Photobucket

Wednesday, May 28, 2008

"PDAM PALEMBANG BUKAN CUMAN BANYUNYO KOTOR!!!" : CURHAT TERBUKA BUAT YANG ANTI KORUPSI

Kepada Yang Terhormat Bapak Eddy Santana walikota Palembang, Bapak Umar (yang ngakunya team leader "Sweeping PDAM" ), bapak-bapak polisi yang jadi bodyguard "sweeping PDAM PALEMBANG", bapak-bapak, ibu-ibu jajaran Pemda Palembang, special banget buat Team KPK...
MASIHKAH ADA KEPEDULIAN PADA MASYARAKAT PALEMBANG.....?

Hari ini rasanya jantungku berhenti berdetak! Aku mendengar cerita kakakku via handphone...

"pagi itu orang tua kami yg sudah pensiun mulai membuka warung kecilnya seperti biasa. setelah menata stoples2, membersihkan meja dari debu, ibu menyapu lantai teras, sementara bapak membersihkan motor bututnya. tidak disangka, beberapa menit kemudian, datanglah 6 orang berpakaian PDAM PALEMBANG, beserta 3 Orang Polisi, dengan kasarnya "mendorong pintu pagar" rumah dan menghampiri bapak.
'ada apa ini?' tanya bapak. Mereka (seperti sedang menjalankan sebuah skenario,ckckck...) menunjuk kran air yg ada di teras rumah kami, kran itu sudah ada sejak rumah ini dibangun. Kran itu airnya "mampet", cuma netes setetes demi setetes, sama mampetnya dengan aliran air PDAM PALEMBANG yang hidupnya cuma 2 atau 3 hari sekali (itu pun malam hari jadi kalo' mau nungguin air hidup, harus begadang)!!! Biasanya bapak dan ibu memasang ember di bawah kran, supaya airnya tidak mubazir, dan bila embernya penuh---dipergunakan untuk menyiram tanaman bunga, :)
Salah seorang berpakaian PDAM berkata, 'pak, itu kran melanggar aturan!'. 'kami dari "sweeping team, dari PDAM PALEMBANG", sambung mereka.
'saya tidak tau, itu kran udah dari dulu...biasanya orang PDAM yg ngecek air, gak bilang apa2...' bapak berkata. Bapak agak panik. bagaimana tidak, 9 orang ini "kliatan banget menjalankan skenario"---entah siapa sutradaranya... Bapak agak panik, memang begitulah bapak, kalo' berurusan dengan orang berseragam, biasanya agak gimanaaa gitu...maklumlah, kan udah tua...
Kakak saya yang mendengar suara2 polisi yang kenceng(banget), keluar. setelah dijelaskan dengan asal2an oleh (yg katanya) orang PDAM itu, bahwa kran air itu melanggar hukum, terjadilah perang mulut. kakakku bilang, 'melanggar hukum apanya pak... ini dah puluhan tahun sejak rumah dibangun, bapak ibu kami cuma taunya semua urusan air bayar sama orang PDAM...'. jawab orang itu, 'ooooh... jadi nyalahin orang PDAM, kran yang ini gak masuk meteran nih...?'.
'mana kami tau...? cabut aja, pak. tutup aja. toh memang gak hidup, airnya netes2 aja dikit, jadi dipake buat siram2 kembang. gak seberapa tuh pak, paling2 berapa milimeter kubik!', agak emosian nih kakakku.
bapak2 polisi itu kliatan ngancam2, ada yg berbisik, "wah harus diringkus nih...". Trus terang, sebagai warga negara yg baik (skaligus hamba2 Allah yg sholeh, amiiin...), bapak dan ibu dan keluargaku belum pernah "berurusan" dengan orang2 beginian. Saat kejadian itu, tentu seisi rumah panik. lha, ada "9 orang perampok", gimana gak panik!!!
Perang mulut terjadi antara kakak dan bapak2 "team sweeping PDAM PALEMBANG" itu, sedangkan bapak dan ibuku yang sudah tua, diam melongo dengan jantung berdegup tentunya.
AKHIRNYA, UUD (UJUNG-UJUNGNYA DUIT!!!), bapak2 polisi bilang, "nih dendanya bisa sepuluh juta pak!". Ya Allah, makhluk Mu yang bernama polisi ini manusia bukan seeeh? dia ngomong gitu dengan SOK nya di depan bapak yang sudah pensiunan...isi dompetnya cuma cukup membeli 2 liter bensin motor bututnya! Masya Allah...
Meteran dan pipa PDAM milik bapak-ibu diangkut ke atas mobil mereka ini...
Lanjut lagi, "skenario" dijalankan, orang PDAM membisikkan ibu, 'bu, kalo' urusan kita bawa ke kantor, sekian juta nih bu...', katanya. ibuku dimintai menunjukkan kwitansi2 bayaran PDAM, sialnya slip2 yg terbaru belum ketemu (padahal yg terbaru itu bayaran air sampe2 200 rebu), yang ketemu adalah slip2 lama yg bayarnya sekitar 20-55 rebu-an... :( Bertambah senanglah bapak2 (yg ngakunya) "team Sweeping PDAM PALEMBANG" ini, karena nampak jelas "skenario mereka" BERHASIL MULUS!
Maka, dengan "menghancurkan perasaan" bapak dan ibu, mereka minta "pelicin"
sekian juta!!! "9 orang perampok" ini tidak peduli pelotot-pelotot malah tuh matanya, walau disindir oleh kakak dengan berkata, "orang dah tua, pak...gak punya uang sebanyak itu..." (seharusnya khan, kalo' orang gak tau, ditutup aja pipa kran itu,selesai... atau kalo' pun denda, paling2 cuma beberapa puluh ribu rupiah!).
Pokoknya wahai pembaca, bapak dan ibu memecahkan celengan hasil warung mereka, ditambah gaji kakak yang tak seberapa, dicukupkan untuk memenuhi permintaan "9 orang ini" yg katanya Polisi dan "Team Sweeping PDAM PALEMBANG"!
Uang itu sangat besar artinya bagi mereka, wong hasil warung kecil itu aja cuma sepuluh-dua puluh ribu rupiah per hari laba bersihnya... Tapi entah kenapa hari itu "Team Sweeping PDAM PALEMBANG" 6 orang dan polisi 3 orang tersebut telah berhasil menjalankan skenario mereka dengan baik di rumah bapak-ibu! Sekali lagi, siapakah sutradaranya...?
Setelah uang diserahkan (dengan tidak ikhlas, tidak redho'...), pipa dan meteran PDAM dipasang lagi oleh "Team Sweeping PDAM PALEMBANG" ini, dan saat mereka pergi dari rumah, barulah bapak dan ibu duduk dengan tenang dan berpikir, kakak pun mulai terpikirkan, 'ini orang2 resmi dari PDAM atau gak yah? atau memang bareng2 polisinya lagi cari duit...?' Sedangkan kantor koramil gede berada beberapa meter dari rumah bapak-ibu, so pasti tuh orang2 koramil liat2 tuh polisi!

