Photobucket

Tuesday, August 27, 2013

Cerdas Lucu Sebuah Perampokan di Bank

Tes internet sementara sebelum 'flight' beberapa hari lagi nih... assalamu'alaykum! :-)



Gambar : Sebuah 
sudut kota yang menjalani pemilukada serial ulang gara-gara ulah para perampok... 



Tahmid wa sholawat...

Teman-teman sudah tau kan kalau kita bisa memetik pelajaran dengan tak hanya mengambil hikmah dari pengalaman diri & keluarga saja, melainkan juga dapat mengoptimalkan manfaat pengalaman orang sekitar serta pengamatan tentunya.

Kali ini saya menangkap samudera pengetahuan dari sebuah analogi kisah sederhana yang diceritakan oleh seorang teman, yoook simak : 




Suatu hari terjadi perampokan di bank, negeri antah berantah...

Perampok berteriak kepada semua orang di bank, “Jangan Bergerak!!! Uang 
ini semua milik Negara. Hidup anda adalah milik anda.”
Semua orang di bank kemudian langsung tiarap. (Pengamat : Hal ini disebut “Mind changing 
concept – Mengubah cara berfikir”. Semua orang berhasil mengubah cara 
berfikir dari cara yang biasa menjadi cara kreatif...)

Salah satu nasabah yang sok sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah 
membuat perampok marah dan berteriak, “Eh, yang sopan mbak ! Ini perampokan 
bukan perkosaan!" 
(Pengamat : Hal ini disebut “Being professional – Bertindak 
professional”. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan. Tuh, perampok yg notabene penjahat aja, bisa proffesional banget, tuh....)

....Selanjutnya,

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang 
lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang 
hanya lulusan SD, “Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita. Yok!"

”Perampok tua menjawab, “Dasar bodoh. Uang yang kira rampok banyak banget, 
repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.” (Pengamat : Hal ini disebut “Experience – Pengalaman”. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari universitas, lho...)

Sementara di bank yang dirampok, si manajer bank berkata kepada kepala 
cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, 
“Tunggu dulu, kita ambil dulu dong, 10 miliar untuk kita bagi dua. Nanti 
totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.” (Pengamat : Hal ini disebut “Swim 
with the tide – Ikuti arus”. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi. Memanfaatkan sebuah kesempatan demi harta.)

Kemudian kepala cabangnya berkata, "Oh, Alangkah indahnya jika terjadi 
perampokan tiap bulan...” (Pengamat : Hal ini disebut “Killing boredom – Menghilangkan 
kebosanan”. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.)

Bagaimana berita itu di mata di masyarakat? 
(Pengamat : Media syik-asyik mesra dengan konco investor menghubungkan perampokan itu sebagai dana 'terorisme', sambungan pembuatan kebijakan dan RUU lainnya, projek-projek tambahan buat yg di kursi empuk, rating oh rating... Para jelata cuma antusias, "Gimana ceritanya...kelanjutannya, ketangkep apa gak yah?" Dsb, :-p)

Keesokan harinya, berita di TV melaporkan bahwa uang 100 Miliar dirampok dari 
bank.
Perampok muda menghitung uang rampokan, jumlahnya tak sama... dan perampok sangat murka, "Aaaaaaaaaaargh!!! Kita Capek-capek... susah payah merampok cuma dapat 20 Miliar, bagi-baginya banyak, anggota keamanan, markas besarnya, pengintai awalnya, dll.... waduuuuh, orang bank 'tanpa usaha' dapat ngantongi 80 M...Capeeeeee deh..." >_< (Pengamat : Ada banyak perampok yang jauh lebih cerdas dari pada perampok di bank, eui!)

Bagaimana tanggapan pembaca?! (Saya justru teringat prinsip dari Mas Anggana -sang manajer IT SAP certified : "Knowledge is Power", sebanyak apa pun info yg kita serap, kita tetap akan haus ilmu. Karena segala sesuatu yg dikerjakan selalu terkait dgn ilmu pengetahuan. Kita menjelajah bumi tak akan percaya diri jika tanpa ilmu pengetahuan. Dan dalam kesimpulan diskusi antara jiwa kita dgn Sang Pencipta-lah, ilmu pengetahuan dalam diri menjadi berkah, manfaat, serta kian bermakna, insya Allah...)




