." Katanya, subhanalloh...#Alhamdulillah
Rezeki-Nya memang maha luas, anak bayi yang tidur lelap pun bisa 'nambah tabungan' :-)) masya Allah!
Efek lain pas sering nerima lembaran dadakan, ketika melihat bang Sayyif punya dompet, Zuhud juga ngotot minta dikasih dompet, hehehehe...^_*
#Triokids saving :-)
"Rezeki Ummi&Abi Azzam"
Karena ada ombay di eidul-adha tahun ini, jadinya kita punya kesempatan 'berduaan' jalan keluar ;-)). Sekitar tiga kali kami pergi cari tempat-tempat makanan favorit waktu empat tahun yang lalu berada disini, pas sekalian nyari oleh-oleh buat keluarga di Palembang. (^_^)
Namanya berduaan yah, lebih gesit urusan belanjanya, malah gara-gara lewat di toko-toko tas, dan memang kami sedang mencari tas, pas pula lagi sale yeah! "A couple of limited coach" kami peroleh dengan diskon 50% :-D #Alhamdulillah
Terus lanjut ke kedai nasi lemak-minum teh tarik dan es sebentar, ngebungkus makanan di teppanyaki, dan ternyata pulangnya ada rezeki bertubi-tubi menghampiri... :-D
"Ini buat minum teh sore, bolu MERANTI medan, yang diimport teman #Indonesia dari tanah air kita..." ^_^ Pempek Palembang asli, ada 5 orang sisters di KL yang terbiasa menerima pesanan, ^_* thumbs up! Masih di hari-hari bulan dzulhijjah, #Alhamdulillah terasa berlimpah kurniaNya yang kami nikmati bersama keluarga. Tali silaturrahim tambah erat dengan sobat lama, juga banyaknya teman-teman baru yang (WNI) ada di Kuala Lumpur. "Tambah teman, tambah banyak rezeki ilmu pengetahuan, aamiin..." ;-))
Karena banyak sohib inilah, kian berlimpah lagi rizkillah, insya Allah, *kita membuktikannya sejak dulu, lho dear!*
Usai sholat Eid di Masjid muadz bin Jabal
Nengok sapi di hari raya kurban, juga berjumpa keluarga Nadiv di masjid, ^_^ Esok harinya pas ada kajian bapak-bapak, Mbak Renny 'kirim siomai Bandung' ke meja makan kami
:-), Alhamdulillah 'ala kulli hal...
Ini namanya "nasi goreng Peranakan-Penang"
Gule Pakis dari uni Aisyah, ^_^ terima kasih duhai tetangga... :-*
Makanan bukan dianggap hal istimewa bagi sebagian orang, namun buat keluarga kami berbeda. Kiriman makanan, oleh-oleh atau segala sesuatu hadiah dari sobat dan teman adalah hal yang amat spesial bagi kami. Tamu yang datang atau temu janji dengan sobat adalah nikmat kesempatan yang berharga, pahala silaturrahim dariNya amat besar, kami selalu memikirkan bahwa sobat atau teman yang berkunjung berarti telah mengorbankan waktu pribadinya buat 'kita yang disayangi', inilah salah satu hal yang mempererat persahabatan selama ini.
Di beberapa lokasi pindah, semisal selama berada di Krakow, Polandia, menu Indonesia tidak mudah didapat. Kami harus membeli di toko online Indo -di Jerman. Bumbu-bumbu kering tersedia di kedai-kedai asia (di pusat kota Krakow), namun tak terlalu lengkap. Memang ada renungan yang membuatku berpikir seperti ini, "Makanan kan bukanlah hal yang perlu dianggap problema besar. Kalau kangen dengan menu Indonesia, bisa tinggal beli bumbu, belanja kue-kue Indo ada di toko Jerman, pesan dua minggu---paket akan segera sampai, bahkan ada teh botol dan coklat khas indonesia, dll..."
