Photobucket

Saturday, August 25, 2012

Suasana Awal Syawal (Hari Raya 1433 Hijriyyah)

Bismillah walhamdulillah...

(dapat foto langsung dari TKP dan sahabatku di kota lain, :-D)

Happy Iedul Fitri 1433 Hijriyyah

Allahu Akbar 3x La ilaha ilallah huwallahu Akbar Allahuakbar walillahilhamdu ..

Eidul Fitri in Krakow

Sisters Krakow

Eidul Fitri in Gaza

Eidul Fiitri 1433 H in Florida USA

Eidul Fitri 1433 H in New Orleans

Eidul Fitri in London- Regents Park

Eidul Fitri in Warszawa

Eidul Fitri in New Jersey-USA

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صِيَامَنَا وَ صِيَامَكُمْ

Salam Ukhuwah dari Krakow ^^, Barokallohu fiikum :-)

Thursday, August 16, 2012

Secarik Do'aku di Penghujung Ramadhan 1433 H

Bismillah walhamdulillah...



:-) Oh, Allah... Ya Allah... Semakin kuat rasa cinta kepadaMu, Mohon kelak kami meninggalkan dunia ini dalam keadaan khusnul khotimah, ya Allah...

❤ Ya Allah, beberapa hari ini kami kian sedih karena akan ditinggalkan ramadhanMu, pelajaran-pelajaran hidup tak pernah usai hingga menutup mata...

Tiga orang sahabat didahului bayi-bayi mereka, balita suci itu telah berselimut tanah pekuburan, tersenyum dalam rengkuhanNya, meninggalkan kefanaan dunia yang baru saja disinggahi,

Ya Allah, sungguh orang tua mereka adalah hamba-hamba pilihanMu yang Engkau amanahi para penghuni syurga, yang Engkau curahkan kesabaran ekstra, limpahkanlah samudera keikhlasan bagi keluarga yang ditinggalkan, ya Robb...


Sementara tiga sahabat lainnya tengah memperoleh ujian kebahagiaan, bayi-bayi penerus generasi baru saja lahir, menghapus keringat dan air mata lelah sang ibunda yang bersusah-payah menjalani kehamilan, masa kontraksi hingga masa mengeluarkan kepala mungil yang membuat semua organ dan urat-urat dalam tubuh merasakan keperihan luar biasa, subhanalloh! Satu langkah perjuangan, &selanjutnya...Selamat menyusui, selamat merawat dan semangat mendidik, yah bu-ibu'...

Sungguh, kita semua memang fana, kita lahir--mampir sementara dan menuju tempat yang sama--tanah!
Kita adalah calon-calon jenazah, yang berjuang membekali diri untuk kehidupan di akhirat nanti.


(Dengan berita dari sahabat-sahabatku itu, kian erat kupeluk tiga jagoanku seraya kuciumi satu-persatu.... Sehingga suamiku pun ikut haru.... "Nak... suatu hari nanti, kalian punya kehidupan sendiri... dan ibumu ini tak tau, berapa lama akan mendampingi kalian... Kita harus bersyukur akan kebersamaan yang menjadikan hari-hari kita amat bahagia, inilah berkah Allah Yang Maha Kuasa, bersyukur itu setiap saat, setiap detik, dengan berusaha tetap berada di jalan kebenaran, kita pernah kehilangan 'Kak Nabila di perut UMMi', dan kita tidak tau ...selanjutnya siapa yang menyusul...." :-| hiks....) ❤

Maaf lahir bathin yah teman-teman, semoga sisa usia kita kian bermakna di hadapanNYA, aamiin...