*smoga dapat menangkap apa yang menjadi hikmahNya. Jangan susah-susah cari ilmu deh kalau cuma buat mencintai amalan penghuni neraka, naudzubillahiminzaliik...seberkas kerlip bekas pijar neraka itu bisa menggosongkan seluruh lautan di bumi, apalagi kalau "nyangkut" di kerak-kerak dalam pijar apinya...naudzubillah, >_< faghfirlii....*


:-D




Ya Allah, limpahkan kami kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi kezaliman, aaamiin...

Barokallohu fiikum, semoga kita senantiasa menularkan manfaat, semoga setiap saat kita rajin belajar dan mendekap hidayahNya agar pengetahuan yang diserap kian bermanfaat, aaamiiin...

Salam Ukhuwah dari Kuwait ... ^-^ ❤ 

Tetap saling do'a ^^ ya, Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^ 
Jangan sungkan 'nge-mention'.

Wassalamu'alaykumWrwb... :-)


Syawal Berdarah di Negeri Para Nabi


Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh...

Ya Allah...


Sepulang umroh tatkala jelang ramadhan yang lalu, kita dikejutkan dengan berita kudeta militer di Mesir. Penculikan Presiden Mursi disana tentu memancing reaksi rakyatnya. Apalagi ketika kian banyak tuduhan keji dan fitnah yang ditujukan kepada pimpinan SAH di negeri tersebut. Media sangat hebat dalam mendukung konspirasi biadab itu. Fakta di lapangan amat mudah dibolak-balik dengan aliran dana besar dari para 'pemain catur' perusak kedamaian bumi.

Demonstrasi rakyat yang tadinya aman-aman saja, ternyata harus melalui banyaknya tekanan dan kebengisan dari pihak militer. Militer #Egypt paling keji di dunia ini, sebab militer adalah pasukan utama yang harus siap di barak-baraknya demi menjaga keamanan 'rakyat di wilayah tsb', namun militer yang ini merupakan kaum pengkhianat bangsa Mesir, naudzubillahiminzaliik! 

*Militer negeri lain, please mohon jangan ditiru yah... :-)*




Rakyat Mesir yang terus menerus membanjiri jalan-jalan utama menunjukkan kecintaan mereka terhadap Presiden Mursi, mereka sahur dan berbuka puasa dengan bekal 'secuil saja'. Dalam peristiwa memuncak tatkala jumlah rakyat 'ProMursi' kian mendamba kebebasan presiden mereka, militer menutup jalan-jalan pendemo itu, tidak boleh ada asupan logistik, tidak bisa didukung donasi makanan/ minuman meskipun waktu sahur atau berbuka puasa. Hari-hari 'penuh tekanan militer itu' dilalui dengan sabar dan teguh oleh rakyat #Egypt. Para mahasiswa dan wartawan muslim bersaksi, "Rakyat yang tumpah ruah itu selalu rukuk, sujud, dan lidah mereka tak henti-henti membaca qur'an dan dzikrulloh. Sesama saudara perempuan atau saudara lelaki, mereka saling suap makanan meski hanya secuil roti di saat sahur atau buka puasa. Subhanalloh!"

Sementara, sekelompok minoritas yang terdiri dari wanita-wanita pengumbar aurat, para lelaki kasar yang membenci Islam, mereka juga ber'demo' melakukan perlawanan di area lain. Mereka memberi kabar bahwa mereka adalah rakyat tertindas, mereka benci dengan Mursi karena takut kalau tambah banyak penutupan cafe dan bar, mereka kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran ~gara-gara punya presiden yang alim. *Bagian ini, perih...* 
Kelompok ini melakukan pemerkosaan di jalan-jalan, meneguk minuman keras sesuka hati dan berpelukan antar-lawan jenis yang bukan mahram.... Dan apa bagian terburuknya?

Justru televisi barat menyorot perlakuan kasar dan tak bermoral tersebut sebagai "kelakuan rakyat yang 'ProMursi' tadi", astaghfirrulloh, kejamnya fitnah! 


Masjid-masjid dibakar oleh militer, penembak jitu bersiap-siap di setiap sudut, ya Allah, suasana mengerikan itu diceritakan dengan nada 'amat miris' oleh teman-teman yang ada di Mesir.

Pada awal pembantaian terjadi, internet mati, bahkan efeknya terasa di seluruh GCC, kami di Kuwait City pun tidak bisa ber-skype ria selama 3 hari, dan koneksi internet benar-benar menyebalkan, off. :-'( 
Ternyata akhir minggu itu memang penuh darah... Laporan televisi dan surat kabar sampah menyebutkan bahwa rakyat ProMursi melakukan penyerangan terhadap militer. Padahal, kesaksian brothers dan sisters di lokasi, "Militer sebagian berpakaian preman dan tiba-tiba menyemprotkan gas air mata, sekaligus menembak dengan membabi-buta..." Astaghfirrulloh, rakyat tak bersalah itu menjadi korban keangkuhan militer pimpinan Asisi. Ribuan korban bergelimpangan, dinyatakan 'hanya ratusan' jumlahnya, media barat cs melakukan kolusi atas fakta yang terjadi, innalillahi wa inna 'ilayhi roji'uun... 

