Photobucket

Friday, March 30, 2012

Syukur Kepada-Mu Adalah Segalanya




Assalamu'alaykum...


Dari link Oase Iman-Eramuslim, Oleh bidadari_Azzam

Sahabatku berbagi resah dan sejumput kekesalan

Tentang hari pernikahan yang harus dibatalkan

Tentang penundaan mimpi dan harapan

Jua tentang perihnya nurani dan ragam kepedihan



Kuceritakan sebuah kisah dari seorang saudariku,

Duhai teman, dengarlah berita ini

Suatu kali ada tetanggaku yang sudah tua,

Ia seorang wanita, kala terbangun di pagi hari,

Ia menatap cermin dan hanya melihat tiga helai rambut di kepalanya!

Yah, katanya, “Kurasa aku dapat mengepang rambut hari ini"

Ia sisir dan kepang rambutnya

Alangkah indah hari itu


Kemudian keesokan harinya ia terbangun pada pagi hari

Lalu menatap cermin dan hanya menemukan dua helai rambut di kepalanya!

Ia tersenyum dan berkata, “Saya rasa akan lebih mudah menyisirnya”

Hari itu lebih indah dari hari kemarin baginya


Keesokan harinya ia terbangun dari lelapnya tidur

Pagi itu ia melihat cermin

Dan hanya menemukan sehelai rambut di kepalanya!

“Wow, akan kusisir seperti ekor kuda”, ia gembira dan tetap tersenyum

Hari itu amat jauh lebih menyenangkan dari hari kemarin baginya

Ia seorang wanita, baru saja sembuh dari sakit

Baru saja kehilangan anak dan suami akibat suatu bencana

Dan baru saja berbagi arti sebuah kesyukuran



Keesokan harinya ia terbangun di pagi indah,

Ia melihat ke cermin dan tersenyum

Padahal tidak ada sehelai rambut di kepalanya!

“Ya!”, ia berseru,

"Saya tidak perlu menyisir rambut hari ini!”

Alhamdulillah, hari itu terasa paling istimewa baginya

Ia memiliki waktu lebih banyak untuk bersujud kepada Sang Pencipta

Waktu nan lebih bermakna dibandingkan dengan pikiran tentang menyisir rambutnya


Sahabatku, tataplah cermin pula

Kita lebih beruntung dari pada sosok wanita yang kuceritakan itu

Negerimu aman dan jauh dari laga pertempuran

Jika hatimu gundah atau bergejolak emosi diri

Merenunglah tentang seorang wanita tanpa sehelai mahkota di kepala

Ingatkan jiwa kita bahwa problema di hadapan hanyalah setitik ujian

Obatnya tak lain adalah syukur kepada-Nya

Pagi ini kita bangun dengan ceria dan bersiap diuji kembali



Sahabatku, ketika kita bicara cinta dan simpati

Kita sering bertumpu pada penilaian manusia

Padahal dalam kalbu ini kita berikrar

Bahwa syukur kepada Ilahi adalah solusi

Memuji-Nya tak sekedar beroleh simpati sejati

Melainkan berbuah ketenangan hati

Menularkan inspirasi

Serta cahaya terang motivasi


Kembalilah tersenyum saat ini juga

Jangan biarkan dirimu makin terpuruk dalam duka



Kita optimalkan usaha dan tegar dalam merajut cita

Bangun kembali asa, duhai teman!

Untailah do’a dalam sujud panjang beriring istighfar

Ungkapkan pujian pada Robb kita, “Syukur Kepada-Mu Adalah Segalanya”



Buat sahabat-sahabatku di ‘medan juang’ yang berbeda-beda, Allah SWT Maha Tahu segala hal yang terbaik buat kita, wallohu’alam.


(bidadari_Azzam, Salam Ukhuwah dari @Krakow, jelang sore, 19 maret 2012)

:-) twitter @bidadari_azzam

Tuesday, March 13, 2012

Sekuntum Rasa Ikhlas

foto : menu sederhana di atas meja makan sewaktu kami baru tiba di Jakarta, hehehe, banyakan sambalnya...