-Penghujung Ramadhan 1433 H-

Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ

“Apabila Allah menghendaki kebaikan atas hamba-Nya, maka Dia memperkerjakannya?” Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana Allah memperkerjakannya?’ Beliau menjawab, ”Allah memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum kematiannya.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, Imam al-Hakim menshahihkannya dalam al-Mustadrak. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Al-Shahihah, no. 1334)

Doa Supaya Diwafatkan Husnul Khatimah

Sangat banyak doa yang diabadikan Al-Qur’an dan sunnah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam yang bermakna permintaan agar akhir hayat husnul khatimah ;

1. Doa agar diwafatkan di atas Islam,

- Doa Nabi Yusuf 'alaihis salam:

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101)

- Doa tukang sihir Fir’an yang telah bertaubat,

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)

2. Doa diteguhkan di atas hidayah,

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran: 8)

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu." (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)

3. Doa agar diselamatkan dari godaan setan saat mengalami sakaratul maut.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَمِّ وَالْحَرِيقِ وَالْغَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَنْ أُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

“Ya Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, terbunuh dalam kondisi murtad dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: no. 1282)

Makna berlindung dari penyesatan syetan ketika datang kematian adalah dikuasai olehnya ketika berpisah dari dunia sehingga setan berhasil menyesatkannya, menghalanginya dari taubat, menghambatnya dari memperbaiki dirinya dan meninggalkan kezaliman yang telah diperbuat sebelumnya. Atau menjadikannya putus asa dari rahmat Allah, membenci kematian dan berat meninggalkan dunia sehingga dia tidak ridha dengan ketentuan Allah padanya berupa kematian dan berpindah ke negeri akhirat. Akibatnya dia mengakhiri hidupnya dengan keburukan dan bertemu Allah dalam kondisi murka kepadanya. (Disarikan dari keterangan Imam al-Khathabi dalam Hasyiyah al-Suyuthi).-source voaislam

Salam Ukhuwah dari Krakow, Barokallohu fiikum... ❤

Wednesday, August 8, 2012

Tentang Seorang Bapak... kangen bapak? ;-)

Assalamu'alaikumWrWb...
Kalau brothers and sisters sering kangen gak dgn Papa...? Atau Ayah, atau Bapak ?

Love father every day... ❤

Cerita teman kita berikut ini, pengobat kangen yang "gue banget".....

Bapakku is the best, kangen selalu dgn segala perhatian beliau. Beliau punya 4 anak cewek, sekarang udah jadi emak-emak semua. Ketika menikahkan kami, selalu menitikkan air mata. Dan kata mamaku, sebelum acara akad nikah, selalunya bapak meriang dan gak bisa tidur malam, menangis lamaaa seraya berbaring di bantalnya. wuaaaargh, jadi tambah kangeeen.

Bapakku yang selalu beliin coklat dan ngasih surprise kalo' aq dirawat di RS dulu pas masa kecil, bapakku juga nyediain jasa antar-jemput kemana2, berusaha sekuat tenaga "mengabulkan" keinginan putra-putrinya, dan memang tegas banget memegang prinsipnya. wuaaargh... tambah kangeeen, bapaaaaak....

Kesamaanku dengan si mbakyu yang nyindir di cerita adalah bahwa bapakku memang amat mengkhawatirkan anak-anaknya... Sehingga daku sadar, takdirNya bahwa anak-anak beliau kudu berada di luar kota& luar negeri merupakan ujian besar buat bapak, beliau tuh pingin banget 'anak cucu berkumpul semua' deketan rumahnya kayak di daerah-daerah Jawa, tapi cita yang satu itu memang bablas tiada sisa...

Bapak harus merelakan anak-anaknya tersebar merantau dengan lapang dada dan berusaha ikhlas...

Paling patut kusyukuri tentang kehidupan masa kecil &remaja kami yang memiliki ortu tegas, kami anak-anak perempuan, gak boleh keluar malam---apapun alasannya! Terutama keluar komplek perumahan, :-)hal ini yang berbeda dengan sharing kisah di bawah ini...

Berterima kasihlah dengan sosok bapak kita, teman-teman...

-sorry jadi mellow, Ry-

Sosok Seorang Ayah bagi Anak Perempuannya


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya......Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya", Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang". Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!". Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja .... Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!". Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.... Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir... Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut....Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu .. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa" Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti....Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa :)
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...Papa harus melepasmu di bandara.Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang". Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : " Tidak.... Tidak bisa!" Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Papa tahu.... Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan akhirnya....Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia.... Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk... Dengan rambut yang telah dan semakin memutih... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... Papa telah menyelesaikan tugasnya.... Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat... Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal

Sent from my BlackBerry®



smoga bermanfaat....