Keji, sungguh perih, pasti mata setiap manusia membanjir jika mengetahui kejadian yang sebenarnya. Bayangkan, sebagian korban (yang ditembaki itu) diculik jasad-jasad mereka, dan dipakaikan pakaian militer, jenazah mereka difitnah sebagai militer yang menjadi korban penyerangan rakyat. :-'( sadis... >_<

Penduduk non-Egyptian yang ada di berbagai belahan dunia, termasuk kita pun, memiliki tanda sakit jiwa jika tak peduli. Karena hal ini bukan problema Rakyat Mesir saja, bukan pula perkara antara muslim dan penganut koptik serta yahudi doang, melainkan permasalahan seluruh manusia di dunia, karena militer Mesir telah memporak-porandakan nilai kemanusiaan. Bahkan setan pun mungkin kalah kejam dengan tindakan biadab ini. Naudzubillahiminzaliik...





Hari-hari selanjutnya, dilalui rakyat dengan terus bertahan memprotes Asisi, dan mengharapkan keadilan. Mereka juga tak henti mengurus jenazah saudara-saudari yang bergantian dibunuh setiap waktu oleh Asisi cs. Puncak kebiadaban yang terjadi adalah saat mereka membakar masjid dan rumah sakit, mengerikan sekali, mereka menantang Allah SWT dengan lantang, laknatulloh Asisi cs. 

Sist Volha, brother M, dan beberapa wartawan lainnya ada yang meliput di wilayah lain selain Cairo tentunya. Memang tak semua wilayah Mesir yang terdengar dar-der-dor tembakan, tak semua wilayah yang menjadi lautan darah dan membanjirnya jutaan pendukung #R4BIA ... Namun benjir air mata meliputi seisi bumi. Apalagi kisah di #Syria kian memanas, senjata kimia digunakan oleh Assad demi menutup mata dan membisukan rakyatnya, "11-12 lah  si Assad dan Asisi ini, sama-sama dilaknat oleh Allah SWT..." Bahkan bagaikan 'berlomba' membunuhi rakyatnya sendiri, mengejar aliran dana dan subsidi dari para konco musuh-musuh Islam... Naudzubillahi minzaliik...

Bagi brothers/sisters yang datang langsung ke lokasi, keanehan dan kejaiban datang bertubi-tubi. Contohnya ketika ada pemuda yang syahid, keluarganya tidak teriak-teriak dengan tangis histeris seperti budaya kita, mereka berserah diri kepada Allah SWT, menguruskan jenazah (yang berwajah tenang itu), dan selanjutnya turun kembali ke jalan, memprotes Asisi tanpa kenal lelah.

Seolah tidak ada letih dan capek, padahal makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh rakyat sangat minim, mereka memilih lebih banyak berpuasa. 
Hal ajaib lainnya, tidak pernah kehilangan senyum. Tangis dan perih hati mereka, namun selalu tampak senyum optimis bahwa Allahu ta'ala selalu membersamai perjuangan ini, subhanalloh! Apalagi, banyak jenazah yang menampakkan muka begitu damai, tentram, dan tentu membuat tambah sebal para pembunuh itu, "kok dibunuh, malah senyum sih?!" Kira-kira begitu yah omelan militer biadab tersebut... ^_^ 

*betapa beruntungnya manusia-manusia yang tangguh berjuang, hidup dalam kemuliaan & mati syahid selalu menjadi cita... maka rakyat Mesir, rakyat Syria, bagai mengulang sejarah pembantaian yg terus terjadi di wilayah Palestina, :-((*
Mereka menjadi inspirasi muslim sedunia, meski banyak ummat Islam sendiri yang sudah tergoda dengan gaya hidup kaum 'Sepilis', dan tak mencoba mengetahui sejarah Islam dengan lebih baik.