Pokoknya, yg jelas, Uang itu adalah UANG HARAM!!! terserah apakah 9 orang itu adalah benar2 team PDAM PALEMBANG dan Polisi, atau Bukan, yg jelas bagiku "9 Orang itu adalah PERAMPOK!!!" Dengan "skenario" indah mereka MERAMPOK Bapak-ibu yg warga sipil---gak ngerti apa2...Apakah bapak-bapak dan ibu2 KPK "mendiamkan" kasus seperti ini???
Usut PDAM!!! Duhai bapak Wali kota Palembang Eddy Santana, apakah anda tega diam saja melihat kasus seperti ini di lokasi kepemimpinan anda? Anda harus malu... Makin banyak perampok di Palembang yang jadi Polisi! Malah anak2 bandel yg "doyan narkoba" bisa jadi Polisi asal "pelicinnya" gede! Di mana keadilan di PALEMBANG??? Dimana Keadilan di INDONESIA??? Kapan Indonesia BEBAS dari PERAMPOK (alias KORUPTOR)??? KAPAN ??? KAPAN!!!
Saya sampaikan kepada pembaca semua, uang hasil rampokan 9 orang (yg katanya) "anggota team sweeping PDAM PALEMBANG" dan POLISI itu tentunya tidak akan jadi darah-daging bagi pertumbuhan anak2 mereka (kalo' dibelikan makanan buat anak2nya....). Makanlah uang itu seperti kalian makan bangkai tikus! minumlah uang itu seperti kalian minum air got atau air septic-tank! Naudzubillahi mindzalik!!!"


Woooi "9 PERAMPOK", YANG KAMU RAMPOK ITU adalah Hamba Allah yang qona'ah... ;)
Cuma Allah SWT Sang Maha Adil, saya yakin bapak-ibu saat ini sudah bisa tenang, walau makan lauk-pauk sederhana yang penting halal. Semoga Allah SWT melimpahkan taufik-hidayahNya selalu kepada kita semua, dan "9 perampok" itu segera bertaubat dan terbuka hatinya untuk memperbaiki diri...amiin ya Robbal 'alamiiin...