Terima kasih Bapak...

Izinkan daku menjadi sekuntum bunga,
Yang dihiasi dengan kelopak akhlaq mulia,
Harum wanginya dengan ilmu agama,
Cantiknya karena iman dan taqwa,

Namun keindahan zahirnya ku simpan rapi,
Biar menjadi rahasia yang kekal abadi,
Bukan perhatian mata ajnabi,
Yang menjadi puncak fitnah hati,

Ya Allah,
Timbulkanlah duri-duri nan memagari diri,
Agar diriku terpelihara dari noda duniawi,
Yang akan menghilangkan keharuman sejati,
Yang akan memudarkan kecantikan diri...
Jadikan hamba mujahidah sejati...


Saturday, August 4, 2012

Kunci Bahagia ❤



Assalamu'alaykum Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, Ramadhan adalah bulan istimewa. Di negeri kita, perubahan besar segera terjadi dan kita rasakan di bulan Ramadhan ini. Tiba-tiba suasana menjadi lebih relijius. Tiba-tiba iklim agamis menyelimuti masyarakat kita. Bahkan sampai pada acara TV dan iklan. Bahkan sampai pada artis dan selebritis yang mendadak menutup kepala.





Di masyarakat, pengajian menjadi marak. Kebaikan menjadi mendominasi, dan kemaksiatan terusir pergi. Seakan-akan kondisi ini menggambarkan hadits Rasulullah SAW:

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila telah masuk bulan Ramadhan, terbukalah pintu-pintu surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan pun terbelenggu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, Iklim agamis ini, akankah kembali menjadi sekedar rutinitas saja : hanya berlaku satu bulan saat Ramadhan kemudian nantinya ia akan berganti, kembali seperti bulan-bulan sebelum Ramadhan tiba? Kita mungkin tidak bisa memaksa orang lain atau menuntut masyarakat kita secara makro untuk mempertahankannya. Namun, kita sebagai pribadi bisa memulainya dengan mengubah dan memperbaiki diri kita. Ibda' binafsik. Mulailah dari dirimu.

Iklim agamis pada bulan Ramadhan ini, sesungguhya adalah momentum yang tepat bagi kita untuk membuat hidup kita berubah, menuju Islam yang kaffah. Ramadhan menghadirkan suasana yang kondusif bagi kita untuk lebih dekat kepada Allah dan mengamalkan Islam lebih dalam, tinggal bagaimana hal itu kita optimalkan, kita jaga dan kita kembangkan di luar Ramadhan nanti. Ramadhan, adalah kesempatan emas bagi kita untuk berupaya menerapkan Islam kaffah, kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Islam kaffah, yang artinya adalah ber-Islam secara total, tidak setengah-setengah, merupakan perintah dari Allah SWT. Seorang Muslim diseru Allah untuk mengarah ke sana.


Allah SWT berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara kaffah dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah syetan. Sesunggungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah : 208)

Masuk Islam secara kaffah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah masuk Islam secara keseluruhan. Menyeluruh, bukan setengah-setengah.

Ibnu Abbas menuturkan bahwa asbabun nuzul QS. Al Baqarah ayat 208 ini terkait dengan Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya, mantan Yahudi yang telah masuk Islam. Mereka telah beriman kepada Nabi Muhammad SAW dan syariat Islam yang dibawa beliau, akan tetapi tetap mempertahankan keyakinan mereka kepada sebagian syariat Nabi Musa AS. Misalnya, mereka tetap menghormati dan mengagungkan hari Sabtu serta membenci daging dan susu unta. Hal ini telah diingkari oleh shahabat-shahabat Rasulullah SAW lainnya. Abdulah bin Salam dan kawan-kawannya berkata kepada Nabi SAW, "Sesungguhnya Taurat adalah kitabullah. Maka biarkanlah kami mengamalkannya". Setelah itu, turunlah firman Allah tersebut.