Bismillahi walhamdulillah.La ilaha illallahu Muhammadur-Rasulullah. Sabar ketika melihat kemaksiatan atau tatkala menjadi korban dalam suatu kemaksiatan adalah suatu sikap yang tak mudah dilakukan, kecuali bagi hamba-hamba-Nya nan terus-menerus dilimpahkan pertolongan serta derasnya energi positif beriring kata ikhlas.

Akhir tahun 2005 saya pernah mengorder teralis (untuk pintu& jendela) yang sederhana, Mang Adit yang punya usaha pemesanan teralis itu langsung menentukan harga, dan meminta uang panjar dua pertiga dari total harga pemesanan. Pembuatan teralis itu amat molor dari jadwal, dan ketika sudah jadi pun, hasilnya tak sesuai dengan yang dibayangkan atau contoh gambar teralis sewaktu proses pemesanan. Mang Adit dan satu pegawainya memasang teralis dengan tak rapi pula. Sempat ia tampak cemberut karena ditolak permintaannya yang ke sekian kali, yaitu minta uang rokok dan tambahan ongkos bensin, jelas sudah pelanggaran janjinya.

Dana pembayaran teralis itu tetap kami lunasi meskipun harus memanggil tenaga upah lain agar merapikan posisinya. Mang Adit yang tokonya berada dekat dengan komplek perumahan kami, ternyata memang berada dalam penghujung nasib menuju kebangkrutan. Dana hasil pembayaran terakhir itu justru dipergunakannya untuk balik kampung, menyisakan utang urusan operasional kedai tersebut dan janji kepada konsumen lain pun terabaikan.


Para konsumen Mang Adit yang tadinya merasa sebal, jengkel dan bersumpah serapah, mau mengkritisi ulah Mang Adit tetapi si pelaku sudah kabur ke kampungnya, kalau mau lapor polisi malah akan keluar tambahan dana, pada titik tertentu berjalannya waktu, akhirnya berkata, “Yaaah, kita memang harus ikhlas. Rezeki kan sudah diatur Allah, pasti nanti banyak ganti rezeki lainnya, insya Allah….”. Tak mudah mengaliri hati dengan rasa ikhlas nan tulus jika kita masih menghitung sekian remuk redam capek raga bekerja keras kala memperoleh lembaran rupiah buat nafkah keluarga. Maka tak heran jika banyak peristiwa penyimpangan amanat seperti di atas menyebabkan renggang bahkan putusnya sebuah ikatan pertemanan. Naudzubillahi minzaliik.

Contoh lebih mengangetkan lagi hal yang dialami Mbak Bening, ia mengorder kue kecil alias ‘jajanan pasar’ kepada ibu senior tetangganya sendiri, Jeng Tati. Kue muih itu rencananya akan disajikan pada acara majelis taklim sore di rumahnya. Sebut saja orderan kue hanya membayarkan uang sejumlah tiga ratus lima puluh ribu rupiah.

Lanjutkan bacanya di link Oase Iman-Eramuslim yah :-)

Penyimpangan amanat hampir selalunya dikarenakan urusan perut....naudzubillahiminzaliik...

Barokalloh.... Salam ukhuwah dari Krakow ^^

Monday, March 12, 2012

Secarik Kenangan di Markas Eramuslim :-D







Sependek usia hidup, baru kali ini kami sekeluarga memperoleh kesempatan membuat dan memakai batik dalam suatu acara :-)
Terima kasih yah bunda atas pertolongan menjahit busana batik kita, (^-^)


Syukron jazzakumulloh khoiru jazza buat teman-teman tim keren eramuslim atas bingkisannya, atas jamuan pastel-kue sus-dll khas jajanan pasar Indonesia, atas keramah-tamahan dan segala dukungan serta iringan do'a... Semoga Allah ta'ala menjaga ikatan ukhuwah ini dan senantiasa memberkahi hari-hari kita, aamiiin ya Robbal'alamiin.