Good luck all!

12 comments:

Anonymous said...

wah, kayak pas baca disini yah... syereeeeem.....

Anonymous said...

Yooooo... memang pejabat-polisi-pemerintah besak awak galo! banyak kelakar be pas kampanye, wong kecik tetep miskin! nerako galo isi perutnyo! mako kito dak usah balik ke musi lagi, besak2i doso be...
sabar2 yo, yuk... :)

Anonymous said...

sabar bu'...
pasti azab Allah menimpa orang2 yg gemar merampas hak sesamanya...pasti!

Anonymous said...

ummi cantik, seru nian critonyo tuh...
memang sih, waktu kejadian kami di rumah jadi deg2an panik...:p

biarlah mi, khan memang "9 perampok" itu idak ngerti doso, nerako, apolagi akhirat...cak kato wong bijak, harga diri mereka2 penjahat tuh terletak di kotoran2 yg keluar lewat anus mereka tu la!

"bandit2" macem itu tu tobatnyo gek kagek nungguin tsunami...

yg penting kito tetap jadi warga negara yg baek, mi... nak ancur, ancurlah wong...pasti la gondok jugo baco ini wong2 tuh, wakakakaka... :))

lam chayaaaaaaank, :)

Anggana said...

:)
kamu khan udah banyak merasakan "dirampas hak" oleh para penjahat, say... dan kamu juga udah lihat balasan2 Allah SWT yg selalu setimpal. pasti ini tanda2 besok kamu dan keluarga bakalan dapetin kebaikan yg lebih berlipat ganda lagi, so...keep smile, :)

^-^

Anonymous said...

memang serba susah jadi rakyat... makin hari makin melarat... enakan tuh konglomerat... tapi entah kalu besok jadi mayat...

uMiNa sYaMiL BeR-sToRy said...

Duh..geregetan plus ikut gemes bacanya. Soalnya Bapakku pernah juga tiba2 didatengin orang2 PLN buat sweeping listrik2 ga bener. Diatas atep ada kabel yang ga nyambung ke meteran,udah bilang mau di denda macem2.Bapakku sama sekali ga ngerasa ngambil listrik ilegal. Setelah adu mulut n beberapa kali di cek, taunya tu kabel adlh kabel lama yang dulu diputus krn rusak n bapakku ganti sendiri (ga pake kabel resmi PLN)krn lama kalo nunggu orang PLN n ujung2nya jadi mahal ongkosnya. Udah didatengin polisi yang tolak pinggang,dituduh macem2...huffff. Pliss deh , rakyat tuh udah susah ,jangan makin didzolimi sama sesama rakyat juga.Sabar mi, Allah ajah deh yang membalas. uMMiNa sYaMiL

Anonymous said...

jangan sedih lagi yah mi, ai juga ngerti "gemes bangeeet" deh ummi, gimana ummi mo' cinta tanah air, kalo' saban hari ndenger tanah air kita jueleeek mlulu britanya...hiks...
teruslah jadi pahlawan mi! ai dah bakar2 "komporna" disini biar gondok tuh rampok!

luv yu ya,
^^ ;)

bidadari_Azzam said...

@all,
iya, ati2 banget deh, kita harus ati2... makin naek BBM, makin banyak "oknum mo' nyatut2 uang rakyat"!!!
sedih... makin miris liat keadaan bangsa bgini... makin enggan pulang ke negeri koruptor ini, sedih.. :( hiks, :(

btw, memang iya, bukan cuma PDAM, PLN, dan layanan publik lain pun sama! Sering terjadi hal seperti ini, mendzolimi rakyat kecil tanpa memahami besok lusa mereka bakalan sengsara masuk kubur... naudzubillah... Lindungi kami Ya Allah...

Anonymous said...

di provinsi mana saja sama, selalu banyak banditnya. begitu kan prend ?

Anonymous said...

merinding gw baca kalimat2 akhirmu, neng...
sing sabar, y... :)

Anonymous said...

Hmmmmm, cerinta bagus, mengalir bagaikan air, gua senang bacanya, nggak bosan.
Tapiii, di ending ceritanya kelihatan karakter si penulis, emosi-nya keluar juga ternyata, ampe air selokan diba-bawa segala.
Heheheh., det is mai persepsi onli. maap kalo salah.

By:http://kita-kita.blogs.friendster.com/kitakita/