Imam Qurthubi menjelaskan bahwa lafadz kaaffah adalah sebagai haal (penjelasan keadaan) dari lafadz "al-silmi" atau dari dlomir "mu'minin". Sedangkan pengertian kaaffah adalah jamii'an (menyeluruh) atau 'aamatan (umum). Bila kedudukan lafadz kaaffah sebagai haal dari lafadz "al-silmi" maka tafsir dari ayat tersebut adalah Allah SWT menuntut orang-orang yang masuk Islam untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan, tanpa memilih maupun memilah sebagian hukum Islam untuk tidak diamalkan.


Sedangkan Sayyid Quthb pada Fi Zhilalil Qur’an mengatakan, “Ketika menyeru orang-orang yang beriman agar masuk ke dalam kedamaian (Islam) secara total, Allah SWT memperingatkan mereka dari mengikuti langkah-langkah syaithan.

Petunjuk atau kesesatan. Islam atau jahiliyah. Jalan Allah SWT atau jalan syaithan. Petunjuk Allah SWT atau kesesatan syaithan. Dengan ketegasan seperti ini seharusnya seorang muslim bisa mengetahui sikapnya, sehingga tidak terombang-ambing, tidak ragu-ragu, dan tidak bingung di antara berbagai jalan dan dua arah.

Sesungguhnya di sana tidak ada beraneka ragam manhaj yang harus dipilih salah satunya oleh seorang Mukmin, atau dicampur aduk salah satunya dengan yang lain. Tidak! Sesungguhnya orang yang tidak masuk ke dalam kedamaian (Islam) secara total, orang yang tidak menyerahkan dirinya secara murni kepada pimpinan Allah SWT dan syari’at-Nya, orang yang tidak melepaskan semua tashawwur (konsepsi), manhaj dan syari’at lain, sesungguhnya ia berada di jalan syaithan dan berjalan di atas langkah-langkah syaithan.

Di sana tidak ada solusi tengah, tidak ada manhaj gado-gado, tidak ada langkah setengah-setengah! Di sana hanya ada kebenaran dan kebathilan. Petunjuk dan kesesatan. Islam dan jahiliyah. Manhaj Allah atau kesesatan syaithan. Allah SWT menyeru orang-orang yang beriman pada bagian pertama untuk masuk ke dalam kedamaian (Islam) secara total; dan memperingatkan pada bagian kedua dari mengikuti langkah-langkah syaithan. Kemudian hati dan perasaan mereka tersadar dan rasa khawatir mereka tersentak dengan peringatan tentang permusuhan syaithan terhadap mereka tersebut. Permusuhan yang sangat jelas lagi gamblang, yang tidak akan pernah dilupakan kecuali oelh orang yang lengah, sedangkan kelengahan memang tidak pernah terjadi bersama keimanan."

Mengamalkan atau menerapkan Islam secara kaffah dengan demikian berarti berserah diri kepada Allah secara totalitas, beriman dan tunduk kepada aturan-Nya. Terhadap ajaran Islam yang hukumnya fardhu ‘ain, maka setiap muslim mengimani wajibnya dan berkewajiban untuk melaksanakannya.


Terhadap ajaran Islam yang hukumnya fardhu kifayah, maka setiap muslim berkewajiban untuk meyakininya sebagai kewajiban dan melaksanakannya jika status fardhu kifayah itu berkenaan dengan dirinya, atau, melaksanakannya sebagai bentuk “sukarela”-nya untuk memikul tanggung jawab wajib kifayah meskipun –sebenarnya– tidak berkenaan dengan dirinya. Misalnya, seseorang yang mempunyai takhashshush (spesialisasi) seorang dokter, maka ia berkewajiban secara ‘aini untuk menjalankan perannya sebagai dokter, meskipun mempelajari kedokteran sendiri hukumnya fardhu kifayah, namun bisa saja dengan “sukarela” ia menambahkan spesialisasinya dengan mempelajari ilmu fiqih, walaupun untuk ilmu fiqih sudah ada yang mengisinya.