Saya teringat dua sisters Krakow- dari bangsa Yahudi yang menjadi muallaf sejak 4 tahun lalu, mereka masuk Islam karena "merasa bahwa Islam adalah agama yang benar, namun selalu ditindas!" Awalnya, mereka membaca sejarah perkembangan Islam di Arab, meluas di Eropa dan seterusnya, hingga pengkhianatan dan perampokan tanah oleh negara illegal Is***l. Justru dengan doktrin dari kakek-nenek yg yahudi---yg sejak kecil selalu melancarkan gerakan anti terhadap Islam, mereka malah tambah berbalik mencintai Islam. Masya Allah, *_^  *I am very proud of you, my sisters*

Sedangkan kita ini yang lahir sebagai muslim, namun masih banyak yang sholat fardhu bolong-bolong, enggan menceritakan tentang sejarah Islam kepada anak-anak, bermalas-malasan dalam menggali informasi akurat, bahkan tak khawatir terhadap diri sendiri yang sudah mengikuti arus skenario kaum sepilis itu, kita dibuat supaya lalai dan kian pemalas, mencintai materi duniawi dan tahta, semakin jauh dan melupakan kejayaan Islam, bahkan ada yang tidak tau sama sekali tentang perampokan tanah-tanah suci, dear... >_< faghfirlii...

Back to topic, cerita sahabat-sahabat kami dari Mesir diwarnai dengan syahid anggota keluarga mereka, kekesalan terhadap sombongnya Asisi bagai melebihi Fir'aun, dan debat-debat dengan sesama Mesir (yg pro dgn kudeta militer). Di masjid-masjid Kuwait pun, ada beberapa masjid yang waktu itu mengadakan qunut nazilah, ternyata dua-tiga orang Mesir (yang pro kudeta) hadir di masjid itu. Sekitar 30 menit terjadi perdebatan, *Alhamdulillah jama'ah memang bisa bersabar untuk tidak main tabok terhadap orang-orang error tersebut, :-D* mereka berdebat saja, muslimin yang sedang sholat menunjukkan "care & love" terhadap saudara-saudari di negeri terjajah... Cuma bisa berdo'a, cuma dapat melantunkan harapan kepada Sang Khalik, namun setitik kemudahan do'a pun ternyata mendapat tantangan dan cemoohan dari kaum yang mendukung kudeta. ~_~







"I can't say anything... I am very shy because I could just cry and cry... #Gaza #Palestine #EgyptMassacre #AntiCoup #SaveKids #SaveEgypt #Syria #SaveHumanity ... I love all sisters and brothers because Allah..."

We are one body, One Ummah... 



:-'(


Omongannya sama :



Apa yang jauh lebih buruk lagi? Dua negara Arab yang paling liberal mendukung kebiadaban Asisi :-'( bahkan Raja Saudi mengucurkan uangnya untuk militer Mesir, & memenjarakan para syekh, serta rakyatnya sendiri yang berani berkata,  "Please stop it, Asisi! Kembalikan kekuasaan di tangan presiden yang sah, di tangan rakyatmu..." 
>_<

Ah, kesombongan... *Tunggu saja perihnya sakaratul maut dan yaumil hisab kelak!* Naudzubillah! 
Kita yang berada di area berjarak jauh, marilah terus memanjatkan do'a, menanti skenario terhebat Allah SWT dalam melimpahkan solusi atas pergolakan ini ---pergolakan yang bukan cuma 'masalah di Jazirah Arab', euy... Seluruh negara di dunia ini punya peranan, terutama pemain catur besar di Amerika, Russia dan Eropa, para pecinta dollar dan minyak yang sekarang tertawa renyah melihat suasana adu domba dan terorisme yang mereka ciptakan di belahan bumi Islam...

#Indonesia paling ditunggu-tunggu suaranya, lho... Karena negara RI ini memiliki jumlah muslim terbanyak di dunia. Begitu opini dari teman-teman di luar negeri, "Pernyataan presidenmu, masa' cuma prihatin saja? Is it serious? ..."  >_< 
Mudah-mudahan ada kalimat dukungan yang lebih menggugah dari pimpinan RI kelak, sebab saat ini seolah komunitas rakyat RI "berjuang sendiri-sendiri" dalam menunjukkan persaudaraan al-Islam, hmmm... Apalagi omong-omong, ada kejadian penting sebelum kudeta terjadi, lho, yang mana saat itu ada 'kelompok wakil rakyat' mengunjungi Is***l bertepatan dengan kunjungan kenegaraan dari negara lain yang "ngumpul di tanah penjajah tersebut", (bagian ini, tidak masuk di stasiun tv Indonesia, 'secret meeting pula!' :-)). Wallohu'alam pembahasan apa yang dirembukkan mereka saat itu. Karena kalau "pembahasan yang baik dan benar", seharusnya mereka ini menjumpai pimpinan Palestina, negara kita tidak mengakui Is***l, faktanya begitu. *Yaaaa Allah, tolong jaga hati ini supaya husnudzoon, aamiin* 