*langsung kangeeen lagi*

Friday, March 9, 2012

Menikmati Sepotong Perjalanan




Jika suatu masa
Ada tapak nan keletihan
Terasa berat cabaran
Pun terjalnya perjalanan
Dalam tiap episode di belantara
Kepada siapa kita dapat menumpahkan asa
Kepada siapa kita bisa curahkan aduan
Kepada siapa kita mohon pertolongan
Tak sesiapa, kecuali Sang Maha Penolong
Sang Maha Pengatur Perjalanan
Hanya Dia-lah sebagai sandaran
Dia-lah Sang Maha Meneguhkan Kalbu
Agar kian kokoh menjelajahi bebatuan bumi
Setiap jengkal peristiwa hari indah ini



“Bwahahaha…. Bisa aja kamu becandanye…. Hehehehe”, celoteh itu terdengar nyaring, juga kalimat lainnya, “Cepetaaan! Passportnya jangan sampai hilang yak! Pegangnya kuat-kuat! hehehe”, sradak-sruduk empil-empilan, ‘nyomot barisan yang seharusnya antri’ serta bawaan kantong-kantong plastik besar atau kardus yang ikatannya kadang tak beraturan, di Dubai kala kami transit dari Austria, suasana sedikit berbeda itu terlihat mengundang senyum, hiruk pikuk antrian para TKI dan TKW Indonesia, jumlahnya ratusan menumpuk di berbagai sudut gerbang ruang tunggu, dan meskipun banyak yang bercakap-cakap, teman mereka lainnya bisa tertidur pulas atau hanya sekedar selonjoran di lantai.

Sesekali kupandangi wajah-wajah saudara sebangsa setanah air tersebut tatkala berjalan untuk antrian memasuki pesawat, ada yang tersenyum riang, ada yang melongo kebingungan, ada yang mondar-mandir lincah seraya memencet ponsel, ada yang sibuk memelototi dokumen yang dibawanya seraya melihat-lihat dokumen temannya, ada pula yang matanya terus mencari celah agar bisa menyerobot garis antrian. Sikap dan celoteh mereka tentu menampilkan karakter dan latar belakang masing-masing.

.... itu adalah cerita perjalanan mudik kami (awal tahun 2012), silakan lanjutannya baca di sini yah : Oase Iman-Eramuslim link

Salam Ukhuwah dari Krakow! :-)

Thursday, March 8, 2012

Catatan Cinta-Nya di Krakow

Bismillahi walhamdulillah...La ilaha 'illallahu Muhammadur-Rasulullah

Dengan kerendahan hati, saya ucapkan syukron jazilan wa jazzakumulloh khoiru jazza atas tulusnya bantuan dan dukungan sahabat semua yang telah bekerja sama dalam mewujudkan persembahan buku ini kepada masyarakat muslim Indonesia :-)



Alhamdulillahi robbil 'alamiin, Semoga Allahu ta'ala memberkahi dan meridhoi langkah kita, aamiin.

Salam Ukhuwah dari Krakow, silakan join di page baru ini :-)

Saturday, March 3, 2012

Baru Pulang Mudik :-)

Assalamu'alaykumwrwb.... Alhamdulillah kami sekeluarga sudah kembali berada di Krakow seusai mudik ke tanah air dengan ragam pengalaman seru di perjalanan dan acara-acara silaturrahim yang menyenangkan, :-)

Koneksi internet di bumi pertiwi amat lemot bin lelet sehingga tidak memungkinkan untuk meng-update blog, :-D

Syukron jazzakumulloh khoiru jazza atas segala do'a, atas email dan saran, serta atas lemparan bejibun spams di halaman blog ini, hehehe....

Barokalloh, semoga kita senantiasa dilimpahkan-Nya ilmu pengetahuan dalam balutan keteguhan iman dan Islam, amiin...

Salam Ukhuwah ^^