Terhadap ajaran Islam yang hukumnya sunnah, setiap muslim meyakini hukum sunnah-nya, dan berkeinginan serta senang untuk melaksanakannya. Terhadap hal-hal yang hukumnya makruh, maka muslim meyakini ke-makruh-annya, hatinya tidak menyukai hal-hal yang makruh itu, berkeinginan serta merasa senang untuk meninggalkannya. Sedangkan terhadap hal-hal yang hukumnya haram, maka setiap muslim meyakini ke-haram-annya dan menghalangi dirinya agar tidak sampai melakukannya.
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah, Perintah masuk Islam secara kaffah ini dilanjutkan dengan larangan mengikuti langkah-langkah syetan. Di mana syetan itu menggelincirkan manusia dengan dua senjata : syubhat dan syahwat. Dua senjata itu pula yang jika mengenai manusia, maka ia meninggalkan sebagian ajaran Islam, tidak berislam secara kaffah.

Dari jalan syubhat, artinya timbul keraguan iman atau kerancuan pemikiran sehingga seorang Muslim bisa terjebak memandang sesuatu yang wajib sebagai sesuatu yang bukan wajib. Atau memandang sesuatu yang haram sebagai sesuatu yang boleh dilakukan. Misalnya kewajiban menutup aurat dengan berjilbab bagi Muslimah, betapa banyaknya orang-orang yang mengingkari atau meragukan kewajiban itu meskipun ia menyatakan diri sebagai Muslim.

Sedangkan dari jalan syahwat, artinya adalah dominasi nafsu sehingga manusia terperosok pada kemaksiatan, mendurhakai Allah SWT. Misalnya, seseorang mau melakukan shalat, tetapi ia enggan untuk berzakat karena nafsunya atas harta sangat mendominasi dan membuatnya bakhil.

Firman-Nya, إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينُ “sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu” menunjukkan bahwa syetan sebagai musuh yang nyata tidak akan mengajak kecuali kepada kejahatan dan kekejian serta segala yang mengandung bahaya bagi Muslim.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, Islam ini sebuah paket dari Allah SWT yang harus diambil secara keseluruhan. Al-Qur'an telah sampai kepada kita dengan sempurna. Maka ia bukan pilihan bagian mana yang kita senangi dan bagian mana yang boleh kita tawar.

Memang di zaman Rasulullah SAW, Al-Qur'an diturunkan secara gradual, sekian ayat lalu sekian ayat. Begitu ayat tertentu turun, ia berlaku. Demikian seterusnya hingga ia sempurna 114 surat. Di zaman kita, seluruh ayat itu telah diturunkan, maka tak ada lagi tawar menawar atau kita beralasan masih berada pada fase tertentu sehingga kewajiban atau larangan tertentu belum berlaku.

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا …Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu… (QS. Al-Maidah : 3)

Membeda-bedakan ajar Islam yang sama-sama berhukum wajib, atau memilah-milah perintah untuk dilaksanakan dan dilanggar sebagian adalah karakter orang-orang kafir. Syetan sebagai musuh yang nyata amat suka jika seorang Muslim terkontaminasi karakter itu, jauh dari Islam kaffah.

إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir) (QS. An-Nisa' : 150)

Maka marilah kita berupaya menjadi Muslim kaffah, menjadi pribadi Muslim yang menerapkan Islam secara kaffah. Ramadhan, sekali lagi, adalah momentum tepat bagi kita untuk memperbaiki pemahaman kita dan melengkapi amal kita sehingga semua ajaran Islam bisa kita tunaikan.

Setelah pribadi kita beres, secara bersama-sama memperbaiki keluarga kita sehingga menjadi keluarga-keluarga muslim yang berupaya menerapkan Islam secara kaffah. Dari keluarga-keluarga muslim, terbentuklah masyarakat islami. Dengan itu, lebih mudah bagi kita untuk menggapai cita-cita bersama, negeri kita menjadi seperti yang digambarkan Allah dalam QS.Saba' ayat 15: بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ "negeri yang baik dan dalam ampunan Allah."

Wallaahu a’lam bish shawab

(Source : Kajian di milist Islami)

Salam Ukhuwah dari Krakow! Barokallohufiikum... :-)

:-) twitter bareng di @bidadari_azzam