Para sahabat dari #Turki yang lebih berani telah lebih dahulu menyatakan dukungan terhadap rakyat Mesir. Mereka sangat bangga karena barisan yang memprotes kebiadaban Asisi dihadiri oleh sang PM yang bijaksana, yang dengan lantangnya berkata, "Tidak perlu harus menjadi rakyat Mesir untuk peduli, cukup dengan menyadari bahwa kita manusia!" <3



Fitnah lagi terhadap "ummat Islam yang memperjuangkan hak", omongan yang ini juga sama :




Another news : 










Barokallohu fiikum , semoga kita senantiasa menularkan manfaat, dan mengoptimalkan ikhtiar dalam setiap aktivitas kebaikan... Aaamiiin.... 
Salam Ukhuwah dari Kuwait ... ^-^ ❤ 

Tetap saling do'a yah... ^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^ 

Wassalamu'alaykumWrwb... :-)


*Time for flight again...*


Pasar Ikan di Kuwait


Assalamu'alaykum warohmatullohi wa barokatuh...


Al Quds adalah pasar ikan yang terletak di pinggir pantai didaerah Fahaheel. Koordinat Lokasi adalah N 29* 05.542' - E 048* 08.495'

Jaraknya sekitar 20-30 menit perjalanan mobil tanpa macet kalau dari Salmiya.

Kami berlima berkesempatan kesana seusai mengunjungi 'new baby boy'-Ustadzah Latifa, *mabroook selalu yah, amiin*


Di Rumah Sakit


Saat itu sebelum memasuki ramadhan, tepat setelah perjalanan umroh kami. Alhamdulillah bisa nebeng lagi sama "Om Panggih, Tante Meta dan Kila (anak mereka yg beberapa bulan lebih muda dari Zuhud)" hehehe... Ceritanya kan Meta sering membuat pempek (memang dia juga 'Wong Sumsel'), dia mau membeli tenggiri malam itu. Otomatis sekalian saja kami ikutan melihat langsung Pasar Ikan Kuwait. :-)

Jangan bayangkan kondisi seperti 'pasar tradisional' di negeri kita dengan tanah becek-lumpur, amis, orang-orang yang berdesakan, jalan-jalan tikus di area pasar, atau juga waswas akan 'pandangan mata' para pencopet. (^_^) Bukan, Pasar Ikannya tidak sedemikian, dear! 

Pasar Ikan Kuwait berupa gedung besar di seberang pantai, banyak orang berbelanja di malam hari karena menghindari cuaca yang lebih garang di siang hari. Segala jenis ikan disusun di atas meja-meja batu, para penjual memasang senyum ramah dan siap menyiangi ikan jika diminta oleh pembeli. Ada beberapa selang air di setiap blok, di antara meja-meja batu ini. Ada beberapa ekor kucing yang bermain di dalam maupun di luar gedung pasar. Di depan setiap meja-batu, bagian bawahnya selalu ada lekukan parit kecil, supaya aliran air (saat membersihkan ikan atau lantai) selalu lancar.



Dinding-dinding bagian atas penuh gambar ikan-ikan, berwarna-warni, sehingga kesannya saat ke Pasar Ikan, kita tidak cuma membeli ikan, lho ya... Memang Pasar Ikan menjadi salah satu tempat menarik bagi para wisatawan, arena wisata yang menggabungkan semangat berselera makan buat para pecinta Ikan segar. 

Si abang Sayyif bekejaran dengan dua ekor kucing, dan saking agresifnya menyenggol ekor kucing, sehingga ia memperoleh dua bekas cakaran, hehehe.... *Pengalaman seru bagi anak-anak, yah...* 
Anak-anak sangat antusias memperhatikan bermacam jenis ikan segar, dari yang bentuknya sekecil telapak tangan, hingga yang sebesar travel-bag. 
Kata teman-teman, jika sudah tengah malam, "obral ikannya..." Misalnya cumi-cumi atau kepiting atau ikan campur-campur seember dalam satu harga yang jauh lebih murah, sehingga jika punya satu 'armada appartemen', bisa bagi-bagi jatah, bayar obral barengan, dan pesta Ikan barengan. 

Btw, cuaca panas sekali, malam itu 45 derajat Celsius, kami cuma setengah jam-an berada di gedung Pasar Ikan, namun kue-kue yang saya letakkan di mobil Meta (yang kita beli sekalian pas beli oleh-oleh ke RS), ternyata sudah melumer tak berbentuk, :-D... Subhanalloh! 