Akan tetapi, suamiku berujar, "Hidup memang bukan untuk makan. Tetapi, hidupku akan jauh lebih bahagia jika melihat anak-anak dan istri gembira di saat menyantap makanan. Rasanya lega, tenang dan senaaaang sekali kalau melihat kalian makan dengan lahap..." Subhanalloh, 'sederhana kebahagiaannya', :-) beliau memang selalu memikirkan kebahagiaan anak-anak dan istrinya ^_^. Maka di KL ini, senang sekali beliau bertanya, "Mau makan apa kita hari ini, sayang?" Tampak sangat bersemangat. *maklumlah, kami di Krakow kan 'half-vegetarian' hehehehe...*
Begitu pula dengan 'hoby' berkirim makanan, ada banyak teman-teman yang sholeh/sholihat yang bahagia dan senang hatinya ketika melihat sobatnya mencicipi masakan atau makanan pemberiannya, ^_^ daku pun sedemikian, bahagia diri ini kala masakan sederhana yang kubuat dihabiskan oleh teman-teman atau sobat yang bertamu ke rumah. *kalau gak sempat masak sendiri, yah order aja... Tamunya juga kalau gak sempat makan, yah silakan bungkus aja... :-D*
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْناً، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوْعًا وَ لَأَنْ أَمْشِيْ مَعَ أَخٍ فِي حَاجَةٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا المَسْجِدِ ، ( يَعْنِي مَسْجِدُ النَبَوِي ) شَهْرًا
“…Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim, atau menjauhkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’ktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan…” (HR. Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 13646).
Allahu Akbar! Luar biasa, amalan yang tidak kita sangka besarnya, bahkan lebih besar daripada berdiam diri di masjid selama satu bulan untuk beribadah (i’tikaf) di Masjid Nabawi. Beliau katakan amalan menemani seorang muslim untuk ia tunaikan kebutuhannya, itu adalah amalan yang besar dan amalan yang agung. Mengapa? Karena menolong orang lain, menghilangkan rasa laparnya, mengatasi kesulitannya adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan amalan tersebut akan memberikan rasa kebahagian kepada para pelakunya. *jangan meremehkan hal ini* ;-)
(Daku jadi langsung bersujud syukur, mengingati sobat-sobat yang sudah banyak menolong di setiap perjalanan hidup kami, terutama masa terbaru adalah detik-detik ragam urusan di Poland dan Kuwait sebelum merasakan empuknya kasur setiba di KL, masya Allah sist Aisha, Fathin, Sakinah :-* ... Brother Abu Ridho sekeluarga, Ustadzah Latifa sekeluarga, brother Abu Rauf sekeluarga, bunda Kila sekeluarga, Ummu Saju, kak Fatma, dll, dsb... Semoga kalian semua menjadi penghuni istana-istana di syurgaNya atas segala keikhlasan kalian, aaamiin...)
Ya Allah, semoga kami semua senantiasa berhijrah dalam kebaikan, menuju keridhoanMu, aamiin Allahumma aamiin.
Barokallohu fiikum!
Salam Ukhuwah ^-^ ❤
Happy Busy, happy travelling! (^_^)
Tetap saling do'a yah^^
Jangan segan bersilaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh... :-)
3 comments:
Subhanallah indahnya silaturahmi, indahnya berbagi :)
Alhamdulillah yah bu selalu diberikan rejeki dari Allah
Semoga Allah akan selalu memberikan rejeki dan nikmat lainnya kepada ibu
salam kenal
Assalamu'alaykum wrwb,
Dear Sister Titi, Sist Rizka, :-* subhanalloh walhamdulillah... Daku brtambah lagi rezeki nih, yaitu rezeki persahabatan dari kalian ^-^.
Barokalloh yah! Smoga Allah SWT pun melimpahkan nikmat rezeki berlipat ganda kepada Sist Titi dan Sist Rizka sekeluarga, termasuk memudahkan segala urusan dalam keseharian kalian, aamiin yaa Robb... :-*
Salam kenal juga, salam ukhuwah (^-^)
-Ry-
Post a Comment