Azzam dan Zuhud senang melihat seabrek-abrek ikan segar...

"Jutaan ikan diambil banyak-banyak mulu dari laut, tapi tidak pernah habis yah....;-) Maha Kaya banget pemilik lautnya yaks.... Subhanalloh!"

Nelayan-nelayan pekerja di Kuwait ini sangat ramah dan rendah hati. ~Sama kayak para WNI, lah yah...terkenal ramah ;-)).

Kapal pencari ikannya bukan perahu-perahu sederhana dan pakaian mereka tidak robek-robek sebagaimana nelayan-nelayan 'yang seing saya lihat' di negeri kita. Mungkin saja boss atau owner-Kuwaiti dan keluarganya (termasuk pemilik usaha di bidang ini, pemilik kapal-kapal itu...) banyak yang jauh dari akhlaq mulia (Bukan rahasia lagi kalau kita terbiasa melihat pemuda Kuwaiti melempar sampah sembarangan di pantai, di jalan, di tempat parkir, serta 'tidak bernurani' kala melakukan tabrak lari...), namun para nelayan-alias anak buah mereka, alias 'ekspatriat juga' merupakan sosok-sosok yang sangat patut diacungi jempol. Geliat ekonomi Kuwait berada di tangan mereka, para pelanggan setia pasar ini kian ramai karena senang dengan pelayanan dan kebaikan hati mereka.



Meta sedang mencoba menawar harga Tenggiri



Bang Sayyif membuka gamisnya karena ditarik-tarik kucing, hihihi....



Ini penampakan dari jendela luar samping kanan gedung, kalau dari pintu gerbang depan, tulisan "Fish Marketnya" berwarna terang dan pakai lampu-lampu...


   Kebanyakan pedagang di pasar Ikan adalah orang Bangladesh (muslim), para pengunjung bercampur baur, ada yang asal India, Indonesia, China, orang-orang di Jazirah Arab, juga orang-orang asal Eopa dan Amerika. Pengunjung tinggal memilih ikan yang diinginkan, menanyakan harga dan melakukan penawaran sesuai keinginan. Kalau sudah deal, pedagang akan menyiangi ikan-ikan, memotong-motong sesuai keinginan pembeli, sehingga sampai di rumah~ tinggal menuju dapur dan memasak menu Ikan sesuai selera.

Di Parkiran


"Kapal kita sederhana saja...", sederhana bagi pedagang ini merupakan bukti kosa kata kerendahan hatinya. Sebab kapal-kapal nelayan di Kuwait, penampakannya tidak jauh beda dengan jenis kapal pesiar yang mewah... Subhanalloh!
Memang di halaman-halaman Istana para Kuwaiti, sering 'terparkir kapal-kapal' selain puluhan mobil mewah mereka (mungkin ada yang sedang diperbaiki, atau jadi penambah pajangan di depan rumah gitu... hehehehe) untuk sekedar buat main anak-anaknya di area pantai, ada juga yang untuk menangkap ikan. 

Penampakan Salmonku yang sudah kubumbui, siap digoreng! (^_^)


Karena sudah lama tidak menikmati Salmon sebagaimana di Krakow, saya pun membeli sepotong Salmon. Ada bagian ikan yang sudah tinggal separuh, jadi saya pilih saja kecuali bagian kepala. Penjual menimbang potongan Salmon itu, "5 KD." Ujarnya. Saya oke-kan saja dan minta tolong dibersihkan. Setelah Salmon bersih dan dipotong-potong, ternyata menjadi 5 potongan tebal Salmon. Kalau dibandingkan dengan harga Salmon 'Nordich' di Krakow, saya untung banget. Karena biasanya 45 zlotyPLN (sekitar 5 KD juga), hanya mendapat 2 potongan besar dan sepotong kecil Salmon. Itu pun frozen, bukan fresh.

Sedangkan kalau di Indonesia, ogah beli Salmon, segar juga 'gak, tapi mahalnya berlipat:-). Di Indonesia, saya suka "Ikan Gabus, Sepat, dan Mujair..." Itu pun tergantung pengolahannya. Mama dan kakakku kalau mengolah ikan, tak pernah tersisa bau amis, dan goreng Ikan selalu gurih. Jika dipindang atau ditumis, rasanya sedap sekali... *_^ (wuaaaaaargh, jadi mau...>_< hiks). Tapi menu ikan di keluargaku, harus komplet dengan sambal lalapan, apalagi khas 'jokjok plus tempoyak' (lagi-lagi itu spesial masakan Emakku, hiihihi). Kalau kami di tanah rantau, di Kuwait sama saja seperti di Krakow dulu, kalau 'ketemu' nasi panas, ikan goreng dan kecap atau telur dadar dan saos, it's enough... Bahkan lebih dari cukup, walhamdulillah... 


Eits, lupa cerita pas mau bayar Salmon, si pedagang tanya, "Are you Chinese?"
"No, I am Indonesian..." Jawabku. Dan meskipun saya pakai jilbab, dia tetap tanya, "And are you moslem?" :-p ^_^ "Of course, walhamdulillah..." Ujarku lagi.
Lalu katanya, "Okay, it's great! I will give you 4KD for this, special for you...barokalloh muslim!" :-) seraya mengembalikan 6 KD-ku, karena kubayar dengan lembar 10KD. ":-) Syukron...syukron, jazzakulloh, wafiikuum barokalloh..." *Saya irang* trus, Bye-bye dia sama krucils.

Ini judulnya "Sapaan sekilas, diskonnya dahsyat!" Hihihihi. (Soalnya 1 KwD sekarang udah hampir 40 ribu rupiah, dear...*berasa senang banget kalau didiskon kayak gini* :-D)
Sampai jumpa lagi di postingan berikutnya yah...

Barokallohu fiikum , semoga kita senantiasa menularkan manfaat,
Salam Ukhuwah dari Kuwait ... ^-^ ❤ 

Tetap saling do'a ^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^ 
Jangan sungkan 'nge-mention'.

Wassalamu'alaykumWrwb... :-)


Saturday, August 3, 2013

Segala Kesulitan Berbuah Anugerah




Bismillah walhamdulillah... (from Islam Pos)





Suatu hari dalam kesempatan ‘Tour Eiffel’ ada secuil sikap seorang nenek yang menggelitik nurani. Ketika melewati beberapa lokasi tour di kota Paris, sang nenek yang paling sering berjalan jauh dari grup kami. Ternyata tak hanya mencari lokasi belanja souvenirs di emperan yang jauh dari jalan besar (toko-toko di jalan besar, biasanya menjual barang-barang dengan harga yang lebih tinggi), ia juga mencari tempat-tempat unik untuk mendokumentasikan perjalanan itu.

Pada hari ketiga tatkala kami sudah lelah karena banyak jalan kaki di area-area tour, sang nenek tampak tetap gagah menggandeng cucu dan anak perempuannya. Meski dari tempat parkir bus ke depan gerbang Menara Eiffel sudah lumayan jauh jaraknya, masih juga ia terus mondar-mandir ke segala penjuru area, termasuk tepian Sungai Seine yang berdampingan dengan menara besi tersebut.

Lokasi-lokasi tempat si nenek berpose-pose lumayan sulit dijangkau, apalagi buat seorang ibu yang menggendong bayi sepanjang jalan serta membawa dua kanak-kanak lain sepertiku. Bagi teman lain digrup tour itu pun demikian, betapa capeknya kalau kaki terus berjalan jauh di tengah musim panas, hanya untuk mengambil beberapa foto saja. Kebanyakan anggota grup lainnya ‘menempeli’ pemandu wisata sejak awal antrian naik ke menara, berbincang ringan hingga menanti giliran menikmati armada kapal di Sungai Seine.

Sang nenek yang amat lincah memberikan alasan, “Bukan cuma foto unik, tapi semakin sulit lokasi yang dicari, makin bagus juga pemandangan yang dilihat…” ujarnya. Matanya haus akan pemandangan indah yang dapat dilihat lebih luas dan berbeda dari para turis lainnya. Memikirkan kalimatnya, ternyata benar juga. Apalagi kami sekeluarga ingin sekali berfoto berlima dengan batik Indonesia saat itu, namun mencari lokasi yang pas di area depan menara besi itu memang agak sulit kalau pengunjung sangat padat.

Analogi si nenek adalah hal sederhana, namun berefek besar bagi yang merenungkannya. Berbekal kalimat motivasi si nenek, “Langkah kaki capek tak akan sia-sia ketika melihat pemandangan yang lebih indah di lokasi yang memang lebih jauh…” maka kami melangkah lebih jauh pula dari grup-grup tour untuk beberapa saat. Kami jalan ke arah lain, lokasi yang agak jauh dari keramaian yang ada, dan justru di tempat itu pemandangan sekitar memang amat bagus, jauh lebih indah dari pada pemandangan di dekat menara besi tersebut. Subhanalloh, lega hati tatkala merapikan tripod dan duduk di bebatuan, tidak berdesak-desakan dengan pelancong lainnya. Capek kaki, pegal, tapi sungguh gembira.

Saya pun mengenang masa pramuka zaman masih bersekolah dulu, ada kalanya harus mendaki bukit di area kemah, sampai berkeringat deras, kehausan dan hampir menitikkan air mata. Namun ternyata ketika tiba di tempat tujuan di balik bukit itu, yang hadir justru rasa syukur karena amat berbahagia. Pertama, bersuka cita karena sudah melewati aral melintang. Kedua, bergembira karena melihat betapa indahnya tempat yang dituju, tidak menyesal sudah berletih-letih dan melalui ragam kesulitan saat pendakian bukit.

Ternyata kita selalu begitu, ingin melihat ‘tempat terindahNya di jannah’ kelak, maka di muka bumi ini kita senantiasa menemui cabaran. Semakin berusaha menuju kebaikan, kian terjal pula jalan yang didaki. Terluka, deras keringat dan air mata menjadi hiasan. Ikhlas adalah sebuah keharusan, proses kita menuju kesana, jalan hidup ‘sulit~bagi banyak orang’, namun pilihan terbaik bagi orang beriman. Insya Allah…



Dengan susah, kita mengerti artinya senang. Dengan kesulitan, kita menemui adanya kemudahan. Dengan sakit, kita jadi paham betapa berartinya sehat. Dengan semua proses itu, kita menjadi lebih bersyukur, yakin berada di jalan selamat. Segala kesulitan memang berbuah anugerah, inilah hadiah dari Allah ta’ala buat hamba yang dicintaiNya. Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa baginda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, ”Tidak ada penyakit, kesedihan dan bahaya yang menimpa seorang mukmin hinggga duri yang menusuknya melainkan Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan semua itu.”


Tidak ada pilihan bagi kita selain mempelajari segala hikmahNya di setiap kejadian yang dilalui, bekal dari Allah SWT sudah sempurna ; raga yang sehat, hati jernih, akal pikiran yang tajam, serta jiwa yang optimis dalam keimanan padaNya. Mari bersemangat menikmati segala anugerah ini, barokalloh!

(@bidadari_azzam, Salmiya-Kuwait, 13 Ramadhan 1434h) *Secuil kisah ini pernah saya share di kajian sisters Muslimah Krakow, skype on-line sisters di Eropa, dan silaturrahim dgn muslimah Palembang :-)

Barokallohu fiikum , Salam Ukhuwah ... ^-^ ❤

Happy Ramadhan! (^_^)

Wassalamu'alaykumWrwb... :-)

Tetap saling do'a yah^^ Jangan segan bersilaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^

11 Years :-) Happy Anniversary




11 Years Anniversary



11 years this very day

With the smile become your wife

To take 'happiness and heartaches'

And share every thing in life





True love is because Allah

True love is the best friendship

True love is every second

True love is like breathing





There’s been times for us

When things have not been well

But instead of throwing the time

We’ve battled through those hell



We face each problem as it comes

Then wait for something new

With Allah help

Every thing running easy



"I love you more than you could know",

It's your sentence

I have to believe

Same

Since the first moment

In the name of Allah...

Always with Allah

Always because Allah





Happy Anniversary, dear.... (Abu Azzam ;-))

May be we'll "Growing Old"

With more storm and the bigger

But just need to keep in love

definitely the heart is in the best protection

by the Greatest, Allah...

Forever, only because Allah...

(@bidadari_azzam. august 1st.2013 'in lovely ramadhan')



"Rabbi awzi'ni an ashkura ni'mata-ka-llati an'amta 'alayaa wa 'ala walidayya wa an a'mala salihan tardahu wa aslih li fi dhurriyyati, inni tubtu ilaika wa inni minal-muslimeen."

"Rabbana hab lana min azwajina wa dhuriyyatina qurrata A'yunin waj'alna lil-muttaqina imama."

"Rabbana atina fid-dunya hasanah...wa fil 'akhirati hasanatawwaqina 'adhaban-nar."

Ameeeen.... ameeen ya Robbal 'alamiin :-)

Syukron jazzakumulloh khoiru jazza atas do'a sahabat semua ❤



Barokallohu fiikum , Salam Ukhuwah ... ^-^ ❤

Tetap saling do'a yah...^^ Semoga tetap bisa silaturrahim via twitter @bidadari_azzam ^^

Wassalamu'alaykumWrwb... :-)